Part. 45

24 9 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Akan kubuat semesta berkata iya, dan kita akan mengukir cerita bersama, berdua, selamanya."

"Melepas lo adalah keterpaksaan yg nyaris membuat gue kehilangan arah yg seharusnya. Andai Tuhan bisa di ajak berdiskusi, mungkin takdir udah gue revisi."

"Aku tidak pernah bisa mengatakan betapa istimewanya kamu untukku, tapi aku bisa mengatakan bahwa duniaku tersenyum setiap aku bersamamu."

🦋🦋🦋


Pagi buta sekali Aretha sudah pindah ke kamarnya. Suasana dingin karena Ac kamar Vio membuatnya terganggu dalam tidurnya.

Hoam

Gadis itu menguap panjang sebelum kembali ingin berbaring di atas kasur kesayangannya. Namun, peristiwa semalam seakan menghantuinya.

"Oh iya gue kan belum balas chat Erlangga." Gumamnya dilanda panik.

Buru-buru Aretha mencari ponsel yang sialnya ia lupa meletakannya dimana. Oke, gadis itu mencoba mencarinya dengan tenang. Berusaha mengingatnya dengan benar. Terakhir kali ia meletakannya di...ah ya! Di balik bantal karena ia buru-buru mendekati suara panggilan Reyga sore itu.

Bantal dengan sarung berwarna biru gelap ia singkirkan hingga tampaklah benda pipih berwarna biru mengkilat. Gadis itu bergegas duduk di atas ranjang dengan tangan yang setia memegangi ponsel. Presentasi batrai ponselnya masih banyak. Ia sedikit bernafas lega.

"Banyak banget.." Gumamnya saat memperhatikan chat masuk di ponselnya.

Punya Thatha🐯

|Oit
|Gue mw cerita :)
|Kayaknya waktunya ga pas bngt y?
|Maaf klo smisal cerita gue buat mood lo ikutan buruk:(

|Lo tau g?..
|Wkwk y gk tau y kn gue blm kasih tau🤣
|Sempet sempetnya gue bercanda haha!

|Eh tapi kayaknya gue gajadi cerita sekarang
|Besok aja kli ya? Iya besok gue ceritain semuanya🐱

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang