Part. 46

46 10 1
                                    

••••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Dewasa membuat aku belajar tentang kesendirian. Tidak ada sandaran kecuali badan yang terlentang, tidak ada pendengar hanya sesak yang ditahan. Berjalan tanpa genggaman hanya dengan bayangan, karena ternyata jalan dan tujuan memisahkan setiap orang."

🦋🦋🦋

Beberapa waktu kemudian.

Hari ini adalah hari bahagia bagi para siswa kelas XII SMATER

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari bahagia bagi para siswa kelas XII SMATER. Hari di mana mereka dinyatakan lulus, dan siap meneruskan ke jenjang perkuliahan. Sebulan setelah insiden kecelakaan Aretha, gadis itu sekarang sudah sadar meskipun harus berjalan dengan kursi roda. Satu hal buruk lainnya gadis itu dinyatakan hilang ingatan. Ya, mereka harus membantu memulihkan sedikit demi sedikit ingatan Aretha akan kehidupannya.

Aretha datang di dampingi dengan sang ayah, dan juga kedua kakaknya. Gadis itu tampak cantik dengan polesan make-up tipis.

Dari arah berlawanan Rea selaku teman bangkunya dahulu menghambur pelukan.

"Retha! Ya ampun lo cantik banget!"

Gadis itu meringis sesak, tetapi tak urung membuatnya tersenyum simpul.

"Lo juga Lea."

"Ih! Rea anjir! Kok jadi Lea sih?"

"Ohh ya? Maaf gue masih belum bisa mengingat dengan baik."

"Gapapa Tha gue paham. Lagian lo panggil gue Lea juga ga masalah kan sama aja cuma keselek huruf L." Ucapnya sedikit bercanda.

Manik mata Rea beralih menatap Genta dengan tatapan sopan lalu ke arah dua kakak Aretha.

"Om.." Panggilnya sedikit membungkukan badan.

"Iya teman Aretha ya?" Tanya Genta.

"Iya saya Rea teman sebangkunya Aretha dulu." Gadis itu menyalimi Genta, Vio, dan Reyga secara bergantian.

"Rea mau bawa Aretha ke teman-teman yang lain boleh gak om? Rea janji bakalan jagain dengan sepenuh hati."

Genta mengangguk setuju. "Yasudah saya percayakan Aretha sepenuhnya sama kamu."

ERLANTHA (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now