chap 31⭐

2.9K 368 50
                                    

Quest : dewa kekal dan tanah keabadian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Quest : dewa kekal dan tanah keabadian.

Saat mereka tiba di pelabuhan Beidou, Lumine dan paimoin turun duluan sedangkan m/n tengah berbicara dengan Kazuha di atas kapal.

"Berhati-hatilah yang mulia, saya sudah mendengar semuanya dari Lumine tentang kondisi anda...." Ucap Kazuha yang memegang tangan m/n dengan erat seolah tak ingin membiarkan pria itu pergi meninggalkan kapal.

"Aku tidak apa apa Kazuha,kau tak perlu khawatir akan kondisi ku yang sekarang... aku akan baik baik saja" Ucap m/n lalu ia menggam balik tangan Kazuha dan melepaskan nya beberapa saat kemudian meninggalkan setangkai bunga di tangan pemuda bervision Anemo tersebut.

Kazuha sama sekali tidak bisa memperlihatkan wajahnya di sana, ia hanya menatap punggung m/n yang sudah menjauh dari pandangan nya kini ia melihat kearah tangan nya dan melihat bagaimana bunga itu yang ada di tangan nya.

M/n turun dari kapal menyembunyikan wajahnya dengan penutup Kepala miliknya.

Saat ia melangkah ke depan Lumine, Paimon dan Baidou menatap nya, lalu kemudian mata m/n tak sengaja bertatapan dengan mata emerald milik seseorang yang ada di sana.

"Wah anda sudah berbicara dengan nya yang mulia?" Tanya Baidou pada m/n yang baru saja menginjakkan kaki nya di atas pelabuhan.

"Iya sudah, kau sudah mau pergi juga?" Tanya m/n balik pada wanita itu

"Hehehe iya yang mulia, tolong jaga diri anda.... Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan" Ucap Baidou yang sepertinya khawatir tentang kondisi m/n yang di beritahukan oleh Lumine sebelum nya.

"Aku mengerti, terimakasih Baidou"

Tak lama kemudian Baidou beserta awak kapalnya meninggalkan pelabuhan disana, kini pandangan m/n jatuh pada pemuda yang ada di depan nya saat ini.

"Oh astaga dimana letak sopan santun saya pada sang Pencipta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh astaga dimana letak sopan santun saya pada sang Pencipta..... Saya Thoma" Ucap pemuda itu sambil membungkuk pada m/n memberi salam penghormatan kepada sang Pencipta.

"Aku m/n, panggil saja begitu.... Aku masih belum terbiasa dengan panggilan 'yang mulia' dan... Senang bisa berkenalan dengan mu Thoma" Ucap m/n sambil menatap pria itu....

The Lost God (Genshin impact x m reader) Where stories live. Discover now