Chap 49

1.7K 247 7
                                    

Quest : Jalur berbahaya (3)

Lumine dan Paimon berjalan duluan di depan, kedua gadis itu berjalan sambil membicarakan sesuatu untuk membangkitkan suasana kembali Sementara itu m/n dan Dainsleif berbicara di belakang sana.

"Apa anda baik baik saja Yang mulia?" Terdengar suara khawatir dari Dainsleif pada m/n yang berjalan sambil memegang lengan Dainsleif.

"Aku baik baik saja hanya sedikit pusing" Dainsleif tampak khawatir terlihat dari tatapan mata nya yang menatap m/n yang tengah berjalan di samping nya saat ini.

mereka semua sampai disebuah pekemahan Hilichurl yang sudah di tinggalkan, m/n sama sekali tidak memperhatikan apa yang di bicarakan oleh Lumine,paimon dan Dainsleif. pemuda itu tampak memperhatikan sekitar nya perasaan nya benar benar membuatnya merasa sakit dan merasa sedih secara bersamaan.

'perasaan ini.....semakin menyakitan....apa yang sebenarnya terjadi dengan ku?' m/n tampak melamun untuk sesaat, ketiga orang yang di belakang nya tampak menyadari sesuatu.

-SANG PENCIPTA, ENENRADIRGA BELUM MENYADARI JIKA PARA HILICHURL ITU ADALAH BANGSA YANG PERNAH HILANG DULU SELAMA 500 TAHUN LAMA NYA-

"m/n.....kau tidak apa apa?" Lumine bertanya pada m/n dengan tatapan yang benar-benar khawatir begitu juga dengan Paimon dan Dainsleif.

"Aku.. Baik baik saja... Ayo lanjutkan perjalanan..." Ketiga orang itu saling menatap untuk beberapa saat lalu mereka semua mulai kembali melanjutkan perjalanan mereka lagi.

Di tengah-tengah perjalanan mereka semua di halangi oleh dua Black Serpent knight yang menghalangi jalan mereka, terlihat Black Serpent knight itu siap menyerang mereka semua tapi saat melihat m/n kedua Black Serpent knight itu berdiri tegak dan hanya menyerang Lumime, Paimon dan Dainsleif.

Setelah kedua Black Serpent knight itu di kalahkan mereka semua tampak bingung dan terlebih lagi dengan m/n yang kebingungan bukan main.

"......." Tapi m/n hanya diam... Ia sama sekali belum mengerti.

"Mereka itu sebenarnya apa? Kenapa mereka menyerang kita" Paimon bertanya pada Dainsleif.

"Black Serpent knight. Mereka dulunya adalah anggota dari pasukan Kerajaan khaenri'ah" Dainsleif menjawab pertanyaan Paimon sambil menatap m/n.

"Tunggu... Pasukan Kerajaan khaenri'ah? Berarti---" Ucapan Paimon terpotong saat m/n mulai berbicara.

"Iya... Mereka adalah orang orang yang menjadi pasukan di bawah komando langsung dari Dainsleif..." Mereka semua menatap m/n yang menatap lurus ke depan...

"M/n..."

"Apa yang sebagai terjadi 500 tahun yang lalu? Di saat aku 'mati'?" M/n tampak melamun.... Ia masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi... Apa yang sudah lewatkan? Apa yang sudah Calestia lakukan?.

___________________________________________

The story of Lucilius

Kejam, bengis, tak berperasaan, dan berdarah dingin itulah gambaran sang Pencipta dulu..

Sangat kejam pada siapapun tak memperdulikan siapapun yang menentangnya akan mati sekejap mata.

Bengis pada musuh musuh yang berani menentang nya.

Tak berperasaan saat membunuh siapapun yang berani untuk melawan nya.

Tak berperasaan saat membunuh wanita atau anak anak yang digunakan untuk menghalangi jalan nya.

Tapi di balik semua itu ada rasa kesepian, kesedihan dan perasaan bersalah yang ada di dalam diri Lucilius...

Kesepian saat hanya ia sendiri yang tinggal di Calestia...

Kesedihan saat melihat tangan nya sendiri yang melakukan pembunuhan pada orang orang yang menentangnya.

Dan perasaan bersalah...


Sebuah catatan yang bagian bawah nya hangus terbakar di bawahnya yang terdapat di dalam bangunan terbalik di area Chasm....

___________________________________________

Mereka semua sudah sampai di suatu tempat, m/n menatap ke arah atas melihat ke arah kolam yang ada di atas kepala mereka semua yang aneh nya tak terjatuh ke bawah mengikuti grafitasi.

"Dain... Bukannya ini seperti tempat...." Dainsleif mengerti apa yang ingin dikatakan oleh m/n.

"Benar yang mulia... Tempat pertama kali kita bertemu di khaenri'ah..." Dainsleif menjawab dengan tepat, Lumine dan paimon saling memandang untuk sesaat.

"Kolam ini untuk apa?" Tanya Lumine

"Kolam ini merupakan bagian dari struktur keseluruhan kota, ini adalah relik dari kebudayaan kuno.... Tapi yang terpenting, inilah tempat yang bisa melemahkan kutukan tersebut.... " Jelas Dainsleif, m/n melirik ke arah Dainsleif.

"Bagaimana persaan mu saat berada di tempat ini Dainsleif?" Dainsleif terdiam beberapa saat m/n bertanya pada nya.

"Saat berada di kolam ini, tubuh ku merasakan ketengan yang tidak pernah aku rasakan. Perasaan ini bahkan lebih dari sebelumnya, aku merasakan air ini memiliki permunian" Jawab Dainsleif sambil menatap punggung m/n yang sedang menatap ke arah kolam yang ada di atas kepala mereka semua.

"Pemurnian? Kalau begitu.... Apa air di kolam ini bisa memurnikan kutukan buat selamanya?" Tanya paimon

"Tidak.... Itu tidak mungkin" Jawab Dainsleif dengan yakin.

"Kok kamu yakin begitu?" Paimon tampaknya penasaran kenapa Dainsleif tampak benar-benar sangat yakin.

"Aku sudah hidup dengan kutukan ini selama 500 tahun dan tetap menjaga kesadaran sepanjang waktu..... Bisa dikatakan, tidak ada yang lebih memahami kutukan ini dari pada ku dan yang mulia" Jawab Dainsleif lagi sambil menatap m/n yang masih menatap ke arah kolam itu.

"Kutukan ini adalah tanda dari sebab dan akibat di dunia ini, ketika dewa menerapkan kutukan. Itu berlaku pada tingkat yang lebih tinggi dari pada orang itu sendiri" Jelas Dainsleif lagi kali ini sambil berjalan mendekati m/n.

"Aku bisa merasakan kalau kutukan itu terus menyerap ke dalam diri ku. Dia berusaha menjadi bagian dari kesadaranku untuk "Menggantikan" diriku, perlahan tapi pasti" M/n menatap ke arah Dainsleif dengan tatapan datar tapi Dainsleif tahu kalau M/n benar-benar khawatir dengan kondisi nya.

"Air ini mungkin saja bisa digunakan untuk memahan efek kutukan, tapi untuk memurnikan seluruhnya...." Ucapan Dainsleif terpotong saat m/n melanjutkan kata kata Dainsleif.

"Mustahil bisa di lakukan... Kau akan merasakan sakit luar biasa di seluruh tubuh mu... Jika tubuh mu tidak kuat menahan rasa sakit maka kau akan mati" Ucapan m/n membuat Lumine dan paimon terkejut efek yang bisa membunuh siapapun yang tidak kuat akan rasa sakit yang benar-benar menyakitkan.

"Hmmm? Benda apa yang ada di bawah ini? Rasanya seperti dia beda sendiri... "

Mereka semua melihat kearah arsitektur kecil yang berdiri tepat di tengah-tengah ruangan tapi di atas kolam yang ada di atas kepala mereka.

Kemudian Black Serpent knight yang di kenali sebagai Halfdan berdiri tepat di depan mereka semua.. Halfdan sama sekali tidak menyerang ia malah berbalik badan dan berjalan menjauh seolah-olah mengajak mereka semua untuk mengikuti nya.

Mereka semua mengikuti kemana pergi nya Halfdan... Hingga sampai di suatu tempat...

TBC

Selamat hari kemerdekaan!!!

The Lost God (Genshin impact x m reader) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora