Chap 45

2.1K 324 22
                                    

Quest : sebuah cahaya di gemerlap malam

"Do re mi Faa-san~"

"Do re mi Faa-san~"

"Do re--"

"Cukup Belial, kau membuat ku pusing sekarang" M/n memejat Kepala nya kecil mendengar suara Belial yang menganggu nya dua jam penuh tanpa henti.

M/n sendiri sampai bingung bagaimana Belial bisa tak berhenti mengeluarkan suara dalam dua jam tanpa berhenti.

"Ayolah Faa-san, aku suka menyebutkan nama panggilan itu"

Belum sempat m/n membalas ucapan Belial ia lagi lagi di kejutkan dengan suara petir yang tiba tiba menyambar, hal itu tentu nya membuat m/n terkejut bukan main ia bahkan sampai memegang lengan Belial.

"Jangan hanya pegang aku Faa-san, peluk aku juga dong~"

"Membusuk lah kau di neraka sana Belial"

"Ahhh manis nya~"

Begitu lah pembicaraan di antara mereka berdua sekarang, benar benar sama sekali tidak patut untuk di contoh.

Lalu keheningan terjadi di antara mereka sampai langkah kaki m/n terhenti karena robot reruntuhan yang berdiri tepat di hadapan m/n dan juga belial.

"Kenapa robot ini ada di sini?" Belial tampak menatap menyelidik pada robot reruntuhan di depan nya ini.

"Ada apa?"

Tangan robot reruntuhan itu turun, m/n naik ke atas tangan Ruin guard itu lalu duduk di sana. Belial tersenyum kecil lalu terbang dan duduk di bahu Ruin guard.

"Kebetulan sekali Faa-san harus istirahat"

Dan perjalanan mereka untuk berkeliling pun tetap berlanjut, hingga tak terasa beberapa hari sudah berlalu baik m/n ataupun Lumine dan paimon sekarang harus melanjutkan perjalanan mereka menuju ke Region berikutnya.

Dan sekarang ini m/n dan Lumine ada di pelabuhan....

"M/n" Panggil Lumine kepada m/n yang tengah menatap luas nya laut sekarang.

"Iya?"

"Sepertinya kita tidak bisa langsung ke Sumeru.... Emm di Liyue jade chamber akan di bangun kembali dan bertepatan dengan itu Liyue---"

"Ohh lantern rite kah? Sudah lama sekali semenjak 500 tahun berlalu aku tidak melihat pemandangan itu" M/n menotong ucapan Lumine lalu kini menatap nya.....

"Aku ingin melihat nya lagi, persembahan kota pelabuhan itu membuat ku terpana" Puji m/n lagi yang kini berjalan pergi dari pelabuhan itu.

"Katakan saja Lumine kapan kita akan pergi ke Liyue.... Kau berangkat lah duluan aku... Ada beberapa yang harus ku urus di Inazuma sekarang"

"Hari ini kami akan berangkat m/n, apa kau yakin kami akan meninggalkan mu di Inazuma seorang diri?" Paimon yang dari tadi diam kini membuka suaranya.

"Aku sama sekali tidak apa apa... Lagi pula" Beliau muncul di hadapan m/n yang membuat Lumine dan Paimon terkejut.

"Aku bersama dengan nya"

---------------------

"Kenapa Faa-san sama sekali tidak mau bilang alasan Faa-san yang sebenarnya?" Belial mengikuti langkah kaki m/n yang berjalan entah kemana.

Hingga m/n diam di tempat nya yang membuat Belial ikut diam.

"Ada apa Faa-san?"

M/n menujuk ke atas langit, bukan ke arah langit nya lebih tepat nya pada pulau yang melayang dengan indah di atas sana, Calestia.

"Aku tahu dia sedang melihat ku.... Menggunakan tubuh saudara mu untuk memancing ku untuk naik ke sana (Calestia)? ..... Bodoh jika sampai dia berpikir seperti itu" Mata m/n berbahaya. M/n memang tidak terlalu mengingat apa yang terjadi pada nya tapi yang jelas kejatuhan nya hanya karena satu orang yang ada di atas langit sana.

Srak

M/n menoleh dan berbalik untuk menatap Belial yang berjongkok di tanah memberikan nya sebuah kehormatan.

"Saya di ciptakan untuk anda, Saya lahir karena anda, Saya adalah satu kesatuan dari Anda yang mulia Enenradirga...... Sebelum ke tiga belas sayap agung anda kembali... Saya akan selalu setia menemani anda kemanapun anda berjalan... Kemanapun anda bernafas" Belial memegang tangan m/n dan mencium nya lembut.

"Ini adalah sumpah dan pengabdian serta kesetiaan dari salah satu ciptaan anda dan..... Orang yang sekaligus akan selalu ada untuk anda yang mulia" M/n hanya diam menatap ke arah Belial... Aneh melihat nya mengucapkan kata kata formal pada nya.

Sementara itu di atas langit sana, terlihat satu sosok rambut putih panjang yang juga ikut tersenyum....

"Sepertinya yang mulia sudah muali mengingat apa yang sebenarnya terjadi~"

Dan setelah nya m/n dan Belial menuju Liyue.... M/n di turun kan di dekat pantai dan Belial berubah menjadi ular putih lalu masuk kedalam jubah m/n.

M/n nerjalan di tepi pantai, beberapa hilichurl menari nari atas kedatangan nya beberapa di antara mereka menawarkan buah buahan dan m/n menerima nya.

M/n berjalan menuju ke arah kota pelabuhan dengan selamat dan aman. Angin menyapa nya di tengah tengah perjalanan nya.

"Aku tahu Venti...." Bergumam pada sosok 'angin' itu.

M/n berhenti saat ia melihat patung Geo Archon Morax di sana yang menyala saat ia berdekatan dengan patung itu.

M/n duduk, bersandar pada patung itu membiarkan nya istirahat dan menunggu seseorang yang akan datang.

Dan benar saja orang itu datang sambil tersenyum hangat pada nya... Sosok konsultan yang sangat ia kenal sebagai sosok manusia Fana sekarang Zhongli.

"Apa saya membuat Anda menunggu lama yang mulia?"

"tidak sama sama sekali... Lagi pula... Aku memang memerlukan sedikit istirahat" Zhongli tersenyum dan kini mereka kembali lagi ke kota pelabuhan bersama sama.

Cerita tak akan pernah bisa lepas dari mulut sang konsultan itu.... Jadi m/n menikmati cerita rakyat dari mulut sang mantan Geo Archon tersebut.

"Apa anda ingin kembali melihat festival lantern rite  yang mulia?"

"iya.... Aku ingin melihat nya lagi... Katanya akan ada opra... Aku ingin melihat nya juga" Zhongli tersenyum tipis ia tahu betul bagaimana sosok sang Penciptanya ini.

Dedaunan, rerumputan bahkan pepohonan yang tadinya layu kini kembali hidup dengan sangat subur. Dan m/n melakukan itu secara diam diam tapi sepertinya itu sia sia karena Zhongli menyadari hal ini.

Pencipta nya ini... Benar benar masih belum berubah sama sekali...

TBC

Wkwkwkw untung gak berdebu nih book

Kalau ada ide aku bakal tulis lagi dan bakal usahain up ya.

Semangat untuk kalian yang menjalankan ibadah puasa~

The Lost God (Genshin impact x m reader) Where stories live. Discover now