Chap 42⭐

2.5K 331 20
                                    

Quest : sebagian kecil dari sebuah kebenaran

M/n berjalan di jalan jalanan inazuma, beberapa orang menyambut nya dan bahkan memberikan nya salam.

M/n hanya tersenyum kecil dan melanjutkan perjalanan nya, sesekali ia berhenti karena beberapa anak kecil memanggilnya dan memberikan nya hadiah hadiah kecil.

Saat sampai di kediaman Raiden Shogun m/n di sambut dengan penuh hormat dan suka cita dari penghuni di sana.

Saat ia masuk lebih dalam kedalam kediaman Raiden Shogun ia berhasil langsung bertemu dengan boneka yang menjadi wadah dari jiwa Ei.

"Raiden Shogun" M/n memanggilnya dan wanita itu langsung menoleh dan langsung bersujud di tempat nya sama sekali tidak menyadari kehadiran sang Pencipta di depan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Raiden Shogun" M/n memanggilnya dan wanita itu langsung menoleh dan langsung bersujud di tempat nya sama sekali tidak menyadari kehadiran sang Pencipta di depan nya.

"Mohon ampuni saya yang mulia, saya sama sekali tidak menyadari kehadiran suci anda" Wanita itu menundukkan Kepala nya sampe menyentuh lantai kayu.

M/n menghela nafas nya panjang lalu berjalan mendekati Raiden Shogun dan ia berjongkok di depan Raiden Shogun.

"Kenapa menundukkan kepala sampai serendah itu? Aku tidak akan memenggal kepala mu ataupun melakukan apapun pada mu... Angkat kepala mu teman keabadian ku"

M/n menyentuh bahu Raiden Shogun yang membuat wanita itu kini menatap nya.

"Yang mulia"

"Boleh aku berbicara dengan Ei?" Tanya m/n pada Raiden Shogun yang di jawab anggukan oleh nya.

"Tentu yang mulia" Raiden Shogun mengeluarkan pedang Musou no Hitotachi dan menyerahkan nya pada m/n.

"Ini yang mulia" M/n mengambil pedang Musou no Hitotachi itu dan seketika itu juga ia masuk kedalam alam kesadaran Ei, Plane of Euthymia.

M/n berjalan di dalam kegelapan, dengan pedang Musou no Hitotachi di tangan nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

M/n berjalan di dalam kegelapan, dengan pedang Musou no Hitotachi di tangan nya.

Ia terkadang menebas beberapa halangan yang ada di depan nya, entah itu batu batu besar atau pun gerbang yang rusak.

Sampai ia tiba di suatu tempat...

Archon Elecro... Raiden Shogun yang sesungguhnya...

"Ei" Suara m/n menggema di dalam alam Plane of Euthymia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ei" Suara m/n menggema di dalam alam Plane of Euthymia.

Ei membuka matanya, menghentikan pertapaan nya dan mata ungu itu menatap m/n yang tak jauh ada di depan nya.

"Tuan Enenradirga"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuan Enenradirga"

M/n menancapkan pedang Musou no Hitotachi ke tanah, dan ia berjalan mendekati soso Ei yang di sana.

"Aku sudah mendengar apa yang kau lakukan Ei, pada lumine dan pada Fatui Harbringers" Ei memasang wajah serius tapi di dalam benak nya ia sudah mulai ketakutan bagaimana pun juga sosok di depan nya muncul dengan mata berwarna ungu menandakan jika sang Pencipta menggunakan elemen Electro sekarang.

"Aku sama sekali tidak menentangnya keabadian yang kau cari tapi cara mu salah untuk kali ini Ei"

"Saya rela dihukum yang mulia, apapun hukum nya saya terima"

"Aku tidak akan menghukummu Ei... Aku ingin bertanya soal... Kejadian 500 tahun yang lalu"

"Saya mengerti"

Di sana mereka berdua duduk bersebelahan...

"Saya tidak mengikuti perang 500 tahun yang lalu yang mulia, hanya Makoto yang terjun dalam peperangan mengerikan itu.... Banyak hal yang terjadi yang ada di sana.. Moneter dimana mana, kehancuran, malapetaka, kesedihan menjadi satu"

"Setelah Anda 'mati' Calestia menurunkan petaka di seluruh penjuru Teyvat, termasuk di Inazuma.... Kami para Archon merasa kehilangan arah saat anda sudah 'Mati'.... Makoto melihat secara langsung bagaimana dan siapa yang memenggal kepala anda... Tapi" Ei melihat ke arah m/n yang masih senantiasa duduk di samping nya dan mendengarkan cerita Ei.

"Tapi... Belum sempat ia mengatakan nya, Makoto sudah mati di dalam pelukan ku..... Perang ada di mana mana kami para Archon sama sekali tidak bisa meninggal kan Region kami masing-masing untuk mencari keberadaan anda...."

Ei kini menatap m/n, terlihat m/n yang memberi kode padanya untuk berhenti bercerita....

"Yang mulia?"

"Tidak perlu di lanjutkan... Aku mulai sakit kepala lagi.... Terimakasih telah menceritakan itu... Tapi sepertinya aku belum pantas untuk mengetahui keberadaan nya di sini" Ucap m/n sambil berdiri dan menepuk nepuk jubahnya kecil.

"Apa anda akan ke sana? Ke pohon Irminsul?" Tanya Ei pada m/n

"Benar.... Hanya itu satu satu nya cara agar aku mengingat semua nya, walaupun..... Aku tidak tahu apakah ada perubahan dalam diri ku atau tidak" M/n menatap Ei

"Gnosis milik mu sekarang sudah menjauh.... Aku bisa merasakan nya... Tapi bukan berarti kehilangan gnosis mu itu kau bukan Archon lagi" M/n berjalan meninggalkan Ei di dalam alam Plane of Euthymia.

Ei sama sekali tidak bisa mencegah tujuan sang Pencipta berikut ya... Tangannya terangkat tertuju pada punggung sang Pencipta yang sudah menjauh dari sana.

Saat m/n membuka mata ia melihat Raiden Shogun menatap nya, m/n mengusap rambut ungu dari robot itu.

"Terimakasih"

Dan setelah itu m/n keluar dari kediaman Raiden Shogun dan menuju suatu tempat.

"Belial"

Belial muncul dan duduk di depan m/n sambil tersenyum senang karena ia di panggil.

"Hehehe merindukan ku Faa-san?"

"Ku rasa tujuan kita berikut nya adalah Sumeru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ku rasa tujuan kita berikut nya adalah Sumeru....." Belial tertawa kecil sambil menatap m/n yang ada di depan nya.

"Aku mengerti... Oh iya yang mulia baru saja mendapat undangan dari Snezhnaya... Untuk menghadapi sebuah pemakaman~"

M/n hanya menatap belial lalu mengangguk mengerti...

"Aku tidak ingin berlama lama di sana, karena belum saat nya aku ada di sana"

"Aku mengerti Faa-san~ aku mengerti~"

Belial menggendong m/n bridal style dan membentang kan ke enam sayap iblis nya.

"Faa-san sama seperti dulu.... Ayo berangkat~"

TBC

The Lost God (Genshin impact x m reader) Where stories live. Discover now