chap 56

1.3K 193 18
                                    

Quest : mimpi yang berulang bagian III

"Faa-san.... Faa-san! FAA-SAN!!!.... M/n!!" M/n berkedip pelan saat ia mulai terbangun dari tidurnya mimpi buruk itu berakhir begitu saja.

M/n berkedip menatap Belial yang menatap nya penuh dengan air mata, pemandangan yang sangat langka karena m/n sama sekali tidak pernah melihat Belial menangis sebelum nya.

"Belial?" Mendengar namanya di sebutkan Belial langsung memeluk m/n dengan erat dan mulai menangis.

"Jangan... Jangan ikuti kata kata orang itu! Jangan percaya pada kata kata si sialan itu!!.... " Belial berteriak penuh dengan emosi yang bercampur menjadi satu.

Sedih, kesal, kecewa, menjadi satu dalam perasaan Belial yang biasanya penuh dengan kelicikan kini menangis di pelukan m/n seperti anak kecil yang seperti baru saja kehilangan mainannya.

M/n mengusap rambut Belial yang berantakan lalu memeluk Belial erat menenggelamkan wajahnya di untaian hiasan bulu yang menjuntai di leher Belial.

"Jangan.... Jangan tinggalkan aku lagi, jangan membuat ku menunggu ribuan hingga ratusan tahun lagi m/n..." M/n sesaat terhenyak dalam kata kata Belial, ini pertama kali nya m/n mendengar Belial seperti ini dan m/n membenci nya.

"Aku tidak akan.... Berhenti menangis... Kau jelek sekali sekarang" M/n memeluk Belial dengan erat, perasaan m/n juga menjadi campur aduk.

Tidak, harus nya tidak seperti ini. Harus nya m/n tidak memiliki emosi ataupun empati pada siapapun tapi..... Kali ini di kehidupan ini m/n mulai belajar sekarang.

Pelukan Belial terlihat sangat erat mengelilingi tubuh m/n tapi pelukan itu sama sekali tidak sampai membuat m/n sesak nafas atau semacamnya, tapi m/n bisa merasakan tangan Belial bergetar begitu juga dengan tubuh nya yang membuat m/n semakin memeluk Belial dengan erat dan mengusap rambut belakang nya dengan pelan.

___________________________________________
The story of Enenradirga

Langkah kaki nya terdengar di seluruh hutan membuat hewan hewan yang ada di sana melihat dari jauh sosok sang Pencipta yang berjalan jalan di sekitar hutan yang begitu luas dan lebat.

Rambut putih nya terkena angin yang begitu menyejukkan seolah-olah menyambut kedatangan sang Pencipta ke tempat itu.

Sosok ilahi itu berjongkok dengan tangannya ia mengelus tanah lalu dengan pelan berucap.

"Sumeru" ___________________________________________

Tiba-tiba saja Lumine dan paimon datang dengan terburu-buru dan tergesa-gesa ke dalam rumah yang m/n huni.

"M/n...dan kelelawar jelek... Ah sudah lah ayo ikut kami" Suara paimon terdengar seperti orang panik yang membuat m/n dan Belial saling memandang satu sama lain...

"Hei hei tenang dulu si kecil, Faa-san baru saja bagun tidur" Belial menatap Paimon sambil menyeringai geli.

Sementara itu m/n kini menatap Lumine, tatapan m/n seolah-olah bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Festival nya akan segera di mulai... Kami tidak ingin kalian terlambat" Lumine menjelaskan yang membuat m/n menganggukkan kepala nya pelan lalu berdiri dari tempat tidur nya.

"Baiklah... Ayo kesana" Respon m/n membuat Belial yang sedang bertengkar dengan Paimon langsung terkejut bukan main.

"Apa apaan? Faa-san... Tapi ka--" Belum sempat Belial mengajukan protes m/n sudah lebih dulu memotong nya.

"Aku tidak apa apa... Semuanya akan baik baik saja" M/n menganggukkan kepala nya pelan.

Melihat sang Pencipta yang sudah seperti itu mau tidak mau membuat Belial akhirnya tersenyum tipis dan menggelengkan kepala nya pelan.

"Apapun untuk mu Faa-san~" Belial berkedip lalu dalam sekejap ia menghilang dari sana meninggalkan m/n bersama dengan Lumine dan juga Paimon.

"Kemana perginya kelelawar jelek itu?" Tanya Paimon dengan nada yang kesal bukan main tentunya.

Tapi tak ada jawaban atas pertanyaan itu dari m/n, m/n hanya berdiri dan merapikan pakaian nya sedikit lalu menara Lumine dan Paimon.

"Aku sudah siap, ayo kita pergi ke Festival"

•••

••

Saat mereka tiba di festival banyak sekali orang orang yang sudah menunggu, ketika m/n berjalan ke depan untuk melihat penampilan apa yang mungkin akan ia lihat beberapa orang menundukkan kepalanya memberi hormat ke pada m/n yang berjalan melalui mereka.

Nilou yang melihat kedatangan sang Pencipta mau tidak mau ia mulai merasakan gugup tapi saat ia melihat ke arah Lumine dan Paimon yang memberikan nya semangat untuk tidak terlalu gugup wanita dengan rambut merah cantik itu mengambil nafas dalam dalam lalu mulai tersenyum.

M/n memperhatikan jika Nilou membungkuk pada nya, m/n membalas sapaan Nilou dengan sebuah anggukkan kecil.

M/n sendiri mengambil nafas nya lalu menghentakkan kaki nya kecil ke tanah menyalurkan sedikit kekuatan nya untuk menghapus ilusi ini.

M/n hanya bisa terdiam saat melihat pertunjukan tarian itu, rasanya sudah sangat lama sekali m/n tidak melihat seseorang menari seindah itu selama ribuan tahun lamanya.

Kemudian di saat mimpi itu berakhir m/n kembali terbangun di salam rumah kecil itu, saat ia terbangun Belial tersenyum pada m/n.

"Selamat datang kembali Faa-san, aku membawa sarapan untuk mu loh~" M/n hanya menatap Belial lalu ia bersandar pada kepala tempat tidur.

"Aku.... Pulang" Belial yang mendengar suara kata itu tersenyum senang...

TBC..

Wih berlumut AWOKAWAOKAWAOKAWAOK

chap berikutnya quest archon chapter ke III bagian III

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lost God (Genshin impact x m reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang