FIRE🔥||strange

16.9K 875 28
                                    

Jam istirahat tiba, semua murid berlamburan keluar kelas untuk kegiatan mereka masing-masing, ada yang ke kantin untuk mengisi perut mereka, ada juga yang berpercar ke tempat lain seperti perpus atau lapangan.

Letha celingukan mencari kebenaran Dea, saat dia masuk Dea dan Gean tidak ada.

"Lo kaya ga afal sama duo buchin itu aja. Palingan lagi mojok." Aurel menarik lengan Letha dan membawa nya ke kantin. Sesampainya di kantin dia melihat pria yang tadi membawa nya ke UKS. Siapa lagi kalo bukan Veros. Pandangan mereka saling bertabrakan, dengan cepat gadis itu langsung memalingkan pandangannya dan menyeret Aurel ke tempat duduk yang kosong dan jauh dari tempat Veros dan kawan-kawan nya duduk.

"Aurel tau gak kenapa Veros liatin Letha mulu?" Aurel menatap gadis itu. Lagi tersenyum tertekan.

"Suka lah sama lo, lagian gue sering lo pergokin tu ketos ngelirikin lo, sering juga dia lewat kelas sambil ngeliatin lo kadang sampe senyum." Letha mengaguk polos membuat Aurel gemas dengan teman nya satu ini.

"Lo mau makan apa? Biar gue yang pesenin." Aurel berdiri sambil berkacak pinggang.

Letha berfikir sebentar. "Permen milkita!" Seru nya dengan senang.

"Jangan aneh-aneh deh. Makanan woy bukan permen." Geram Aurel.

"Kan permen juga makanan." Ingin sekali Aurel meremas sahabat nya itu. Sangat tolol pikir nya.

"Makanan yang bikin kenyang sayang ku, bukan cemilan yang bikin gigi lo sakit!" Letha hanya cengengesan mendengar nya.

"Yaudah-yaudah. Letha pesen bakso aja sama es jeruk manis."

"Gitu aja repot!!" Tekan Aurel dengan geram.

"Ada apa sih ribut-ribut?" Tanya Dea yang entah datang dari mana, Letha dan Aurel tentu saja langsung memandang mereka, datang sambil bergandengan tangan tanpa ada Fans Gean yang mengikuti mereka. Wow!

"Tumben suami lo ga di ikutin fans nya?" Tanya Aurel. Dea mendudukan tubuh nya di samping gadis itu, kursi kantin adalah kursi panjang yang muat tiga orang.

"Tau, lagi berduka mungkin selir mereka meninggal." Balas Dea dengan cuek, sedangkan Gean mengukir senyum tipis melihat ke cuekan kekasihnya itu.

"Eh, lo mau kemana. Rel?" Tanya Gean melihat ancang-ancang Aurel.

"Mau pesen makanan." Jawab gadis itu.

"Gue aja deh yang pesen." Ucap Gean, setelah berfikir sebentar.

"Memang tau gue mau pesen apa?" Tantang Aurel.

"Lo mie ayam sama es teh, kalo Letha es jeruk, ayang gue, pasti mie ayam juga." Jawab Gean dengan bangga.

"Cocok banget lo jadi Fuckboy bisa afal semua gtu." Aurel berdecak kagum, Letha langsung bertepuk tangan kecil. Sedangkan Dea hanya biasa saja. Karna dia tau Gean paling mudah mengingat.

"Yaudah sana buruan, gue laper." Kini Dea angkat suara.

"Segera di laksanakan my Queen." Setelah itu dia hendak memesankan makanan, sebelum suara Letha menghentikan langkahnya.

"Gean!" Panggil Letha.

"Haa?"

"Minuman Letha bukan es jeruk." Ucap nya membuat Aurel bingung. Tadi gadis itu bilang ingin minum es jeruk kan?

"Terus apa dong?" Tanya Gean, apa kah gadis ini sudah berubah selera. Itu yang ada di pikirannya.

"Es jeruk manis." Ucapnya mendapatkan hela an nafas panjang dari ketiga temannya.

"SAMA AJA TUYUL!" Teriak ketiganya dengan persamaan. Letha hanya cengingiran saja.

"Tadi cuma es jeruk, bukan es jeruk manis. Jadi beda." Elak nya.

"Iyaa Letha, es jeruk manis." Pasrah Gean dan langsung pergi dari sana.

*****

Kana diam di kelas dengan malas, akhir-akhir ini dia sedikit menjauh dari Letha, bukan keinginan nya, tapi kakak sepupu nya yang menyuruh, entah apa maksudnya, sedangkan Kana sangat merindukan sahabat kecil nya itu. Hah, Kana sangat kesal dengan Farga.

Dia berjalan ke lapangan basket, mendribble bola di sana, dia bermain sendirian di tengah terik nya matahari, seolah tak takut sinar matahari membakar kulit nya.

Sambil mendribble bola, pikiran nya langsung terarah pada kasus pembunuhan di sekolah nya, karna kasus ini mereka akan pulang cepat. Beberapa polisi masih ada di sekolah, orang-orang yang terdekat dengan Sharon di interogasi. Kana sedikit mengetahui gadis itu, saat ospek dia sendiri yang menjadi pengarah tim Sharon. Dia anak yang lumayan aktif, cantik dan memang sedikit menel. Jika tidak salah dia adalah salah satu kekasih Gean.

Adik kelasnya itu baru masuk sudah membuat satu sekolah heboh dengan ketampanan nya, sejujurnya Kana pun sedikit tertarik dengan Gean, namun dia tidak jadi menjadikan adik kelasnya itu Crush nya, karna pria itu sudah memiliki kekasih.

Sedang asyik mendrible bola dan memikirkan hal random tiba-tiba bola yang di tangan yang berpindah tangan. Dia melihat ke belakang dan menemukan ketua OSIS yang sedang menatapnya.

"Apa?" Ucap Kana dengan malas.

"Siang-siang gini lo maen basket?." Veros memutar Bola basket di jari telunjuk nya.

Kana menyeka keringat yang membanjiri pelipis nya. "To the poin. Gue sibuk." Ucap Kana  tanpa menjawab pertanyaan Veros.

Veros menyeretnya ke tempat teduh di pinggir lapangan. Dengan pasrah Kana mengikuti ketua OSIS nya ini.

"Gue mau tanya tentang Letha." Veros memandang Kana dengan serius.

Kana melipat tangan nya di depan dada. "Mau apa lo? Jangan sakitin temen gue, walaupun dia tololnya kebangetan." Veros masih setia memandang Kana dengan serius.

"Gue cinta sama dia, dia polos banget, lucuk. Gue suka." Sambil menerawang ke atas Veros menceritakan sesekali dia tersenyum.

"Letha punya abang gue, sory lo mundur aja." Kana pergi dari sana tapi tangan nya di tahan oleh Gean.

"Letha aja udah mundur dari abang lo, jadi biarian gue maju untuk Letha." Ucap nya dengan keyakinan penuh.

Lagi-lagi Kana terkekeh."lo coba aja, gue ga bisa ngasih jalan. Tapi gue juga ga nahan lo." Kana mendatarkan pandangannya dan menghentakan tangan nya dari cekalan Veros.

"WALAUPUN LO GA KASIH TAU, GUE BAKAL TETEP DAPETIN LETHA!" teriak Veros saat melihat Kana sudah agak jauh.

Jari jauh Kana memberikan jari tengah ke arah Veros, membuat Veros geram.

"Nyesel gue tanya sama dia."  Veros kembali berjalan ke arah kelas nya.

Sedang berjalan di koridor tiba-tiba dia melihat Cindy, salah satu pacar Gean. Gerak-gerik gadis itu sedikit mencurigakan, dia seperti orang linglung.

"Lo kenapa Cin?" Bukan nya menjawab gadis itu malah gelagapan dan berlari menjauhi Veros.

"Di hantuin Sharon kali!" Ucap Veros dengan acuh.

Selang beberapa lama, dia melihat Gean sedang berjalan terburu-buru dengan pandangan datar.

"Liat cewe sexy, rambutnya di iket pake tali merah gak?" Tanya Gean saat sampai di depan Veros.

"Cindy?" Gean mengangguk.

"Barusan lewat ke arah lapa-" belum selesai Veros berbicara, Gean langsung berlari ke arah Lapangan.

Veros mendidikkan bahu acuh. "Ribut kali." Dia langsung menuju ke ruang siaran untuk mengumumkan, bahwa hari ini mereka di pulangkan jam 11 siang karna sekolah masih terjadi penyelidikan tentang kematian Sharon.

TBC

Haii!! Maaf ya kemaren ga up. Huhu agak sedih aku udah mulai masuk sekolah aja di bakal susah banget untuk ngebagi waktu. Di sekolah nggak boleh megang handphone, dan aku pulang sekolah jam 04.00. hah...

Aku bakal dabel up kok, tapi bertahap hehehe...




FIRE (On-going)Where stories live. Discover now