FIRE🔥||suspect

15.5K 843 16
                                    

"wow! Keren, kalian pulang kerumah ini sebelum hari libur. Ada afah ini?" Tanya Letha sambil memasukan makanan kedalam mulut nya. Mereka sedang sarapan bersama. Dengan Reylan di depan gadis itu, dan Rega di sisi kiri lalu Reza di sisi kanan.

"Habiskan dulu makanan mu." Ucap Reylan yang sudah menaruh sendok nya di atas piring kosong nya.

Letha mengangguk dan memakan dengan cepat makanan nya sampai habis tanpa sisa satu butir pun.
Dia menyandarkan punggung nya pada kursi lalu menepuk perut nya yang membuncit.

"Ahh.. kenyang!" Tangan gadis itu masih setia mengelus perut nya sendiri.

"Kami pulang karna Saya akan mengajarakan Rega menjalankan bisnis papa di sini, sedangkan Reza dia akan melanjutkan kuliah nya di Indonesia, saya tidak lama di sini. Mungkin hanya satu minggu. Tapi kamu akan bersama mereka di sini." Letha mengangguk kecil mendengar penjelasan Reylan.

"Kok Letha malah kesel ya? Harus nya kan enak ada temen jadi ga sendirian lagi. Apa karna Letha udh biasa sendiri." Batin gadis itu.

"Kamu seperti tidak senang." Letha gelagapan saat gelagat nya di ketahui oleh Rega. Ah abang nya satu ini.

"Siapa yang ga seneng? Letha cuma mikir aja gimna seru nya hari-hari kedepan setelah ada kalian. Pasti akan menyeramkan. Menyenangkan." Sangat berbeda dengan ucapan gadis itu saat membatin.

"Baiklah sarapan sudah selesai, ayo Rega kita ke kantor. Dan Reza antarkan Letha ke sekolah." Reylan berdiri dari meja makan dan di ikuti oleh yang lain nya.

Saat mobil Reylan dan Rega sudah keluar dari pekarangan rumah, masuk lah Kana sambil berlari ke arah pintu utama.

"Kana!" Pekik Letha bahagia.

"Hay Letha!" Balas Kana lalu menatap Reza. "Bang, Letha nya berangkat sama aku aja ya?" Melihat tatapan Kana yang sangat melas membuat Reza tidak tega untuk menolak.

"Yasudah, Letha berangkat sama Kana, abang mau di rumah aja, mau rebahan." Setelah itu Letha menyodorkan tangan nya di hadapan Reza. Dengan senang hati dia menyalimi, namun tangan gadis itu masih setia di depan nya.

"Apa?" Tanya Reza Bingung.

"Uang?" Ucap nya dengan polos. Reza menarik nafas kasar lalu mengambil uang di kantong celana nya memberikan lima puluh ribu kepada Letha dan lima puluh ribu untuk Kana. Kana menerima dengan senang hati.

"Makasih bang!" Ucap Kana dan Letha, lalu mereka berlari ke arah gerbang dengan gembira. Dapat Reza lihat mobil Alphard menunggu di sana.

"Fuck! Gue kira mau cium tangan rupaya gue di rampok." Lalu Reza masuk kedalam rumah dan menutup pintu nya, oh ya, di rumah itu sudah tidak ada bodyguard. Hanya ada 2 satpam yang berjaga di depan, 3 tukang kebun, 4 supir, dan 5 pembantu. Saat malam hari para pekerja tidur di rumah yang berada di belakang rumah utama. Kecuali satpam. Satpam akan tetap di post.

******



"Kamu mau ngicip rasa lidah kamu gak?" Tanya pemuda itu dengan polos tentu saja korban nya menggeleng kencang. pemuda yang menggunakan pakaian serba hitam itu. Dia memotong lidah si korban nya, kali ini korban nya adalah seorang pria tua yang masih lengkap dengan setelan jas nya.

Pemuda itu memotong lidah pria tua itu, lalu mencincang nya sampai menjadi dadu. Pria tua itu merasakan sakit yang teramat, terutama pada kedua lutut nya yang di tancap kan besi panas.

"Berani sekali kau mengambil ke untungan sebanyak itu huh, aku kan menjadikan mu tikus panggang setelah ini." Dia mengambil tang yang ada di dalam kotak berikan alat-alat pembunuhan nya.

FIRE (On-going)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz