FIRE🔥||Distance

11.1K 654 18
                                    

Hari ini tepat seminggu Letha berada di rumah sakit, namun gadis itu masih setia memejamkan mata.  Kedua orang tua Letha sudah kembali dari perjalanan bisnis mereka. Saat mendengar putri tercinta mereka mengalami penderitaan sungguh membuat mereka ikut terpukul. Seperti saat ini Keysha terus saja menangis sambil menggenggam tangan putri nya yang terbaring lemah itu.

"Harunya mama tidak terlalu mempercayai orang lain untuk menjaga mu." Ucap nya di sela sela tangisan.

Andra mengelus bahu sang istri supaya lebih tenang. "Sudah sayang, kau jangan terus menangis. Kasihan Letha." Ucap nya dengan nada seperti biasanya. Datar.

Keysha melirik suaminya dengan sinis.
"Ini semua karena keluarga Aldebaran dan Dwitama. Harunya mereka memberitahu kita jika salah satu keluarga mereka memiliki kelainan yang mengerikan!" Ucap Keysha semangkin kencang menangis.

Ruang rawat Letha adalah VIP di dalam ruangan tersebut terdapat sofa yang lumayan besar, di situlah ketiga abangnya duduk sambil menyaksikan kedua orang tua mereka yang sedang berdebat.

"Mama tidak bisa menyalahkan orang lain. Bagaimana pun ini tetap salah kita." Ucap Reylan sambil berdiri dan merapihkan jas kerja nya. Pagi ini dia mulai bekerja, karna Rega akan menjaga Letha. Sedangkan Reza akan ada jam kuliah siang nanti.

"Hentikan Rey!" Peringat Andra. Sebenarnya dia sadar ini semua sepenuhnya kesalahan mereka namun dia tidak bisa menghentikan ucapan sang istri karena takut membuat sang istri kembali bersedih yang merasa bersalah.

"Mau sampe kapan papa kaya gini? Ini salah kita yang ga becus jaga Princess kita pah." Reza pun angkat bicara. Dia menyandarkan tubuhnya pada sofa yang dia duduki.

"Harus nya kita sendiri yang menjaga Letha. Bukan nya malah menitipkan nya pada tetangga. Sedekat apa pun kita dengan orang lain, walaupun kita sudah seperti saudara sendiri dengan keluarga Aldebaran dan Dwitama. Tapi mereka memiliki privasi sendiri yang kita enggak tau, seperti penyakit Reno ini." Andra memandang tajam putra bungsu nya, Keysha sendiri terus menunduk dengan wajah banjir air mata.

"Lalu kenapa mereka merahasiakan nya dari kita!" Teriak Keysha dengan marah.

"Itu hak mereka ma! Itu privasi mereka.  Seperti Reylan yang bukan anak Kandung mama." Keysha menatap manik mata putra pertamanya. Tersirat kesedihan di dalam netra hitam itu.

"Jangan membahas ini, Reylan." Tegur Andra dengan Geraman tertahan. Dia sudah sangat khawatir dengan istrinya, dia tidak ingin semangkin membuat Keysha sedih.

"Tidak masalah, papa. Saya juga tidak masalah lahir dari rahim manapun. Yang terpenting sekarang saya di besarkan oleh wanita hebat yang sekarang saya panggilg ibu." Keysha langsung memeluk tubuh tegap Reylan. Dia tidak ingin mengingat masa lalu nya yang kelam. Wajah Reylan sayat mirip dengan adik nya. Andai adik nya masih hidup dia pasti akan sangat bangga melihat anak nya tumbuh dengan sangat baik.

"setiap keluarga berhak menyimpan rahasia masing-masing. Kita tidak bisa menyalakan siapapun atas musibah yang menimpa Princess kita. sekarang adalah mengupayakan yang terbaik untuk memperbaiki setiap kesalahan yang kita perbuat." Keyhsa mengangguk cepat dan kembali memeluk Reylan.

Reylan benar. Dia tidak bisa menyalahkan orang lain. Seharusnya dialah yang menjadi teman sekaligus guru untuk putrinya. Harus nya dia yang pertama mendengar curhatan anak nya. Harusnya dia yang mengantar jemput Letha ketika sekolah. Harusnya dia yang memasak untuk Letha makan. Banyak sekali penyesalan yang Keysha rasakan. Sungguh menyesak kan.

Rega hanya menyimak. Sebab sekarang dia tidak ingin bicara apapun kecuali menghabisi Reno.

***Kana***

FIRE (On-going)Where stories live. Discover now