FIRE🔥||Reylan fell in love

10.1K 597 69
                                    

"Begini Raja, Marisa. Kita sudah puluhan tahun berteman baik, dan saya juga yakin bahwa kejadian kemarin berada di luar kendalinya Reno. Kami semua sangat tahu bahwa sesayang apa Reno terhadap Letha." Ucap Andra menatap lurus kearah Raja. Dia menghela nafas berat. Sejujurnya dia canggung sekarang.

Raja, Marisa, Dhana, Ericha, Kesya, Andra dan Reylan bertemu di sebuah restoran mewah di Italia. Orang tua Letha memutuskan untuk melakukan perawatan di Italia. Dhana dan Ericha atau orang tua Farga, Shaka dan Aurel kebetulan memang berada di Italia. Sedangkan Marisa dan Raja atau orang tua Reno dan Kana mereka menyusul ke Italia untuk meluruskan hal yang sangat rumit ini.

Antara Raja dana Andra memang terlihat baik-baik saja namun sepertinya hubungan Keysha dana Marisa sedikit renggang. Seperti sekarang kedua wanita cantik itu terus saja diam diam saling melempar pandangan sini berbeda dengan Ericha yang kebingungan karena kakak dan sahabatnya terlihat tidak akur.

"Kami benar-benar meminta maaf atas kejadian kemarin. Hal itu memang berada di luar dugaan kami,kejadian kemarin memang sangat membahayakan untuk nyawa Putri kalian jadi wajar saja jika kalian marah." Raja melempar senyum lembut. Sambil tangan nya mengelus pinggang istrinya yang masih saja ramping.

"Sebenarnya saya sangat ingin marah. Tapi bagaimana pun, kalian lah yang sudah merawat anak saya, jadi.." ucapan Keysha terpotong oleh kalimat Reylan.

"Jadi, kami ucapkan Terimakasih banyak karena selama ini kalian sudah sangat baik menjaga Letha." Reylan diam-diam merutuki Mama nya yang sangat jaim.

"Reylan!" Kesyha bangat dari kursinya. Dia memandang sinis ke arah Marisa.

"Memang benar. Selama ini kalian yang sudah merawat anak saya. Tapi, kalian hanya ditugaskan untuk memantau tidak menafkahi anak saya. Jadi kalian minta bayaran berapa untuk jasa kalian?" Dengan angkuh Keysha berbicara. Mereka semua cukup shok dengan ucapan Keysha terutama Reylan.

"Jaga bicaramu Sha! Tidak semua hal bisa di bayar dengan uang. Walau kau memberikan uang kepada Letha, apakah Letha akan langsung memakan uang itu? Tidak." Marisa yang tersulut emosi bangkit dan menunjuk-nunjuk Keysha.

"Dengankami dia mendapatkan apa yang tidak dia dapatkan dari kalian!" Lanjutnya sambil menatap wajah Keysha.

"Apa?" Keysha bertanya sambil menaikan dagu nya.

Reylan sudah sangat pening sekarang. Apa yang harus dia lakukan. Sungguh dia menyesal ikut ke sini, mama nya benar-benar membuatnya malu.

"Dari Saya dan Ericha, dia mendapatkan cinta seorang ibu. Dari mas Raja dan Dhana dia mendapatkan cinta seorang ayah. Dari Shaka dan Reno, dia mendapatkan kasih sayang dari seorang Abang. Dengan Kana dan Aurel dia mengenal teman dan dari Nocho atau Farga, dia menambatkan cinta dari seorang kekasih." Jika begini Keysha hanya bisa diam. Tidak ada guna mengelak karna memang itu kebenaran nya.

"kenapa jadi sepanjang ini? tinggal katakan saja berapa jumlah uang yang kalian butuhkan untuk membayar semua waktu kalian yang terbuang untuk menjaga anak saya!" Rupanya Keysha masih tidak mau mengalah.

"Jangan sama kan kami dengan bodyguard mu, nyonya Malik!" Kesabaran Marisa sangat lah tipis, Marisa sana Keysha memiliki sifat yang hampir sama. Ericha masih santai menonton perdebatan sambil disuapi kentang goreng oleh suaminya.

"Iya, lalu apa bedanya kalian dengan..."

"CUKUP MAMA!"

Reylan mengebrak meja cukup keras, Ericha yang kaget langsung terbatuk-batuk dan dengan telaten Dhana memberikan minum untuk istri tercinta nya sambil memandang tajam Reylan.

"Mama sangat berlebihan kali ini, harus nya kita berterima kasih kepada mereka. Jika bukan karna mereka mungkin Letha besar tanpa pengawasan dan dia akan tumbuh menjadi gadis pembangkang. Mereka yang memantau Letha. Reno yang menjaga Princess kita, Reno yang selalu ada di saat kita semua terlalu sibuk dengan urusan masing-masing. Reylan dibuat lupa jika memiliki adik yang butuh perhatian. Mama sampai lupa jika ada putri mama yang menantikan masakan Mama di rumah. Bahkan papa seolah tidak ingat jika di rumah besar itu masih ada seorang gadis kecil yang berharap banyak dari cinta pertamanya." Ucap Reylan dengan menggebu-gebu.

"Reylan, tenang kan dirimu." Peringat Raja dengan tegas, dia memang sedikit terusik dengan ucapan Keysha tapi sungguh dia tidak ingin membuat keluarga Malik hancur.

"Jangan karna om Raja diam saja dia tidak kesal dengan ucapan mama. Mama sudah sangat keterlaluan. Bukan kan mereka sendiri sudah menghukum Reno. Apa mama tau penyembuhan seperti apa yang mereka lakukan untuk Reno? Apa mama tidak pernah berfikir bagaimana cara Reno menahan emosi nya saat dia sedang di kuasai amarah? Apa tidak terpikir oleh mama bahwa selama ini Reno sudah banyak mengorbankan banyak hal untuk memberikan kenyamanan untuk Letha?" Terlihat jelas urat-urat leher Reylan. Dia sangat emosi dan malu dengan kelakuan mama nya yang tidak tau terimakasih dan tidak bisa menjaga sikap. Matanya melotot dengan kedua tangan terkepal dan rahang yang mengeras membuatnya terlihat sangat menyeramkan. Untung saja mereka berada di ruang VIP jadi tidak ada pengunjung lain yang melihat mereka.

"Reylan cukup!" Sesuai Dhana, dia tidak tega melihat Andra yang hanya diam sedangkan istrinya menangis sesenggukan karna di marahi oleh putranya sendiri.

"Biarlah malam ini Reylan menjadi anak durhaka karna membentak mama. Tapi seharusnya mama mendapatkan lebih dari ini!" Suara langkah sepatu mengalihkan perhatian mereka. Reylan melihat kebelakang dan terlihat Kana sedang menatap mereka dengan bingung. Tatapan mereka bertemu untuk beberapa saat sampai akhirnya Kana memutuskan tatapan terlebih dahulu.

"Tante Keysha kenapa?" Kana mendekat dan mengelus bahu Keysha dengan sangat lembut untuk menenangkan.

"Kana, bawa Reylan ketempat yang lebih nyaman untuk menenangkan pikiran nya." Kana mengaguk mendengar perintah Raja. Tangan kanan nya dengan berani menggandeng tangan Reylan dan menariknya ke arah luar. Mereka duduk di taman yang ada di dekat Kafe.

Walaupun ada kursi di belakang mereka, namun mereka masih saja berdiri. Kira-kira sudah lima menit mereka sampai di taman itu namun mereka tetep berdiri dengan sedikit jarak. Kana yang gugup hanya bisa memandang sepatu Reylan dia tidak berani menatap mata tajam itu.

Dengan tatapan tajam dan rahang yang masih mengeras Reylan berjalan mendekat ke arah Kana, Kana semangkin gugup sampai membuat kaki nya seolah tidak bisa di gerakan dari tempat. Tubuhnya menegang saat Reylan memeluk nya dengan sangat erat. Reylan menaruh dagu nya di puncak kepala gadis itu, Kana terpaku dengan dada bidang yang ada di depannya. Jantung nya berdegup dengan kencang. Kana berusaha melepaskan pelukan ini namun Reylan semangkin mengeratkan pelukannya.

"Rileks, Kana." Ucap Reylan sambil terkekeh kecil.

Reylan melepaskan pelukannya dan tangannya menggapai kedua tangan gadis itu.

"Terimakasih untuk pelukan nya, saya sudah lebih tenang sekarang." Ungkap Reylan sambil tersenyum tipis. Kana hanya diam, dia masih mencerna kejadian barusan.

Dengan gemas Reylan mengacak rambut Kana, sampai membuat ekspresi gadis itu berubah kesal.

"Ih!" Kesal nya sambil mencabikan bibirnya.

Reylan langsung menarik Kana kedalam pelukannya kembali, tubuh gadis ini sangat pas di dekapannya membuatnya malas untuk melepas pelukan gadis ini.

"Mungkin saya akan di katakan gila jika saya mencintaimu. Tapi saya tidak keberatan jika harus menjadi gila karna mu. Tidak ada alasan untuk saya tidak mencintai-mu."

TBC.

(REYLAN GANTENG BANGET WOI!)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

(REYLAN GANTENG BANGET WOI!)

Hai guys! Kalo kalian mau Next, kalian harus komen gini. "Lanjut dong Flo atau Next kak Flo." Aku ga mau di panggil Author, kalian boleh banget panggil aku Floresya biar kita makin Deket. Okeyy???

FIRE (On-going)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt