Chapter 4

1.9K 146 40
                                    

Happy reading (⁠。⁠・⁠ω⁠・⁠。⁠)⁠ノ⁠♡







" Sekarang perkenalkan dirimu terlebih dahulu kepada teman-teman barumu." ucap wali kelas seraya tersenyum.

Levi dengan malu-malu berdiri di depan kelas. Kedua tangannya menggenggam erat tas ranselnya. Ia menggigit bibirnya, menahan rasa gugup saat menyadari semua mata tertuju padanya.

" Psstt Levi, tidak apa kau pasti bisa." bisikan bocah brunette membuatnya mendongak menatapnya.

Menyadari Eren sedang menyemangatinya, kepercayaan dirinya perlahan meningkat. Levi menarik napasnya dalam-dalam sebelum berbicara.

" Selamat pagi, namaku Levi Ackerman, umurku sama seperti kalian yaitu sepuluh tahun. Terimakasih."

Mereka terperangah dengan perkenalan yang cukup singkat itu. Namun mereka segera bertepuk tangan agar Levi tidak merasa aneh.

Kemudian wali kelas mempersilahkan si raven untuk memilih tempat duduk yang diinginkan. Eren menoleh kesamping, bibirnya cemberut ketika lupa jika dirinya sebangku dengan orang lain.

Eren segera pindah ke tempat duduk paling belakang dan pojok. Ia memilihnya karena masih kosong dan kesempatan agar bisa sebangku dengan Levi. Melihat lambaian tangan bocah brunette, langkah si raven langsung mengarah padanya.

" Kau harus sebangku denganku selamanya, tidak boleh terpisah." ucap Eren percaya diri.

Levi tersenyum lebar lalu mengangguk dan segera mendudukkan bokongnya di kursi sebelah Eren. Murid baru telah mendapatkan kursi, wali kelas kembali melanjutkan aktivitas mengajarnya.

Detik demi detik terus berlangsung. Kedua bocah yang duduk di kursi belakang sibuk dengan dunianya masing-masing. Levi yang sibuk memperhatikan penjelasan wali kelas dan Eren yang sibuk memperhatikan wajah Levi dari samping.

Levi tahu jika sedaritadi Eren memperhatikannya, namun ia sama sekali tidak merasa keberatan atau risih. Sebaliknya, ia membiarkan Eren melakukan apa yang disukainya.

Eren membayangkan dirinya dan Levi menjadi aktor terkenal sedunia. Pasti sangat menyenangkan, ah benar juga Eren masih belum tahu apakah Levi juga memiliki keinginan menjadi seorang aktor terkenal atau tidak. Tapi Eren berharap, suatu saat nanti mereka berdua sukses dengan cara masing-masing.

Ia menoleh menatap jendela. Langit biru yang cerah menjadi objek pemandangannya. Ia berdecak kagum sambil membayangkan impiannya menjadi kenyataan.

" Eren." panggil si raven

" Ada apa Levi? "

" Mengapa kau melamun? Aku takut sensei memarahimu jika tidak memperhatikan penjelasannya."

Eren menoleh kearahnya sambil terkekeh geli, " Rupanya kau sangat perhatian. Jangan khawatir kan hal itu Levi, aku juga sudah kebal dengan hal seperti itu."

Senyuman tipis muncul di bibir ranum milik si raven. Ia mengalihkan atensinya kepada wali kelas, berjaga-jaga jika wali kelas itu memergoki Eren yang sibuk melamun.

-

-

-

" Nee...Levi, apa aku boleh bertanya padamu? " tanya Eren pelan, tangan kanannya setia mengenggam telapak tangan lainnya.

Levi menoleh, " Boleh."

Keduanya berjalan bersama kearah jalan pulang seraya bergandengan tangan. Menikmati cuaca siang hari yang cerah sembari berjalan melewati trotoar.

" Bagaimana jika suatu saat nanti aku berhasil menjadi aktor, apakah kau juga akan menjadi aktor sama sepertiku? " Eren setia menatap wajah imut itu dari samping, menunggu jawaban si raven yang sedang berpikir.

Need You Badly [EreRi]Место, где живут истории. Откройте их для себя