Chapter 5

2.3K 178 31
                                    

Happy reading (⁠ ⁠T⁠_⁠T⁠)⁠\⁠(⁠^⁠-⁠^⁠ ⁠)






" Levi! Ibu! "

" Nee...nee Eren kenapa berteriak-teriak? " tanya Carla berjalan dari dapur menghampiri Eren di depan pintu.

Levi yang sibuk membaca buku sambil mengemil roti, terpaksa kegiatannya harus terhenti hanya untuk menatap Eren. Ia juga penasaran mengapa Eren terlihat begitu semangat.

" Tadi aku bertemu dengan seorang wanita dan dia...dia-" ucapannya terhenti karena Eren bernafas ngos-ngosan.

" Ambil nafas dalam-dalam lalu buang, nah seperti itu. Jadi, lanjutkan perkataanmu Eren." ucap Carla

" Begini...wanita itu tadi tiba-tiba datang padaku, dan setelah itu dia menawariku sebuah tawaran untuk menjadi seorang mo-model! "

" Apa?! Model!! " pekik Carla terkejut, pasalnya begitu tiba-tiba di umur putranya yang masih sepuluh tahun mendapatkan tawaran seperti itu.

" Aku harus bagaimana bu? Menerimanya atau tidak? Tapi bukankah menjadi model adalah langkah awal agar bisa menjadi seorang aktor."

Carla menggigit kukunya bingung, " Biar ibu pikirkan dulu. Ibu harus membicarakan hal ini terlebih dahulu bersama ayah, jadi jangan langsung ambil tawaran itu mengerti."

" Mengerti bu, aku akan menunggu keputusan ibu." balas Eren, ia langsung menerjang Levi yang duduk di sofa.

" E-eren?! "

" Aku sangat senang mendapatkan tawaran itu Levi. Apakah menurutmu itu hal yang baik? "

Levi menaruh bukunya di sofa lalu mengelus rambut brunette pendek itu.

" Tunggu dulu. Ceritakan padaku bagaimana wanita itu bisa menemuimu? "

" Aku tadi mampir ke supermarket untuk membelikanmu roti cadangan lalu saat aku di tengah jalan pulang, tiba-tiba wanita yang memakai pakaian mewah menghentikanku. Dia bilang aku memiliki wajah yang sangat tampan dan menarik, sangat cocok untuk menjadi seorang model. Katanya begitu, dan dia memberiku kartu nama agensi jika suatu saat aku menerima tawarannya."

" Bisakah aku melihat kartu namanya? "

" Tentu saja, ini." Eren menyerahkan kartu itu kepadanya.

Levi membacanya dengan seksama. Bersamaan dengan itu, Carla datang bersama Grisha menghampiri Eren. Bocah brunette itu merasa sangat gugup ketika memandang raut wajah kedua orangtuanya. Ia menunggu jawabannya.

" Eren...kami telah memutuskan." ucap Carla pelan

" A-apa itu? "

" Kami memutuskan memperbolehkanmu untuk menjadi seorang model. Tapi dengan satu syarat." ucap Grisha

" Sy-syarat apa ayah? " tanya Eren, ia kesulitan menelan ludahnya sendiri.

" Kamu tetap harus fokus pada sekolahmu, kau harus tetap lulus dengan nilai yang memuaskan."

Wajah Eren berubah sumringah, ia berdiri sambil mengepalkan tangannya dengan semangat. Membuat Levi beralih melihatnya dan reflek menutup mulutnya agar tidak tertawa.

" Tenang saja ayah, ibu! Aku tidak akan mengecewakan kalian! "

" Hahaha Eren, kau sangat bersemangat. Em, Levi bisa aku pinjam kartu nama itu? Ibu ingin mengabari agensinya."

" Ah baik." Levi menyerahkan kartu nama tersebut kepada Carla.

Kemudian, Carla menelepon nomor yang tertera pada kartu itu. Tak menunggu waktu lama teleponnya diangkat dan suara seorang wanita menyahutnya. Carla tampak menjelaskan panjang lebar bahwa putranya menerima tawaran tersebut. Dan tanggapan wanita tersebut sangat bahagia, terdengar dari suaranya.

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang