Chapter 40

865 49 4
                                    

Happy reading (⁠ ⁠˶⁠ ⁠❛⁠ ⁠ꁞ⁠ ⁠❛⁠ ⁠˶⁠ ⁠)








" Bagaimana hasilnya? " tanyanya gugup

" Aku... positif hamil." ucap Levi sambil menunjukkan tes kehamilannya kepada suaminya yang langsung berjingkrak kesenangan.

Eren mengambil tes itu dan langsung memeluk Levi layaknya boneka kesayangannya lalu menciumi pipinya hingga memerah. Akhirnya usahanya setiap malam menyetubuhi istrinya, menanam seluruh benihnya ke dalam rahimnya telah membuahkan hasil! Kini Levi dikaruniai anak kedua. Si raven terkekeh geli melihat reaksi suaminya yang di luar nalar, semoga saja setelah kehamilannya ini Eren tidak lagi melakukan seks dengan brutal. Bisa-bisa ia dibuat gila jika suaminya masih sama saja.

Levi menatap lucu kearah Eren yang berlari ke kasur untuk memeluk Arthur, putranya itu tengah bermain mainan balok tapi harus terhenti karena sang ayah segera mengangkatnya dan memberitahukan kabar gembira. Arthur tertawa terbahak-bahak membuat Levi menggigit bibirnya gemas melihatnya.

" Dada! "

" Sebentar lagi Arthur akan mempunyai adik! Yeayy! Mommy kita hamil lagi sayangg~ "

" Dada! " Arthur merentangkan kedua tangannya keatas seakan ikut merayakan kebahagiaan sang ayah.

Setelah dua bulan berlalu sekarang Arthur telah menginjak usia satu tahun. Ia sudah mulai mengajak bermain ayah ibunya bahkan mengajak mereka berkomunikasi meskipun bicaranya masih belum jelas. Levi seringkali panik karena putranya selalu berjalan mencoba menuruni anak tangga sendiri, membuat Levi belajar tidak lengah dan selalu tidak lupa untuk menutup pintu kamar.

TING TONG

" Eren aku akan turun ke bawah dulu sepertinya paketku sudah datang."

" Mn? Paket apa."

" Rahasia."

Jawaban si raven malah membuatnya penasaran. Eren bergegas mengikutinya bersama Arthur di gendongannya. Melihat Levi dari menerima sebuah box paket, membayarnya, kemudian menaruhnya di karpet depan televisi alias ruang tamu. Setelah turun dari gendongan, Arthur berlari menuju box itu lalu memukul-mukulnya. Eren duduk di belakangnya sambil mencari remote tv.

" Kenapa kau membeli paket tidak bilang-bilang padaku, sayang."

Levi muncul dari dapur dengan gunting di tangannya. Ia mendekati kotak itu, merapikan sejenak rambut putranya yang berantakan.

" Aku hanya membeli mainan untuk putra kita. Setelah ku lihat-lihat Arthur kekurangan mainan, padahal di usianya sekarang sedang masa aktifnya."

" Kau benar Levi, hah...maafkan aku karena tak segera membeli mainan untuknya." Eren menyerah tak menemukan remote tv, ia berbalik menatap istrinya dengan lesu.

" Tidak apa-apa Anata. Sekarang aku sudah membelinya."

Box dibuka menampilkan mainan pedang-pedangan, jubah dan juga topi bajak laut. Mainan itu langsung diambil oleh Arthur, wajahnya terlihat bahagia sekali mampu membuat hati Eren dan Levi menghangat.

" Mendekatlah sayang..." panggil Levi pelan, ia mencium gemas pipi gembul putranya sebelum memakaikan topi dan jubah padanya.

" Moma! "

" Aw putra daddy sangat tampan! "

Eren berjongkok di sebelahnya sambil terkekeh geli melihat putranya yang berpose lucu. Iris hijaunya bergulir kearah Levi, mengamati lekat keindahan yang tersaji di depannya. Hatinya bergemuruh bahagia apalagi memikirkan bahwa kini ia dan Levi hidup bahagia bersama sebagai keluarga kecil bermula dari pertemuan yang tidak sengaja di gang sempit.

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang