Chapter 8

1.8K 134 22
                                    

Happy reading (⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)





Sekarang Eren, Levi dan juga teman dekatnya sedang mengelompok di bangku Levi untuk berbincang menghabiskan waktu istirahat sambil memakan jajanannya.

" Sebentar lagi kita akan lulus. Hah, memikirkan tentang itu membuatku sangat gugup." ucap kurumi, gadis berambut ungu muda itu memasang wajah cemas.

" Apa yang kau khawatirkan, kita semua bakal lulus aku yakin itu." sahut Zack, mencoba menenangkannya.

" Eren, kau mau sandwich buah? " tawar Levi

" Mn. Suapkan padaku."

" Ha'i."

Mereka berdua sontak menatap remaja bersurai brunette dan raven yang malah sibuk dengan dunia mereka, tak mempedulikan perbincangan teman-temannya. Kurumi mendelikkan matanya.

" Oi kalian berdua dengar tidak perkataanku tadi? "

Eren menoleh kearahnya sambil mengunyah sandwich, " Aku tidak tuli, jadi aku mendengarnya."

" Benarkah? Apa yang ku bilang? "

Levi segera membisikkan sesuatu di telinga si brunette.

" Kau bilang, kau sangat gugup karena sebentar lagi kita akan lulus. Ya, kan."

" Dasar. Kau curang! Levi membantumu tadi! " teriak Kurumi tak terima, teriakannya menyita perhatian sekelas.

" Tidak~ Levi tidak membantuku."

" Bohong! "

Zack tertawa geli melihat pertikaian mereka berdua, tapi atensi segera beralih pada Levi yang memakan sandwich bekas gigitan Eren.

" Psstt Levi."

Si raven merasa terpanggil, matanya menangkap Zack yang ternyata memanggilnya.

" Nani? "

" Tidak apa-apa, aku hanya ingin perhatianmu beralih padaku." ucap Zack seraya menyeringai menggodanya.

" Huh, aneh." gumamnya

Pertikaian seketika terhenti setelah Eren menyadari jika Zack melakukan interaksi dengan Levi. Ia masih tak terima saat Levi terus melihat Zack, tangannya segera menangkup kedua pipi Levi agar menghadap ke wajahnya.

" Apa yang kau lakukan Levi, jangan melihat Zack terus! "

Zack menggerucutkan bibirnya, " Ayolah biarkan aku berdekatan dengan Levi."

Eren menolehkan kepalanya dengan cepat, sedetik membuat Zack merinding melihat ekspresinya.

" Sampai rambut mencuatmu itu ambruk, aku tidak akan pernah mengizinkanmu! "

" Ta-tapi—"

" Tidak akan pernah! "

-

-

-

Carla yang sedang menikmati es teh buatannya di siang hari tiba-tiba tersentak kaget saat pintu masuk terbuka kencang. Minumannya hampir tumpah, untung saja tidak jadi. Mata emeraldnya sontak menatap Eren, ia ingin menegurnya namun tak jadi saat menyadari wajah Eren yang terlihat kesal.

Tak lama kemudian disusul Levi yang mengejar Eren. Wajahnya panik seperti habis melihat hantu.

" Apa yang terjadi dengan mereka berdua." gumam Carla, ia mengendikan bahunya dan melanjutkan meminum es teh.

Brak

Pintu kamar Eren cukup keras, sang empu masuk ke dalam kamarnya lalu melepaskan kancing seragamnya satu persatu. Kemudian datanglah Levi yang segera mendekatinya.

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang