Chapter 24

894 54 8
                                    

Happy reading (⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡⁠(⁠ε⁠'⁠●⁠)





Levi menggigiti jari kukunya, ia merasa cemas sudah pukul tengah malam tapi Eren masih belum juga pulang. Pikirannya mulai berkeliaran kemana-mana hingga rasa kantuknya menghilang.

" Aku harus meneleponnya."

Ponsel segera diambil, si raven mencari kontak nomor Eren dan meneleponnya. Lagi-lagi tidak diangkat, hal itu sungguh membuat Levi tidak tenang. Ia mendudukkan dirinya di tepi kasur, pandangannya menatap ke jendela rumahnya yang mengarah ke rumah tetangga sebelah.

Srett

Levi tersentak kebelakang saat melihat pria yang sama, alias tetangganya sedang mengintipnya. Jantung Levi seketika berdebar kencang, ia bergegas menutup tirai jendela. Nafasnya memburu. Cukup. Ia tidak ingin hal ini kembali terjadi, apalagi ia dan Eren masih bertengkar.

Levi segera menutup jendela dan pintu kamar. Memastikan semuanya telah aman, Levi berlari menuju tempat tidur sembari menyelimuti seluruh tubuhnya.

Triing

" Akh?! " pekikan sontak keluar dari bibirnya. Menyadari itu hanya bunyi notifikasi dari ponselnya Levi kembali tenang.

Dahinya mengernyit melihat adanya pesan tak dikenal. Khawatir jika itu pesan dari tetangga anehnya, Levi enggan membukanya. Tapi lagi-lagi pesan spam bermunculan di nomor yang sama, terpaksa Levi membukanya. Ia bingung melihat ada banyak sekali video aneh.

Karena penasaran Levi pun membuka video tersebut satu-persatu. Suara desahan-desahan lebih dari satu orang terdengar, diiringi dengan bunyi tak senonoh. Levi menyimpulkan bahwa ini adalah video mesum, tapi karena rasa penasaran ia terpaksa lanjut menontonnya.

Levi melihat seorang pria yang tengah terbaring terlentang di atas kasur, tubuhnya terhentak-hentak sangat kuat hingga ekspresinya berubah kacau. Sedetik kemudian sebuah lengan menutupi sisi wajah pria itu, Levi mengkerutkan keningnya ... Ia seperti kenal dengan lengan itu. Pandangannya kembali tertuju pada pria berambut merah itu, seketika matanya membulat sempurna.

" ... Floch? "

Levi tak habis pikir dengan Floch, ia kira Floch adalah pria yang tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Namun siapa sangka ternyata dia melakukannya, lalu kenapa video itu dikirimkan kepadanya? Apakah ada hubungannya dengannya.

" Ahh Eren ... Pe-pelan pelan hnghh "

DEG

Semua pikiran yang terlintas di benaknya terhenti seketika. Matanya terbelalak saat Floch mendesahkan nama suaminya di tengah-tengah kegiatan mesumnya. Levi tidak ingin mempercayai apa yang telah didengar, ia yakin bukan Eren yang sedang bersetubuh dengan Floch. Pasti hanya sekedar mirip nama saja. Eren tidak pernah melakukan hal seperti ini di belakangnya.

" Ere—mngh ..."

Hati Levi hancur berkeping-keping, matanya mulai berair setelah melihat pria yang mencium Floch benar adalah Eren. Levi mencoba mengelak fakta bahwa suaminya telah bersetubuh dengan pria lain. Hatinya remuk melihatnya bersikap seperti ini padanya.

" Ti-tidak mungkin ... Eren tidak akan pernah melakukan hal ini padaku, aku percaya padanya..." ucap Levi dengan nada gemetar.

Air mata bening mengalir dari ujung mata kiri Levi. Ia mematikan ponselnya, bunyi tak senonoh yang menghantuinya seketika menghilang. Levi memeluk lututnya seraya terisak kala mengingatnya.

Levi tak menyadari bahwa sedaritadi dirinya tengah diawasi oleh tetangganya yang masih berdiam di tempatnya. Pria itu menyeringai penuh arti sembari melihat ponselnya, setelah puas ia lalu membuang ponselnya di kasur dan menatap lurus ke jendela milik si raven.

Need You Badly [EreRi]Where stories live. Discover now