Chapter 31

863 44 4
                                    

Happy reading (⁠。⁠☬⁠0⁠☬⁠。⁠)








" Huuu berani-beraninya kau melukai Levi kami! Sini lawanlah aku, akan kupastikan kau habis tak tersisa! "

" Sshh Hajime jaga bicaramu." tegur Nifa malu mendengar teriakannya.

Hajime masih menatap tajam Floch yang di bawa pergi ke kursi pengadilan untuk ke tahanan. Menurut hasil keputusan hakim, Floch dijatuhi hukuman penjara selama dua puluh tahun akibat pembunuhan rencana yang dilakukannya.

" Dia sangat menyebalkan! Lihat wajahnya mirip seperti Ken di film Toy story! "

" Aishh sudahlah Hajime, kau membuat kita jadi pusat perhatian."

" Aku tidak peduli! "

" Erenn dimana Levi aku ingin melihatnya, cepat berikan ponselmu padanya! " di seberang sana Eren mendecakkan lidahnya karena Zack meneleponnya setelah mendengar kabar dari televisi.

" Iyaa sebentar kau pikir jalan tidak membutuhkan waktu apa."

Sesampainya di tempat Levi berada, Eren bergegas menyerahkan ponselnya atau Zack akan terus mengomel. Levi melambaikan tangannya menyapa pria berambut landak di layar itu dan dibalas Zack dengan tangisan haru.

" Kenapa kau menangis, cengeng." sahut Eren di sebelahnya membuat Levi tertawa kecil.

" Kau tidak mengerti Erenn coba bayangkan sudah berapa lama aku tidak melihat Levi. Dan sekalinya ingin melihatnya malah mendapat berita tidak mengenakkan! " suara Zack tersendat-sendat akibat tangisannya.

" Sudahlah Zack sekarang aku baik-baik saja. Beruntung aku memiliki Eren yang selalu menjagaku." ucap Levi tulus

" Hiks aku setuju, untung sekali Eren yang mantan pegulat andalan SMA kita menjadi suamimu."

" Hahaha Zack jangan membocorkan rahasia itu." Levi melirik Eren yang memasang wajah bangga. Benar, Eren semasa SMA sebenarnya adalah mantan pegulat. Lebih tepatnya ketua geng dan selalu menang saat berkelahi.

" Memang benar kan, dulu aku saja hampir jadi targetnya juga karena menyukaimu. Levi, di bahumu kenapa bahumu diperban?! "

Tatapan Levi beralih ke bahunya, " Sudah kubilang hanya luka kecil ... "

Zack di seberang sana kurang puas dengan jawabannya. Wajahnya semakin maju ke layar dengan alisnya terangkat sebelah.

" Eren katakan dia kenapa."

" Terkena tusukan."

" APAA!! Dan kau bilang hanya luka kecil? Tck Levi, luka tusukan walau sekecil apapun itu tetap saja sakit kau tahu! "

" Aku tahu Zack."

" Kalau sudah tahu mengapa kau menyembunyikannya padaku. Aku ini temanmu— hei apa yang terjadi?"

Ponsel seketika direbut Eren ketika ia melihat raut wajah Levi yang bosan mendengar ocehannya. Eren memasang malasnya, mata hijaunya menatap layar ponselnya sebelum menekan tombol merah.

" Urusai."

" Woi Eren dasar—"

TUT.

" Dia sangat cerewet." ucap Eren lalu memasukkan ponselnya di saku.

Levi mengangguk setuju, " Zack memang begitu. Tidak pernah berubah."

Keduanya lalu pergi keluar dari persidangan dan bertemu dengan Hajime, Mei, dan juga Nifa. Berbincang-bincang sejenak bersama mereka membahas kejadian yang dialami Levi hingga lupa waktu. Hajime mengelus-elus dadanya, Nifa memasang wajah prihatin, lalu Mei tetap elegan seperti biasa walau dalam hatinya juga prihatin.

Need You Badly [EreRi]Where stories live. Discover now