Chapter 34

848 48 8
                                    

Happy reading (⁠ ̄⁠(⁠エ⁠)⁠ ̄⁠)⁠ノ





" Leviii!!! "

Teriakan melengking bagaikan kuda terdengar dari arah pintu rumah Levi. Membuat si pemilik rumah menutup telinganya rapat-rapat untuk menyelamatkan indera pendengarannya. Levi menurunkan kedua kakinya dari sofa lalu memakai sandal berbulunya.

Hanji berlari kearahnya sambil meringis lebar memamerkan tiket di tangan kirinya. Wanita itu lalu duduk tepat di sebelahnya.

" Kenapa kau bisa masuk? "

" Pintu depan tidak terkunci hehe~ jadi aku langsung masuk saja."

" Pasti Eren lupa menguncinya." decaknya sebal

" Oh iya memangnya dimana Eren? Dia tidak sedang dirumah? "

" Tentu saja dia kerja."

Hanji tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal mendengar jawaban ketus darinya.

" Untuk apa kau kemari."

" Tadaaa~ kau lihat kan, lihaaat kannn—"

" Iya aku melihatnya. Cepat jelaskan benda apa itu." Levi menyangga sisi wajahnya bosan.

" Hehehe...ini itu tiket konser grup band terkenal se-jepang."

" Hontouni? "

" Benar! Nama grup bandnya Lucifer. Mereka semua sangat tampaan, kau pasti tidak menyesalinya. Akan ku tunjukkan fotonya."

Hanji merogoh tasnya tak sabaran, lalu menunjukkan sebuah foto berisikan anggota Lucifer. Awalnya Levi tidak terlalu tertarik perihal grup band apapun itu meskipun anggotanya sangat tampan atau keren, karena ia telah memiliki suami yang juga tak kalah tampan dari mereka.

Akan tetapi, efek kehamilannya kali ini membawakan reaksi berbeda.

Tepat setelah menyaksikan foto itu, air liurnya seolah menetes saat melihat paras tampan setiap anggotanya. Matanya berbinar-binar serta berwajah sumringah. Hanji tersenyum puas.

[Ilustrasi band Lucifer, gomeen author gatau siapa mereka]

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

[Ilustrasi band Lucifer, gomeen author gatau siapa mereka]

" Aku mau melihatnya! "

" Hohoho tenang saja Levi, karena itu aku ke sini untuk memberimu tiket konser vvip ini."

" Berapa harganya? " dengan cepat Levi mengambil tiketnya.

" Untuk cebol kesayanganku tentu saja gratis tidak dipungut biaya. Asalkan..."

" Asalkan apa. Jangan membuatku penasaran."

" Saat ke konser nanti kau harus memakai dress putih." kekehnya

" Kenapa harus memakai dress, kau sedang mempermainkan ku? "

Need You Badly [EreRi]Onde histórias criam vida. Descubra agora