Chapter 28

1K 49 11
                                    

Happy reading ♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡





" Haa kenyang sekali." ucap Sasha yang duduk di lantai sambil bersandar sofa.

" Asyikk dagingmu aku ambil."

" Yayaya ambillah ... Perutku sudah penuh aku tidak bisa menerima daging lagi padahal aku masih menginginkannya."

" Hehehe ~ "

Di sebelahnya ada Connie, pria botak tampan itu masih melanjutkan makanannya sesekali mencomot daging milik Sasha yang tergeletak di tempat. Jean menikmati alkohol bersama Eren dan Mike. Di depan televisi terdapat Levi, Hanji, dan Moblit mereka sedang fokus menonton film romantis rekomendasi dari si Moblit. Saking fokusnya mereka bertiga tak bisa diganggu, bahkan Eren sempat cemburu karena Levi mengabaikannya. Sedangkan Erwin sibuk bermesraan bersama Armin duduk di kursi berduaan sambil memanggang daging dan saling suap menyuapi.

Eren merotasikan matanya melihat kemesraan itu, ia lalu menatap Levi. Istrinya tengah menahan tangis akibat alur cerita film yang menyedihkan.

" Dasar cengeng."

Ejeknya seraya mendengus geli, menaruh segelas alkohol di meja lalu berjalan menujunya. Levi memekik terkejut saat merasa ada yang menggendongnya dari belakang. Hanji dan Moblit reflek menoleh kearah mereka, Hanji mengerutkan keningnya.

" Mau kau bawa kemana cebolku, Eren? "

" Kamar."

" Eh memangnya kasurmu sudah diganti?! "

" Kasur? Kasur siapa yang rusak? " tanya Connie penasaran.

Hanji cekikikan tak jelas semakin membuat Connie penasaran. Ia ingin menanyakan lebih namun suara berat Eren mengurungkan niatnya.

" Punyaku."

" Hahh rusak?! bagaimana bisa rusak? Apa semalam kau kerasukan arwah hulk lalu merobohkan semua benda yang kau lihat."

" Connie asal kau tahu, alasan kasurnya rusak bukan karena hal sederhana." Hanji merendahkan suaranya di akhir kalimatnya.

" Lalu apa dong?! "

" Anak kecil tidak usah tahu." potong Eren, ia masuk ke kamarnya sambil membawa Levi di gendongannya, istrinya itu masih dengan posisi menekuk kedua lututnya.

Connie menggerucutkan bibirnya karena tak mendapatkan jawaban malah kalimat menyebalkan, ditambah tawa Hanji yang tengah menertawakannya semakin menjengkelkan.

" Sedaritadi kau mengabaikanku, sekarang waktunya melakukan sesuatu bersamaku." bisik Eren

Kedua mata Levi terbuka lebar, muncul rona merah tipis di kedua pipinya.

" T-tapi bukankah semalam sudah?? "

" Aku ingin lagi."

" E-eren—"

BLAMM

" Awass nanti gantian pintunya yang rusak! " teriak Hanji lalu cekikikan

Moblit mengambil sapu tangan untuk mengusap air matanya. Ia menoleh kearah Hanji.

" Kau tidak lanjut nonton? "

" Oh iya aku hampir lupa. Aku terlalu senang melihat Eren dan Levi kembali akur."

" Ya aku juga Hanji-san, saat mereka berdua bertengkar itu sangat merepotkan."

Hanji mengambil cemilannya lalu bersandar di meja belakangnya. Ia memakannya sembari menonton film.

" Hm apa maksudmu dengan merepotkan."

" Coba ingat-ingat Hanji-san bukankah kita harus take ulang saat syuting hanya karena mereka berdua sering bertengkar." Moblit berkata sambil tertawa mengingatnya.

Need You Badly [EreRi]Where stories live. Discover now