Chapter 21

967 59 13
                                    

Happy reading ♪⁠┌⁠|⁠∵⁠|⁠┘⁠♪








Hari demi hari telah berlalu. Semenjak kejadian mengerikan yang menimpa Levi, Eren jadi tidak bisa membiarkannya sendirian lebih lama. Jika ia ada urusan yang memakan banyak waktu maka Eren juga akan mengajak istrinya pergi.

Polisi sedang berusaha mencari orang yang meneror Levi. Mereka sudah melacak nomor telepon asing dan menelusuri jejak sidik jari di area pintu. Saat itu Eren mengusulkan para polisi untuk memeriksa tetangga sebelah, karena dia sangat mencurigakan. Namun sayangnya polisi tidak menemukan adanya kecurigaan pada tetangga tersebut.

Meskipun begitu Eren tidak mempercayai alasan yang diberikan sang polisi. Ia masih sangat mencurigai pria yang tinggal tepat di sebelah rumahnya. Tapi sebagai seorang aktor Eren tidak bisa gegabah, seandainya dirinya bukan artis maka dia akan mendobrak pintu rumah tetangga itu dan menghajar pria itu hingga babak belur.

-

-

-

Bunyi jepretan kamera memenuhi sebuah ruangan yang kini digunakan untuk siaran acara televisi. Lampu-lampu menyoroti panggung siaran yang mengundang keenam aktor Shingeki no Kyojin. Keenam aktor itu Eren, Levi, Armin, Mikasa, Jean, dan Hanji. Mereka diundang ke salah satu acara siaran tv terkenal karena tengah menjadi bahan perbincangan hangat.

" Selanjutnya akan kami hadirkan para aktor yang telah kalian tunggu-tunggu! Siapa lagi kalau bukan aktor pemain Shingeki no Kyojin! "

Tepukan para penonton terdengar menyambut kehadiran keenam aktor. Eren awalnya berdiri di sebelah Levi, namun sang Mc menariknya agar bersebelahan dengan Mikasa. Melihat itu Levi harus menahan kesalnya, ia melirik tajam kearah Eren yang tengah khawatir menyadari kekesalannya.

" Baiklah-baiklah selamat datang di acara televisi kami Eren, Mikasa, Armin, Levi, Hanji, dan yang juga Jean." sambut sang Mc ramah

Keenam aktor itu membalasnya dengan melambaikan tangan kearah kamera. Hanji meringis sambil menepuk pundak Jean.

" Ini pertama kalinya aku diundang di siaran terkenal. Ternyata rasanya menegangkan. Benar kan Jean! "

" Hmm yeah."

" Tumben kau berubah dingin, lihat wajahnya Armin, dia sangat murung hari ini." ejek Hanji

Armin mengangguk sembari menahan tawanya, " Kau benar sekali Hanji-san."

" Apa-apaan kalian berdua ini."

Saat Jean mendorongnya menjauh Hanji tak sengaja melihat adanya sebuah cincin tersemat di jari manisnya. Ia mendekatkan bibir ke telinganya.

" Hei kau punya cincin di jari manismu. Apa kau diam-diam juga sudah menikah? "

" A-apa yang kau bicarakan, ini hanya aksesoris saja." Jean segera menyembunyikan tangannya di saku. Hanji tertawa geli melihat reaksinya.

Sang Mc mempersilahkan mereka untuk duduk sebelum lanjut ke sesi pertanyaan. Eren tampak tak nyaman duduk berjauhan dengan istrinya, diam-diam ia selalu meliriknya.

" Nee Eren kami akan mewakili pertanyaan para fans yang telah kami tampung. Pertanyaan pertama, seperti apa tipe pasangan idealmu? " tanya sang Mc

" Tipe ideal, huh. " Eren melirik Levi lalu menyeringai.

" Aku menyukai seseorang yang lengket denganku, mempunyai tubuh mungil sehingga aku bisa memeluknya, mata yang indah, rambut hitam pendek dan memiliki raut wajah pemarah-"

" Kenapa raut wajah pemarah? " potong sang Mc membuat Eren mendengus geli.

" Menurutku raut wajah pemarah terlihat menggemaskan."

Need You Badly [EreRi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang