Chapter 20

985 71 18
                                    

Happy Reading (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*⁠。





Hari ini adalah dimana waktunya Eren untuk klarifikasi mengenai kejadian yang membuat dunia entertainment gempar, terutama para fansnya. Saat Eren keluar dari mobil mewahnya para wartawan dan kameramen berbondong-bondong menyerbunya, untung saja ada bodyguard yang menghalangi mereka.

Eren berjalan menuju studio Gamakichi dan selama ia berjalan para wartawan masih bersikeras mengikutinya. Bahkan mulai berani menyodorkan mic ke wajahnya.

" Selamat siang Tuan Jaeger, kami dari stasiun televisi Tokyo. Apakah pria yang kau cium kemarin itu adalah pacarmu? " tanya sang wartawan

" Tidak, dia bukan pacarku." jawab Eren tanpa melihatnya.

Tiba-tiba wartawan lainnya juga menyodorkan mic kearahnya. Eren melangkahkan kakinya cepat, merasa tergganggu.

" Apakah pria itu Levi Ackerman? Apa kalian berdua sedang kencan? "

" Bukan. Aku dan Levi tidak ada hubungan apapun, hanya rekan kerja saja."

" Oh begitu, lalu mengapa kau menciumnya."

Eren meliriknya tajam, " Sudah kubilang dia bukan Levi. "

Bodyguard yang menyadari Eren mulai emosi segera menyingkirkan wartawan-wartawan di situ. Akhirnya pria brunette bisa masuk ke dalam studio dengan leluasa, Eren menghela nafasnya lega bisa terbebas dari para wartawan.

Tak jauh darinya Nifa dan Mei menyambutnya, wajah mereka tampak serius. Eren tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

" Jelaskan kepadaku detailnya Eren." ucap Mei sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

Eren menghela nafas ringan kemudian mengangguk dan mengikuti dari belakang kemana kedua wanita itu pergi. Mereka berdua memasuki salah satu ruangan meeting, di dalam hanya terdapat beberapa staff saja. Eren dipersilahkan duduk di kursi yang berseberangan dengan Mei. Kemudian Nifa duduk di sebelah pria tan itu, masih dengan raut wajah kesal.

" Meskipun pria yang kau cium itu mirip dengan Levi, tapi aku tahu itu bukanlah dia. Eren jangan berani-beraninya menyelingkuhinya." ucap Nifa lirih

Alis Eren terangkat sebelah, namun ia mengerti apa yang dibicarakannya.

" Aku tidak pernah menyelingkuhinya."

" Terserah dan aku tetap memperhatikanmu ..."

Mei duduk dengan tenang, kedua tangannya berada di depan wajahnya, tatapannya tertuju pada pria brunette di depannya.

" Kau pasti sudah membaca beberapa berita dan mengetahui apa yang sedang banyak diperbincangkan saat ini." ucapnya mendapati balasan anggukan oleh Eren.

" Baiklah langsung ke intinya saja. Ceritakan apa yang kau lakukan di klub itu."

" Aku hanya menghargai ajakan temanku, bahkan niatku di sana hanyalah minum wine lalu pulang. Aku bahkan tidak memiliki niatan untuk mabuk karena aku sudah berjanji dengan istriku. Mei-san kau pasti tahu bukan kalau aku tidak pernah memiliki niatan berselingkuh? "

Mei mengangguk paham namun tetap saja ia butuh penjelasan lebih. Mata tajamnya masih penuh dengan pertanyaan.

" Jika begitu kenapa kau mencium pria lain."

" Percayalah Mei-san, aku menciumnya karena aku pikir dia itu Levi. Namun faktanya dia bukanlah istriku. Waktu itu aku dibawah pengaruh obat aneh." ucap Eren seraya mendesah frustasi.

Kerutan tercetak jelas di dahi Mei. Ia menatap pria brunette itu dengan tatapan serius.

" Pasti ada orang yang menaruh obat ke dalam wine mu, dan mereka sengaja berpenampilan seperti istrimu supaya kau mau menciumnya..."

Need You Badly [EreRi]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz