Mafia Decision P.2

466 47 3
                                    

Jam makan siang, waktu dimana anggota agensi dapat melepaskan lelahnya dan bercanda sembari makan siang bersama. Kali ini, Yosano, Ranpo, (First Name), Dazai, Atsushi, dan Kyouka memilih untuk beristirahat setelah sibuk mengumpulkan informasi tentang pengguna kemampuan yang melakukan kasus pembunuhan berantai akhir-akhir ini. 

Entah karena kemampuannya atau memang otaknya yang pintar membuat anggota agensi sulit menemukan jejak barunya disetiap kasus. Tapi, tentu kalian harus tahu, alasan anggota agensi lebih sering bermalas-malasan dalam situasi ini adalah musim panas. Musim panas kali ini menjadi musim terpanas di Jepang.

Dazai menempelkan kepalanya dimeja cafe sembari mengipas-ngipaskan wajahnya. "Bahkan AC diruangan ini tidak bisa mengalahkan panas musim ini..," ucap Atsushi yang sudah basah akan keringatnya. Begitu juga Yosano dan Ranpo yang sudah hampir meleleh karena panas.

Kamu juga mengangkat baju bagian lenganmu dan mengipas mukamu dengan kipas kecil. 

"Nee, nee, (First Name)-chan, apa kau tidak bisa menyelesaikan tugas ini sendiri?" ucap Dazai sembari memberikan tatapan malasnya.

"Kau jangan malas-malasan Dazai. Istrimu itu sudah mengerjakan tugasmu lebih banyak dari yang kau tahu," jawab Yosano sambil mengambil minuman dingin yang ia pesan. Ya, kali ini dia menolak meminum alkohol karena yang ada ia akan kepanasan luar dan dalam tubuhnya.

Tiba-tiba saja Atsuko membuka pintu cafe dan berteriak, "Minna-sama!! Aku membawakan es krim untuk kalian semuaa!!" ia membagikan es krim beragam rasa yang entah dia dapat dari mana.

Atsuko yang berumur 14 tahun itu sudah bekerja dibawah pengawasan Ranpo dan Kunikida karena kekuatannya untuk melihat masa depan. Tentu saja ia selalu membawa hasil yang menakjubkan, apalagi karena kepintarannya turun dari ayahnya yang pernah menjadi eksekutif mafia.

"Atsuko malaikat kecilku~~ Kau memang sangat baik seperti ibumu~," ucap Dazai sambil mengambil es krim rasa aneh yang dibeli anaknya. Ntah itu rasa lumut atau rasa jamur beracun, anaknya memang hebat dalam mencari rasa kesukaan ayahnya. 

"Tadi oji-sama mengajakku untuk membeli makanan manis setelah ia menyelesaikan pertemuan dengan Taneda-sama," Atsuko menempatkan dirinya disebelah Ranpo dan melahap habis es krimnya.

Memang kedua anakmu sangat disukai dimafia maupun agensi. Semenjak Atsuko memasuki  agensi, ia memanggil Fukuzawa dengan sebutan Oji-sama (Kakek) dan sepertinya ia tidak merasa terganggu dengan itu. Atsuko sendiri juga jadi lebih sering menghabiskan waktu diruang Fukuzawa untuk memakan manisan yang ia dapat ataupun bermain dengan kucing yang ia temukan di jalan.

Anak keduamu itu memang menjadi terbiasa dengan memanggil orang dengan panggilan hormat -sama diakhiran nama orang. Ia dibesarkan layaknya putri oleh ayahnya, karena itu perilaku dan gaya bahasanya seperti putri.

Kamu saat ini memilih untuk mengecek kembali berkas-berkas yang sudah dikumpulkan oleh Tanizaki, memang dilihat-lihat kasus ini akan menjadi panjang karena pemilik kekuatan yang sedang kamu incar ini berada dalam perlindungan organisasi pengguna kekuatan yang ilegal. Mungkin terburuknya, masalah ini bisa melibatkan Port Mafia. Sayang sekali, kamu tidak tahu kondisi mafia sekarang.

Kenapa? Karena Akihito sendiri merahasiakan masalah pekerjaannya dengan alasan tidak mau membuat kamu dalam bahaya. Kalau ayahnya ya dia tidak peduli. Mau ayahnya terjerat jaring ikan, terjerumus dalam lubang, dikejar anjing tetangga, terkena bom molotov, Akihito lebih memilih untuk membantu pamannya mengerjai ayahnya daripada harus disisi Dazai.

Bunyi decitan pintu berbunyi beriringan dengan bunyi bel dari pintu cafe. Sosok laki-laki berparas tampan, berumur sekitar 16 tahun berdiri disana sembari memegang minuman manis dingin dan gelato berbagai rasa. 

My Name (Dazai X Reader )Where stories live. Discover now