Kembali

4K 555 138
                                    

(Dikasih aba-aba buat mulai lagunya ya !!!)

Kamu dan Helios menaiki kereta untuk kembali ke Yohomama, tetapi rencanamu tidak berjalan baik. Setiba kalian di stasiun Tokyo, kamu merasakan hal buruk akan terjadi. Kamu menarik Helios keluar kereta dan memperhatikan sekelilingmu.

Kamu mendapati sesosok laki-laki berbadan tinggi yang membawa koper besar. Dengan hati-hati kamu mengikutinya hingga sampai disebuah warehouse yang cukup kumuh. Kamu mendengarkan percakapan mereka samar-samar.

"Bagaimana sekarang ?"

"Karena wanita itu sudah tidak ada maka kesempatan kita semakin besar."

"Tak kusangka kita akan mendapatkan bonus lebih cepat."

"Kau benar, bersiaplah Dazai Osamu !"

Seketika kamu merasa seluruh badanmu menjadi dingin. Mereka mengincar Dazai dan berusaha membunuhnya. Kamu menahan nafasmu, berharap agar mereka tidak menemukanmu.

Setelah mereka keluar, kamu langsung memasuki tempat itu. Helios berjaga didepan agar tidak ada yang memasuki ruangan itu. Kamu membuka-buka beberapa file dan ternyata hampir seluruh pemilik kekuatan diagensi ditulis disini.

Kamu tak sengaja menjatuhkan beberapa barang dan saat kamu menengok ke meja sebelahmu............

Kamu tak sengaja menjatuhkan beberapa barang dan saat kamu menengok ke meja sebelahmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matamu terbelalak melihat foto tersebut. Seluruh informasi Dazai terdapat difile itu, informasi selama dia di Port Mafia dan agensi.

Kamu menelan ludah kasar dan membawa file itu. Bukti tersebut sudah cukup bagimu untuk kembali ke agensi. Mengapa ? Karena tujuanmu pergi sebenarnya adalah untuk mencari petunjuk orang yang ingin membunuh Dazai dan selama di Prefecture Miyagi dan Saitama kamu memiliki pemikiran bahwa pemimpin Apollo mempunyai segala akses sehingga mereka mendapatkan informasi dengan mudah.

(Mulai lagunya !!!!!! Bacanya pelan-pelan biar pas ya !!!!)

Mau tidak mau, kamu akhirnya menetap di Tokyo selama 7 bulan untuk mendapatkan informasi lebih dan juga untuk melatih kekuatanmu. Karena kerja kerasmu, sekarang kamu sudah dapat menggunakan kekuatamu untuk menyembuhkan 3 orang walau kamu akan kelelahan setelahnya.

Helios menyuruhmu untuk kembali ke Yokohama karena tugas kalian sudah selesai.

Kamu sudah beberapa kali membuka dan menutup ponselmu. Kamu merasa sedikit gugup karena tiba-tiba kembali tanpa kabar.

Kini kalian akhirnya menginjakkan kaki kembali di Yokohama. Helios pergi ke Port Mafia untuk melaporkan kembalinya dirimu kepada Chuuya dan kamu berjalan untuk membeli satu bonquet bunga mawar dan lily.

Kamu menuju tempat nostalgia yang sudah lama tak kamu kunjungi. Betapa kagetnya kamu saat melihat sosok yang kamu kenal terduduk manis disana.

 Betapa kagetnya kamu saat melihat sosok yang kamu kenal terduduk manis disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"D-Dazai-san ?"

Kini orang yang merasa terpanggil melihat kearahmu. Dia sontak kaget. Dazai mengedipkan matanya beberapa kali-- tidak percaya. Dia langsung berdiri dan menarikmu kedalam pelukannya.

"1 tahun. Kau bilang kau akan kembali dalam 2 tahun, tapi kenapa kau disini ?"

"Lepaskan aku," ucapmu lirih.

"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu untuk yang kedua kalinya," Dazai memelukmu semakin erat.

"Dazai-san, apa kau melakukan permintaanku disurat itu ?"

"Ya. Aku telah menepati janjiku."

"Siapa orang itu ?"

"Kau. Kebahagiaanku adalah kau. Maaf aku baru menyadarinya."

Hatimu rasanya sakit. Bagai ditusuk seribu jarum. Kamu mendorongnya, "Aku tidak menginginkan jawaban itu ! Kenapa kau memilihku ?! Hidupmu dalam bahaya karena diriku !"

Dazai menatapmu serius. Manik hazelnya seperti sudah dapat melihat segala kebohongan dimanik (e/c)mu.

"Apa sekarang kau membenciku ?" dia melontarkan pertanyaan yang cukup membuatmu kaget. Kamu menggelengkan kepalamu pelan.

Dazai tersenyum lembut dan menarikmu untuk duduk dibawah pohon bersamanya. Tak ada percakapan diantara kalian, kamu terlalu canggung untuk bicara.

Tiba-tiba saja Dazai menidurkan kepalanya dipahamu. Kamu sempat menolak, tetapi entah kenapa hatimu tak sanggup. Kamu yang melihatnya seperti ini hanya dapat mengelus kepalanya pelan. Dazai menutup matanya, menikmati moment ini sebisanya.

"Dazai-san, setelah ini kita akan berperang. Perang yang sangat besar."

"Aku tahu."

"Karena itu lakukan satu hal untukku selama perang itu terjadi."

"Apa ?"

"Hiduplah. Jangan sampai kau mati dalam peperangan. Dunia ini membutuhkanmu."

"Dan kau ? Apa kau akan mati ?"

Angin kencang menghembus seketika, kamu memalingkan wajahmu dengab senyuman miris.

"Aku tidak tahu. Tapi jika memang harus maka aku akan melakukannya. Dunia ini sudah tidak memerlukanku lagi."

"Tapi aku memerlukanmu," Dazai membuka matanya dan melihatmu lembut. Kamu membalasnya dengan senyum manis.

Kalian menghabiskan waktu bersama dibawah pohon itu tanpa perbincangan. Dazai telah terlelap dipahamu dan kamu tengah melihat batu yang bertuliskan nama temanmu itu.

"Odasaku, apa yang ku lakukan sekarang adalah yang terbaik ?" gumammu. Kamu tak tahu lagi mana yang benar dan salah.

Saat kamu menutup matamu, kamu merasakan seseorang memegang pipimu. Kamu membuka matamu dan sekarang Dazai sedang memegang pipimu. Tangannya hangat, sangat hangat hingga kamu merasa sangat sedih. Beberapa tetes air mata jatuh dari matamu. Dazai membenarkan posisi duduknya dan menarikmu kedalam pelukannya.

"Kau bilang kalau orang kuat tidak akan menangis, bukan ? Itu salah. Semua orang menangis, tak terkecuali dirimu. Kau kuat karena itu kau menangis. Aku disini, aku tahu penderitaanmu karena itu aku tak akan meninggalkanmu," mendengar perkataan Dazai membuatmu semakin sedih.

Kamu menumpahkan segalanya didalam pelukannya. Kamu menangis, berteriak, dan kamu membalas pelukannya. Dazai sama sekali tak bergeming dan melepaskanmu sedetik pun. Dia tahu bahwa selama ini kamu menyembunyikan perasaanmu dan sekarang semuanya tak dapat kamu kendalikan.

"(First Name), 君のこと好きだ (aku menyukaimu)," bisik Dazai ditelingamu. Mukamu memerah dan memanas. Kamu menyembunyikan wajahmu didada bidangnya.

"Aku belum tahu harus menjawab apa. Maaf. Aku takut akan membebanimu dan aku janji akan memberikanmu jawaban," ucapmu.

Dazai mencium keningmu dan menjawab, "Ya, aku akan menunggu jawabanmu."

Cieeeeeeee akhirnya ditembak juga sama Mas Dazaiiii !!!! Kok aku baper yak wkwkwkwk. Maaf maaf, Len bakal usaha update sering karena abis fanfic ini Len bakal bikin one shoot sama fanfic tentang Kokoh Chuuya.

Stay tune guys !! Don't forget to vote comment and follow ya !!!

My Name (Dazai X Reader )Where stories live. Discover now