My Name

4K 455 83
                                    

Dazai membawamu kembali ke apartemennya. Dia memasukan kunci kedalam lubang kuncinya dan memutar kenop pintu tersebut. Suasana apartemen Dazai yang selalu kamu suka terhampar dihadapanmu.

Dia membaringkanmu di futon miliknya perlahan. Dia tersenyum lalu mengelus kepalamu lembut. Kamu membalas senyumannya lalu dia pergi untuk mengambil sesuatu. Tak lama dia kembali dengan membawa kotak P3K dan juga 2 gelas air jahe untuk menghangatkan tubuh kalian.

"Boleh aku lihat lukamu ?" tanya Dazai. Awalnya kamu cukup menolak permintaannya karena kamu pasti harus melepas setengah bajumu dihadapannya seorang. Tiba-tiba saja Dazai menyeringai, "Kau takut jika aku melakukan hal 'itu' padamu ya ?~~."

Mukamu memerah dan kamu memalingkan wajahmu dari tatapan menggodanyanya. Akhirnya kamu pasrah dan melepaskan bajumu. Saat itu kamu merasakan handuk yang menyelimutimu. Itu perbuatan Dazai.

"Aku tidak akan melakukan hal 'itu' sebelum kau bilang padaku kalau kau sudah siap jadi tenang saja," dia berusaha membuatmu percaya akan kata-katanya.

Dazai melihat luka dipunggungmu dalam-dalam lalu mengoleskan semacam obat dipinggir mulut lukamu. Badanmu sedikit menegang akibat sentuhan Dazai, tetapi lama-lama kamu merasa nyaman.

"Luka dipunggungmu sudah mulai sembuh sedikit-sedikit," ucapnya.

"Ya. Aku juga tidak merasa terlalu sakit dipunggungku."

Perbincangan singkat kalian selesai. Dazai memberikanmu minuman hangat yang ia buat. Kamu menghirup aroma yang hangat dari minuman itu lalu meminumnya sedikit demi sedikit. Hangat dari minuman itu memasuki tubuhmu.

Tiba-tiba saja Dazai melihatmu dengan tatapan sendu. Dia seperti ragu untuk mengatakan sesuatu. Kamu dengan perlahan memegang pipinya dan berkata, "Ada apa ?"

Dazai menggigit bibir bawahnya dan dia memelukmu erat. "(First Name), berjanjilah padaku jika kau merasa sedih maka kau akan menunjukannya padaku. Kau boleh menangis ataupun itu, tetapi jangan sembunyikan dariku !"

"M-Memangnya ada apa?"

"(First Name), Helios mati. Dia tak dapat diselamatkan lagi."

Kamu terdiam. Tak satu katapun dapat keluar dari mulutmu. Rasanya kamu baru saja disengat aliran listrik bertenaga tinggi. Seluruh badanmu menjadi kaku mengingat yang Dazai katakan.



Ya, Helios telah tiada. Kematian merenggut nyawanya ketika dia melindungimu. 




Ini salahmu.






Pengelihatanmu mulai buyar. Badanmu memanas dan bergetar. Kamu membalas pelukan Dazai dan menyembunyikan tangisanmu didadanya. Dazai tak melepaskanmu selama kamu menangis. Dia hanya mengelus kepalamu pelan sembari berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Lebih dari 10 menit kamu meratapi kesedihanmu hingga akhirnya kamu dapat menjadi lebih tenang. Matamu masih sembab berkaca-kaca karena terlalu lama menangis. 

Mengetahui hal itu, Dazai mencium matamu lembut dan kalian tertidur bersama. Kalian membagi kehangatan didalam selimut pada malam yang dingin ini.

"Helios, arigatou," batinmu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya kamu terbangun karena kamu merasa bahwa orang itu tidak ada. Kamu melihat kesekeliling dan ternyata dia sedang memasak didapur untuk sarapan.

"Ohayou," ucapnya dengan senyum manis khasnya.

"Ohayou," balasmu dengan senyum.

Kamu membantunya mempersiapkan sarapan dan kalian memakannya dengan tenang pagi ini. Setelah itu Dazai mengganti pakaiannya dan dia berjalan kearahmu.

"Karena kau tidak membawa pakaian jadi kau pakai ini ya~~~," Dazai memberikanmu semacam baju maid. Kamu tentu saja menolaknya. Dazai terkekeh dan memberikanmu baju yang sebenarnya. Ya, baju casual, tetapi nyaman untuk dipakai. 

Kamu menggenakan kemeja putih dan rok hitam. Setelah itu kalian berdua berjalan menuju agensi bersama. Kalian bergandengan tangan selama perjalanan hingga ada beberapa mata yang tertarik melihatnya.

Mereka berbisik satu sama lain. Entah memuji paras Dazai yang tampan ataupun dirimu yang manis. 

Kalian sampai di agensi dan langsung disambut dengan confetti cannon. Ternyata mereka merayakan sebuah pesta karena kamu sudah pulih dan selesainya perang besar itu. 

Mereka telah menyediakan banyak sekali makanan serta minuman. Tentu saja minuman pertama yang kamu ambil adalah wine !

Kamu langsung menyantap makanan dan minuman bersama Dazai. Kalian berdua bagai burung yang sedang mabuk dalam cinta hingga membuat yang lain menggoda kalian. 

Pesta berjalan sangat lama dan akhirnya semua orang pergi keluar untuk menjalankan tugas mereka masing-masing. Kini hanya tinggal kamu dan Dazai. Dazai tertidur dipahamu dan kamu masih dengan serius membaca tugas untuk besok.

"(First Name), aku ingin tahu lebih banyak tentangmu," dia menatapmu dengan tatapan memohon. Kamu hanya tersenyum sembari mengelus kepalanya.

"Apa yang ingin kau ketahui ?"

"Namamu, asalmu, semua yang kau sukai, aku ingin tahu segalanya tentangmu," Dazai membangunkan badannya dan mengecup keningmu.

"Nama ya ? Namaku Nakahara Mimori itu dari orang tuaku. Saat Mori menemukanku, dia membawaku untuk bertemu denganmu. Tiba-tiba saja kau memanggilku dengan nama (First Name) dan itu pertama kali aku melihat anak sepantaranku. Tak kusangka kau akan memanggilku dengan nama itu."

"Lalu kau menerimanya ?"

"Awalnya tidak, tetapi lama kelamaan aku menyukai nama itu."

Dazai tertawa, "Kau memang aneh."

"Jadi kau pasti menggunakan nama itu karena kau ingin menyembunyikan nama aslimu," tebak Dazai dan dibalas anggukan olehmu.

"T-tapi itu j-juga karena nama p-pemberian dari D-Dazai-san," ucapmu dan rona merah muncul diwajahmu.

Dazai tersenyum manis dan dia mempertemukan bibir kalian perlahan.

Kamu memegang erat bajunya dan menutup matamu. Menikmati malam ini.

Tak lama Dazai menjauh dan benang-benang yang terbuat dari ciuman itu mulai hilang karena renggangnya jarak kalian.

"Mau pulang ?" tawar Dazai.

"Ayo, besok kita ketempat Odasaku dan Helios, ya," ucapmu.

Dazai terkekeh, "Ya, kita bawakan bunga saja."

Kamu mengangguk. Kalian berdua akhirnya kembali keapartemen Dazai untuk beristirahat.

Kalian kembali kerumah kalian. Milikmu dan Dazai walau belum official karena kalian belum menikah.









Kalau Len kuat nanti Len update lagi !!!!! Maaf kalau kali ini gk memuaskan karena Len jadi sakit trus ide nya jadi ilang deh😷😷

Udh mau selesai nih !!!!! Nanti kalau Chuuya X Reader jangan lupa dibaca ya !!!!

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang