Ancaman (1)

4.6K 676 171
                                    

"Jadi tadi pagi Dazai-san menyerang (First Name)-san ?"

Pertanyaan mencengkam itu sekarang telah dilontarkan oleh seluruh anggota agensi yang siap membunuh Dazai. Kamu terlihat kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi dan Dazai sekarang tengah duduk berlutut dengan tangan yang dirantai.

"Aku tidak tahu ternyata Dazai-san seperti ini," ucap Atsushii yang terlihat tidak percaya. Dazai menjadi panik, "Semuanya dengarkan dulu ! Jangan salah paham !!" Semua orang masih tak percaya dengannya dan akhirnya Kunikida bertanya kepadamu.

"Um, tadi sebenarnya Dazai-san ingin aku membuka baju---," belum kamu menyelesaikan kalimatmu mereka sudah menghantam Dazai dengan segala perlengkapan diagensi. "Ittai ! Chotto ! Ittai yo !!" Dazai berusaha menghindar.

"Dazai, kau akan menghabiskan waktumu hari ini untuk menjelaskan apa saja yang sudah kau lakukan padanya," ancam Kunikida dan semua orang di agensi.

"(First Name) !!!!! Tolong akuuuuuuu !!!!" kamu hanya tersenyum pasrah melihatnya. 'Maaf, Dazai-san. Kali ini aku tidak bisa membantumu karena aku tidak ingin ada yang mengetahui tentang lukaku selain dirimu dan dia,' batinmu.

Selagi mereka sedang mengintrogasi Dazai-- kamu pergi keluar agensi untuk berjalan-jalan. Kamu berjalan kesekeliling pelabuhan untuk mencari petunjuk-petunjuk baru. Kamu masih ingat dulu kamu sering sekali duduk dipesisir sambil bercerita dengan Odasaku. Kamu duduk ditempat itu-- mengenang masa-masa menyenangkan disaat kamu merasakan pertama kalinya menemukan arti dari seorang 'Teman.'

Angin laut yang tertiup kencang, terbawanya aroma khas laut membuatmu semakin tenang. Kamu bersenandu selagi menikmati pemandangan ini.

oshiete
kimi no koto
umareta machi no koto
suki na hana no namae ya
suki na hitotachi no koto mo

umaku egakezu
kushakusha ni shita peeji wo
kimi no to awasetara
moshikashite
atarashii e ga dekiru no kamo

Saat kamu sedang menyanyikan lagu tersebut, tiba-tiba saja kamu merasakan kehadiran seseorang. Dengan sigap kamu menoleh kearahnya. Dia berdiri dengan senyuman khasnya. Kamu sontak kaget dan ingin berdiri, tetapi kamu tersandung kakimu sendiri hingga hampir terjatuh.

"Kau ceroboh sekali, (First Name)." Dia menopang tubuhmu agar tak menyentuh tanah.

"Maaf, Chuuya-nii. Kenapa kau bisa ada disini ?"

"Aku ingin berbicara denganmu. Ini hal penting."

Kamu kali ini tidak merasakan rasa takut saat melihatnya. Entah kenapa sepertinya dia terlihat lebih tenang dari biasanya.

"Ada apa ?" tanyamu ragu. Kamu duduk ditempatmu sebelumnya dan Chuuya duduk disebelahmu. Chuuya menundukkan kepalanya dan menjawabmu lirih, "Hidupmu dalam bahaya."

Kamu sedikit terkejut mendengar jawaban Chuuya. Sebelum kamu sempat bertanya lagi Chuuya sudah mendahuluimu, "Waktu itu dipertemuan yang ku hadiri, mereka membicarakan tentang organisasi pembantai di Yokohama. Organisasi itu terbentuk setelah pemerintah menolak kehadirannya dan katanya organisasi itu mengincar seorang perempuan berambut (H/C) dengan kekuatan yang kuat. Aku sudah dapat menebak bahwa itu dirimu dan untuk mendapatkan informasi lebih, aku menanyakan hal ini kepada beberapa saksi mata dan benar. Mereka mengincarmu."

Kamu terdiam, berusaha memproses masalah yang akan datang ke kehidupanmu. "Jadi maksudmu keberadaanku dan orang-orang disekitarku menjadi taruhannya ?" Chuuya mengangguk pelan.

"(First Name), aku sudah memintamu untuk kembali ke Port Mafia karena jika kau bersamaku maka aku dapat melindungimu. Karena itu tolong kembalilah," Chuuya memegang tanganmu dan mendekatkan wajahnya kearahmu. Rasanya hatimu sesak melihat Chuuya yang memasang ekspresi sedih. Kamu memegang pipinya lembut. "Maaf, aku tidak bisa. Aku harus terus bersama Dazai-san. Walau aku ingin selalu bersamamu, tetapi tetap saja aku tidak bisa. Maafkan aku, Chuuya-nii."

Chuuya terlihat kecewa dan seketika dia mendecih. "Dasar si Dazai sialan itu. Haruskah dia mengambil segalanya yang menjadi milikku ?! (First Name) jika Dazai membuatmu sedih dan sampai menangis maka cepatlah panggil aku karena aku akan langsung membunuhnya !" ancamnya membuatmu tertawa lepas.

"Oh, iya. Saat pertama kali kita bertemu kenapa kau sangat takut padaku ? Tapi salahku juga sih, karena kau terlihat takut seperti itu membuatku ingin menjahilimu jadi aku bersandiwara jadi orang jahat."

"Itu karena refleks mungkin ? Chuuya-nii terlihat sangat seram dan mencengkam lagipula kan kau adalah orang jahat."

"Memang iya ?"

"Ya, begitulah. Chuuya-nii, bisakah kapan-kapan kita menghabiskan waktu berdua lagi ?"

"Apa saja untukmu, adikkku tersayang," Chuuya mengecup keningmu. Kamu tersenyum manis kearahnya.

"(First Name), ingat ! Jika kau merasakan bahaya atau dalam masalah jangan ragu untuk memanggilku !"

"Ya. Tentu saja !" jawabmu dengan girang.

Tiba-tiba Chuuya mengambil sesuatu dari sakunya dan memberikannya padamu. "Ini, pakai obat ini untuk lukamu. Setidaknya ini akan membuat rasa sakitnya berkurang dan aku akan tetap mencari obat untuk menyembuhkan lukamu sepenuhnya."

Kamu tertawa, "Aku tak menyangka kau masih mencarikanku obat untuk lukaku."
Chuuya menyentil dahimu dan berkata, "Sudah aku akan kembali sekarang. Boss menitip salam untukmu katanya untuk kau kembali. Tapi tenang saja aku sudah tahu jawabannya. Bye."

Setelah itu Chuuya benar-benar hilang dari hadapanmu. "Baiklah, sekarang aku harus kembali keagensi dan membantu Dazai-san keluar dari masalah bodohnya itu," kamu merenggangkan badanmu lalu berjalan kembali keagensi.

~~~~~~~~~~

"Tuan, aku sudah menemukan orang yang kita cari."

"Bagus. Lanjutkan pekerjaanmu."

A/N !

Hai readerssss !!! Len berusaha menyempatkan waktu untuk bikin cerita ini. Gmn ceritanya ?? Dazainya buat besok besok dulu yaaa. Sekarang sama koko Chuuya dulu wkwk. Jgn lupa vote comment dan follow ya !!!! Doain Len juga yang bakal ulangan biar lulus dan dapet nilai bagus yaaaa !!!

Matta neeee !!!!

My Name (Dazai X Reader )Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz