Thank You

3.8K 439 171
                                    

Pagi ini kamu dan Dazai sudah berada di pemakaman Yokohama. 2 bonquet bunga sudah ada ditangan kalian berdua. Kalian menyusuri jalan hingga sampai dimakam Odasaku. Dengan perlahan kamu menaruh bunga didepan batu nisan yang sudah tertera ukiran namanya.

Hening sesaat. Kamu tidak tahu harus berkata apa didepan orang ini hingga kata-kata itu terucap.

"Arigatou, Odasaku," ucap kalian bersamaan. Kalian berbalas tatap-- sedikit terkejut karena kalimat yang sama keluar dari mulut kalian masing-masing.

Kalian tertawa dan akhirnya Dazai mulai berbicara, "Odasaku, terima kasih kau telah membuatmu berada dijalan yang benar. Karena kau aku dapat merasakan hal baru dihidup ini selain mengejar kematianku. Karena kau aku bisa bertemu dengan orang yang kucintai."

Dazai memegang tanganmu erat dan sebuah senyuman tergambar diwajahnya, "Aku benar-benar senang memiliki teman sepertimu, Odasaku."

"Odasaku-san, terima kasih atas segala pertolongan yang pernah kau berikan untukku dan untuk Dazai-san. Semua ini berkatmu, aku bisa bertemu dengan Dazai-san dan juga bergabung dengan agensi. Hontou ni arigatou," ucapmu dengan lembutnya.

Setelah itu Dazai mengajakmu untuk pergi ke makam milik Helios. Yang membuat kalian terkejut adalah sosok yang kalian kenal sudah ada disana.

"Chuuya ?" panggilmu. Orang itu spontan menoleh ke sumber suara. Matanya terbelalak melihat kehadiranmu dan Dazai.

"Kalian kenapa di--," kalimatnya terputus ketika manik biru lautnya itu melirik apa yang ada ditangan Dazai.

Chuuya menghela nafasnya dan dia mengambil coat hitamnya-- beranjak pergi. Tiba-tiba saja kamu memeluk Chuuya dari belakang hingga membuatnya hampir terjatuh.

"Chuuya, g-gomen ne," ucapmu gemetar juga terbata-bata. Chuuya memberi signal kepada Dazai karena tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Dazai malah memalingkan wajahnya seakan tidak ada yang terjadi.

Chuuya membalas pelukanmu dan mengelus kepalamu lembut, "Minta maaf untuk apa ?" tanyanya lembut.

"K-karenaku H-Helios--," Chuuya sudah tahu apa yang akan dikatakan adik semata wayangnya itu. "itu bukan salahmu. Helios ingin agar kau bisa hidup bahagia karena itu lakukan sesuai yang dia inginkan," ucap Chuuya dengan tatapan sendu.

Kamu menangis di pelukan kakak laki-lakimu itu dan dia hanya berusaha menenangkanmu dengan mengelus kepalamu lembut.

Akhirnya setelah kamu tenang, Chuuya mengelap sisa air matamu dan beranjak pergi.

"Chuuya !" tiba-tiba saja Dazai kembali memanggil sosok itu. Laki-laki itu menoleh dengan raut wajah tak senang.

"Apa ?!" tanya Chuuya kasar.

"Aku ingin meminta persetujuan darimu."

"Persetujuan ? apa memangnya ?" Chuuya membalikkan badannya, memandang lurus kedepan.

"Aku ingin kau menyetujui hal ini. Aku ingin menikah dengan (First Name) walau aku tidak suka, tetapi kau tetap kakaknya. Aku ingin kau menyetujuinya."

"Heh, kau pikir aku--," ucapan Chuuya terhenti saat dia melihat tatapan serius dari manik Dazai. Dia menghela nafas kasar.

"Baiklah ! Kali ini aku akan mengizinkannya, tetapi jika aku melihatnya bersedih maka tidak akan ada kesempatan kedua, Dazai !" setelah itu Chuuya meninggalkan pemakaman. Kalian tetap memandang orang itu hingga tak terlihat lagi.

Kamu menarik lengan baju milik Dazai, "Maksudnya ?"

"He~~~ masa kau tidak tahu. Aku ingin menikahimu," Dazai mendekatkan wajahnya dengan wajahmu.

"H-ha ?! Itu terlalu cepat !" kamu mengelak dan berusaha mendorongnya.

"Tapi itu legal di Jepang~~~," ucap Dazai sambil mencium kedua tanganmu.

Setelah kalian beradu mulut akhirnya Dazai mengakhirinya. Kamu melihat makam milik Helios dan meminta Dazai untuk menaruh bunga itu didepannya. Dazai berkata bahwa yang seharusnya berbicara kini bukanlah dirinya melainkan dirimu.

Kamu menarik nafas dalam-dalam.  "Helios, terima kasih atas segala yang telah kau lakukan untukku. Kau mau menemaniku untuk melakukan perjalanan selama 1 tahun dan juga kau telah menjadi teman yang baik untuk kakakku. Terkahir kali kau bahkan menyelamatkanku, aku benar-benar berterima kasih padamu. Karena itu aku akan hidup dengan bahagia disini," kamu mengelus batu nisan yang ada didepanmu.

"Aku menjamin kebahagiannya disini jadi kau beristirahatlah dengan tenang, Helios," Dazai berjalan maju sedikit-- menyamakan posisi kalian.

"Ya, karena kita sudah selesai disini, bagaimana kalau kita kencan saja ?" tawar Dazai.

"Terserah Dazai-san saja, aku tidak membawa dompet habisnya," kamu terkekeh pelan.

Kalian berduapun akhirnya keluar dari pemakaman.

Dazai POV

Ketika aku berada digerbang pemakaman tiba-tiba saja angin berhembus dengan sangat kencang.

"Dazai, kau memilih jalan yang benar."

"Jaga dia untukku, Dazai Osamu."

Suara itu. Aku dapat mengenalinya. Aku membalikkan badanku lalu membungkkukan badanku sedikit.

"Arigatou, Odasaku, Helios," gumamku.

~THE END~

おわり

yeyyyyy update lagiii walau sedikit !!!!! Besok Len update lagi sih harusnya tapi besok udh masuk bonus chapter yaaa !!!! Siap-siap panjang chapternyaaaaaaaa ~~~ Tapi kalau Len udh baikan yak wkwkwkwk.

Hope U enjoy this story guys ~~~

Terima kasih yaa untuk kalian yang udah mau baca serta vote hingga ff ini dapat peringkat 1 dalam hashtag bungoustraydogs !!!!!!! Len seneng banget bisa bikin story ini dan Len harap ending dari story ini memuaskan ya !!!!!!

Untuk bonus stroynya silahkan kalian pilih mau 3 atau 5 ?

comment yaaa ~~~~~~ jya neee ~~~~~





My Name (Dazai X Reader )Where stories live. Discover now