Alasan Untuk Hidup

3.4K 455 122
                                    

"Bagaimana jika kita melakukan bunuh diri ganda sekarang ?" tawarnya.

Kamu tersenyum, "Kelihatannya cukup romantis, ya."

"Aku tidak akan menolaknya," lanjutmu dan dibalas senyuman pahit oleh Dazai.

"Ya, ayo kita lakukan," ucap Dazai.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dazai mengambil 2 buah pil yang ada disakunya. Dia memberikannya padamu satu serta menatapmu sendu. Tangan hangatnya membelai wajahmu perlahan-- memperhatikanmu dalam-dalam. Pil tersebut adalah semacam racun yang efeknya dapat langsung membunuh orang yang mengkonsumsinya.

Dengan lembut Dazai memposisikan dirimu untuk duduk disebelahnya. Dia mengelap beberapa darah yang mengalir dari wajahmu dengan tangannya.

"Kau siap ?" tanya Dazai lembut.

"Ya," ucapmu.

Kalian beradu tatap lalu memasukkan pill itu kedalam mulut kalian. Tiba-tiba suara yang kalian kenal terdengar dari belakang.

"Haruskah kalian melakukan hal bodoh itu saat aku tidak ada ?"

Orang itu berjalan mendekati kalian. Dengan cepat kalian menoleh-- mata kalian terbelalak ketika melihat sosok itu.

"Keluarkan pil itu dari mulut kalian. Ini perintah dariku," kamu cepat-cepat mengikuti perkatannya, sedangkan Dazai, dia masih terkejut hingga tak berkutik.

Orang itu menepuk punggung belakang Dazai kencang hingga dia memuntahkan pill yang baru saja dia masukkan dimulutnya.

"O-Odasaku-san ?" ucapmu gemetar. Dia menoleh kearahmu dan duduk bersama kalian bertiga. Kamu sudah tidak tahu mau bcara apa lagi.

Dia disini.

Ini bukan khayalan,kan ?

Dia, Oda Sakunosuke, ada disini.

"Kalian berdua kenapa harus merepotkanku ?"

"O-Odasaku ?! Tapi bagaimana ?! Kau harusnya---," ucap Dazai terpotong ketika Odasaku berkata, "Seorang anak bernama Gaby, menggunakan kekuatan anehnya untuk membuatku ada disini sementara."

"Sementara ?" tanyamu pelan.

"Ya, aku tidak akan lama jadi dengarkan apa yang akan aku katakan," Odasaku menghela nafas cukup panjang.

"Dazai, aku bersyukur kau benar-benar mengikuti kata-kata terakhirku. Aku bangga padamu dan semua yang kau lakukan sekarang ini adalah benar, kecuali saat kau ingin bunuh diri tadi. Hiduplah Dazai, sekali lagi, untukku, untuk (First Name) dan untuk orang-orang yang menginginkan kehadiranmu," Odasaku mengelus kepala Dazai. Dazai tak kuat menahan tangisnnya, badannya gemetar.

"Odasaku............. kenapa kau percaya kalau aku bisa melakukan hal itu ?"
(何で私に信じている, 織田作 ?).

Sosok itu terkekeh pelan lalu segera menjawabnya, "Karena aku adalah temanmu, Dazai."
(俺はお前の友達だからな)。

Dazai mengukir senyum diwajahnya, "Um, aku akan lakukan itu."
(あ, そうしよう)。

Kali ini dia menoleh kearahmu dan melihatmu serius, kamu pikir dia akan memarahimu, tetapi dia malah tersenyum.

"Terima kasih kau telah menjaganya untukku. Dazai memang anak yang keras kepala dan aku memilihmu karena aku yakin padamu, (First Name). Saat itu aku gagal menjadi teman yang baik untuknya karena itu jadilah teman yang baik untuk menggantikanku," Odasaku terkekeh sembari mengelus kepalamu pelan.

"TIDAK ! Odasaku-san bukanlah orang yang gagal ! Kau orang yang hebat ! Karena kau aku bisa bertemu dengan Dazai-san !" kamu sedikit membentak-- air mata mengalir tipis. Odasaku sedikit terbelalak mendengar perkataanmu.

"Baguslah. Kalian berdua benar-benar berubah. Jangan buat aku khawatir lagi," ucap Odasaku sebelum ia menghilang menjadi partikel-partikel kecil.

"(First Name), kuserahkan Dazai padamu," ucapnya sebelum cahayanya menghilang.
((名前), 太宰のこと頼む)。

Seketika hening. Kamu hampir tak percaya bahwa tadi adalah kenyataan, Dazai dan kamu saling menatap satu sama lain dan kalian terkekeh pelan. "Kita benar-benar merepotkannya, ya ?" ucapmu. Dazai mengangguk sebagai responnya.

"Kita kembali ?" tawar Dazai. Tiba-tiba saja seluruh gedung mulai runtuh tak terkecuali langit-langitnya.

"Kalau kita hidup," ucapmu. Dazai hanya dapat tersenyum dan memelukmu.















'Tuhan, tolong lindungi dia untukku,'    batin kalian berdua bersamaan.



















Kalian berdua menutup mata kalian hingga saat kalian menyadari bahwa tak satupun batu mengenai kalian. Mengapa ? Semua batu itu menghilang begitu saja, begitu juga dengan semua reruntuhannya. Semuanya berubah menjadi cahaya-cahaya yang indah. Penuh dengan warna hingga membuat seluruh gedung bersinar.

Liontin tersebut aktif padahal kalian sudah menggunakan ke-3 permintaan kalian.

Tubuh kalian berdua juga diselimuti oleh semacam pelindung kecil hingga menurunkan kalian berdua dilantai paling bawah. Saat kalian sampai dibawah, kamu tiba-tiba tak sadarkan diri dan kamu langsung ditangkap oleh Dazai.

Dia menyelimutimu dengan coat miliknya dan menggendongmu ala bridal style. Dari kejauhan semua orang tengah berlari kearahnya dan juga Chuuya.

"DAZAI !!!!!" suara Kunikida mengalahkan suara berisiknya angin sore. Kunikida langsung saja memukul Dazai, tetapi tidak kencang. Chuuya ? Dia langsung mengecek keadaanmu dan mencium keningmu. Tentu saja Dazai merasa cemburu dan dia langsung menarikmu dari Chuuya.

Mereka berdua malah beradu mulut walau terluka parah.

Fukuzawa mendatangi kalian dan dia memerintahkan untuk kembali ke agensi untuk mengobati luka yang diterima kalian terutama kamu. Pemerintah telah mengupayakan untuk pembangunan kota kembali secepatnya.

"Dazai, bagaimana kau bisa selamat disana ?" tanya Kunikida.

"Hmm~~~ karena ada orang yang menyelamatkan kami berdua~."

"Siapa ?"

"Orang itu kan ?" sela Ranpo dan hanya dibalas senyuman oleh Dazai.

Kunikida hanya menaikan alisnya--bingung dan Dazai mencegat salah satu petugas pemerintah dan berkata, "Di dekat reruntuhan ada laki-laki yang sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Tolong bawa jasadnya kerumah sakit terdekat dan besok aku akan mengurusnya."

Petugas itu mengangguk dan melakukan sesuai yang Dazai katakan.

"BESOK KITA PESTA KARENA KEMENANGAN KITA !!!!" seru Ranpo dan semua meng-iyakannya. Dazai ? Dia terdiam dan melihat seberapa tenangnya wajahmu sekarang.







"Apakah kau akan bisa menerima kenyataan kalau Helios sudah tiada, (First Name) ?" gumam Dazai pelan.











Kan udah Len bilang kalian nggak akan mati wkwkwk. Setidaknya sekian dulu, kalian jan lupa doain Len ya karena hari selasa Len mau ke Jogja. Supaya berjalan lancar yaaa !!!!!

Chap khusus selanjutnya isinya jepang semua jadi kalo gk tertarik gk usah baca ya wkwkkwkw. Isinya sama cuma pake bahasa Jepang aja di percakapannya.

My Name (Dazai X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang