Chapter 15 ❀ More Than Anything

4.3K 391 154
                                        

Tokyo, Jepang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tokyo, Jepang

"Tolong Beomie ... Papa ... Papa ..."

Jaehyun tersentak kaget dan membuka matanya lebar-lebar, menyadari dirinya tidak sengaja tertidur di ruang kerja dengan posisi terduduk di atas kursi. Tubuhnya dipenuhi keringat dingin, jantungnya berdebar sangat kencang, diliputi rasa cemas. Satu hal yang membuatnya tiba-tiba seperti ini ialah, ketika ia mendengar suara anaknya yang sedang menangis dan seperti tengah meminta tolong padanya. Bergegas, ia bangkit, keluar dari ruang kerja, menaiki anak tangga yang mengarah ke kamar Beomgyu.

Tak perlu mengetuk pintu, Jaehyun langsung menerobos ke dalam begitu saja. "Beomie," bisiknya takut. Tapi, ternyata itu semua hanya ketakutan yang tak berdasar. Buktinya, Beomgyu benar-benar di kamar, tengah membaca sebuah buku pelajaran. Ia tenang dan terlihat baik-baik saja.

"Iya, Pa?" Sungchan mengernyit menemukan Jaehyun yang berkeringat dan bahkan mengusap air mukanya dengan kasar. Merasa tidak ada yang beres, ia menutup buku yang sedang dibacanya dan hendak bangkit, tapi Jaehyun lebih dulu menghampiri dan memeluknya. Sungchan langsung berkedip heran, merasakan detak jantung Papa-nya yang tidak seperti biasa. "Pa? Semuanya baik-baik saja?" tanyanya gusar. Meski begitu, lengannya tetap melingkar di pinggang sang Papa, mengusap punggungnya beberapa kali berharap bisa membuat Jaehyun merasa lebih tenang.

Di sinilah Jaehyun merasa ada yang janggal. Walaupun dirinya sedang memeluk Beomgyu, tapi itu tak membuat perasaannya membaik. Ia masih cemas, perasaannya tak karuan. Beomgyu jelas-jelas berada di siniㅡdalam rengkuhannyaㅡtapi hatinya tetap setia merindukan anak manisnya itu sehingga membuatnya bertanya-tanya,

Sebenarnya, apa yang salah dengan dirinya?

❀❀❀

Seoul, Korea Selatan

Pada dasarnya, Mark tahu ini semua jebakan orang tua itu. Tiba-tiba mengundang makan malam sesudah semua rencananya gagal? Menjijikan.

Mobil bermerek terkenal yang disetir oleh Jeno itu pun berhenti ketika telah memasuki pekarangan rumah mewah setelah beberapa menit menempuh perjalanan dari Seo's Bakery. Mark sedang malas mengemudi, katanya, karena itu Jeno yang menggantikan.

"Kak Mark tidur," bisik Beomgyu pelan, yang mana membuat Jeno ikut melirik ke belakang, mendapati kakak sulung mereka dalam kondisi terpejam sambil bersandar di jok dan kepala yang sedikit tertunduk. "Bagaimana?" tanyanya lagi.

"Aku tidak tidur."

Beomgyu langsung berjengit kaget mendengar suara Mark yang begitu tiba-tiba, meski posisi tubuhnya tidak berubah. Sementara Jeno hanya tertawa kecil dan mengusak rambutnya gemas, ia tau kalau kakaknya itu sedang menetralkan emosinya. Pada dasarnya Mark manusia biasa, lengan kirinya yang tertembak juga masih terasa kebas, jadi ia merasa kelelahan dengan semua yang terjadi hari ini.

『 Twin's Missions 』 ✿ Jaeyong FamsWhere stories live. Discover now