Warning!
Lapak bxb, mpreg
Bagi yang tidak suka, bisa menyingkir ^^
➳ Ini kisah tentang Lee Sungchan dan Jung Beomgyu yang bertemu di suatu lomba olahraga mewakili sekolah mereka. Kemiripan wajah keduanya membuat geger satu tempat, benar-benar mirip...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Seoul, South Korea
"Lee Sejun terobsesi padaku?"
Pertanyaan itu keluar dari bibirnya, diikuti dengan kernyitan yang timbul di dahi. Lee Taeyong menatap heran sekaligus tak percaya pada pria paruh baya yang tengah diikatnya di atas kursi. Beberapa waktu lalu, setelah Taeyong berhasil menumbangkan seorang pria di apartemennya sendiri, ia menyeret tubuh orang itu, membawanya ke kamar mandi yang sudah disiapkan sebuah kursi beserta tali tambang.
Sesudah sadar, Taeyong langsung memborbardirnya dengan berbagai macam pertanyaan sambil mengancam dengan kepalan tangan yang telah diliputi tali tambang. Setiap pertanyaannya dibalas dengan penolakan, maka ia tidak akan segan-segan memberi satu pukulan di wajah ataupun dada orang itu sekuat mungkin.
Pria yang tak lain adalah asistennya Sejun yakni Lim Seunghwan pun mau tak mau memberikan jawaban yang diinginkan atau tubuhnya akan menerima banyak kesakitan. Wajahnya pun sudah menjadi korban. Bibirnya berdarah, dan pipi serta giginya ngilu bukan main.
Penjelasan terakhirnya tentu membuat Taeyong tak percaya begitu saja, rasanya begitu tidak masuk akal. "Jangan pikir aku akan mempercayai kalimatmu itu."
"Kau tidak mengerti," desah Lim Seunghwan dengan lemah karena sudah terlalu lama diikat membuat tenaga dan energinya terserap habis, namun tak ada yang bisa ia lakukan selain pasrah. "Tuan Sejun selalu mendahulukanmu daripada urusan pentingnya di kantor. Dia selalu bisa menemuimu ataupun membantumu dan tidak pernah menolak, karena itu dia tidak pernah suka kau jatuh cinta dengan orang lain. Tuan Sejun membenci Jaehyun karena kau mencintainya dan menikah dengannya. Tuan Sejun hanya ingin memilikimu demi egonya."
Seunghwan menarik napas sebelum melanjutkan, "Bahkan dia tega membunuh Ayahnya sendiri demi bisa bersama denganmu."
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Karena masalah yang terus berdatangan, Minhyung dan Taeyong sepakat untuk tidak membiarkan Beomgyu keluar sembarangan, meskipun hanya untuk pergi ke sekolah. Nyawa Beomgyu lebih penting dibandingkan apapun. Jadi selama mereka pergi untuk mengumpulkan segala bukti yang ada, Beomgyu terkurung di apartemen seorang diri. Ya, Beomgyu tidak punya pilihan lain daripada harus kembali ke Jepang dengan hasil yang sia-sia.
Pukul 11 siang, apartemen telah kosong, hanya ada Beomgyu yang sedang beres-beres. Ia sudah mandi, mengenakan pakaian milik Minhyung yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya, itu membuatnya jadi bahan tawa Jeno sebelum ia berangkat ke rumah sakit, sementara Minhyung dan Taeyong entah pergi kemana.
Minhyung sudah bilang kalau Beomgyu perlu sesuatu bisa menggunakan jasa pesan-antar. Segala nomor jasa pesan-antar tertera di notes yang tertempel di daun pintu kulkas, Minhyung benar-benar berusaha membuat Beomgyu tetap nyaman. Tapi tidak ada yang ia butuhkan sekarang ini.
Beomgyu baru saja selesai dengan kegiatannya saat tiba-tiba ia mendengar suara tombol yang menyala. Ada seseorang yang akan masuk ke apartemen, tapi tidak mungkin keluarganya, mereka bilang akan pulang ketika hari menjelang sore. Beomgyu seketika panik dan langsung bersembunyi di belakang sofa begitu pintu apartemen sang kakak berhasil terbuka.