Warning!
Lapak bxb, mpreg
Bagi yang tidak suka, bisa menyingkir ^^
➳ Ini kisah tentang Lee Sungchan dan Jung Beomgyu yang bertemu di suatu lomba olahraga mewakili sekolah mereka. Kemiripan wajah keduanya membuat geger satu tempat, benar-benar mirip...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Seoul, Korea Selatan 17 yearsago
Hyperthymesia.
Adalah sindrom yang dapat mengingat semua peristiwa yang dialami si penderita tersebut. Minhyung termasuk manusia yang memiliki sindrom langka tersebut, ia bahkan tidak tahu kalau dirinya memiliki sindrom seperti itu pada awalnya. Ia hanya merasa otaknya bagai kamera yang bisa menangkap setiap momen dan menyimpannya dengan apik dalam kepala. Oleh sebab itu, Minhyung dapat mengingat semua kejadian yang dilihatnya.
Minhyung dapat mengingat dengan jelas kenangannya bersama Jaehyun dan Taeyong beberapa tahun silam, saat mereka masih tinggal dalam satu atap kecil, menjadi anak tunggal, hidup bersama kedua orangtuanya dengan penuh kebahagiaan dan rasa cinta, walau dirinya masih belum benar mengerti apa arti cinta tersebut. Lalu, seiring waktu berlalu, Taeyong memberikannya seorang adik yang lucu bernama Jung Jeno.
Ia tidak sendiri lagi ketika tidur di malam hari, Jeno selalu bersamanya, sangat lengket hingga tidak ada yang bisa menjauhkan mereka. Jeno bahkan selalu menangis kalau ia bangun dan tak menemukan Minhyung di sekitarnya.
Ketika usia Jeno akan menginjak angka 5 tahun, di situlah keretakan di keluarganya terjadi. Minhyung diam-diam menyaksikan dari balik pintu kamar; menemukan sosok Lee Taeyong yang tengah menangis tersedu-sedu di rumah mereka, bersama seorang lelaki berparas tampan dan tatapan yang sendu, namun untuk beberapa saat, Minhyung menemukan senyuman licik yang terukir di bibirnya. Orang itu adalah Lee Sejun, Paman sekaligus adik dari Bubu-nya.
Taeyong meremas selembar foto kemudian bergegas masuk ke kamar, Minhyung tertinggal di depan pintu. Diamatinya pria cantik itu tengah mengambil sebuah koper dan mengemasi seluruh pakaian mereka. Ekspresi Taeyong di mata Minhyung terlihat seperti marah, kecewa, sedih dan bingung yang bergelung menjadi satu.
"Bubu." Minhyung melirik ke Jeno yang masih terlelap di ranjang mereka. Pikirannya pula berkecamuk dengan rasa takut yang mendominasi. Apa Taeyong akan meninggalkan mereka? Bagaimana jika Jeno bangun dan tak menemukan Taeyong? Apa yang akan dilakukannya? Ada rasa takut yang membuat tubuh Minhyung gemetaran. "Bubu ..."
Namun, Taeyong tidak meninggalkan mereka. Ia memakaikan Minhyung sebuah jaket dan topi kesukaannya, kemudian membalut Jeno dengan selimut sebelum diangkatnya dan pergi dari rumah mereka itu.
Begitu mereka keluar, Minhyung menemukan selembar foto di atas meja, foto yang sudah tak mulus, namun masih bisa terlihat jelas siapa di sana, yaitu Papa-nya, Jung Jaehyun dengan seorang gadis cantik. Minhyung tidak tahu, tapi itulah yang menyebabkan Taeyong menangis dan memilih meninggalkan rumah.
Minhyung masih ingat tentang dirinya yang terpisah dari Papa-nya karena Kakeknya sangat menentang hubungan orang tua mereka. Waktu itu, Minhyung tidak mengerti akar permasalahan kedua orangtuanya, ia hanya memikirkan perasaan rindunya yang menggunung karena tidak pernah bertemu dengan Jaehyun lagi selama dua bulan.