Warning!
Lapak bxb, mpreg
Bagi yang tidak suka, bisa menyingkir ^^
➳ Ini kisah tentang Lee Sungchan dan Jung Beomgyu yang bertemu di suatu lomba olahraga mewakili sekolah mereka. Kemiripan wajah keduanya membuat geger satu tempat, benar-benar mirip...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Tokyo, Japan
Rapat yang diadakan di kantor pada siang hari usai istirahat, sosok Jung Jaehyun dikejutkan dengan kehadiran seseorang bersama Jung Shinwoo, Ayahnya. Ia tersedak angin manakala meyakinkan diri kalau sang anak dengan setelan formal memasuki aula, mengikuti langkah pria tua di depannya.
Ya, tidak terlalu formal sebenarnya. Hanya kaos hitam yang dipadukan dengan jas warna serupa. Celana panjang beserta ikat pinggang warna coklat tua. Rambut Sungchan ditata hingga terlihat serapi mungkin, menambah ketampanannya sehingga ia berhasil menarik banyak perhatian para karyawan lain. Tentu saja, ini berbeda dari gaya berpakaian Sungchan sehari-hari.
Apa yang anak itu lakukan? Mata Jaehyun terus mengarah pada Sungchan yang ikut menyimak dalam acara rapat. Bahkan anak itu terlihat sangat serius membaca lembaran-lembaran yang disiapkan karyawannya.
Mereka tidak duduk bersebelahan, melainkan berhadapan. Di meja panjang itu, Jaehyun sampai menatap lurus pada Sungchan yang menyimak sembari membalik-balikkan kertas di tangan, sesekali juga berbisik pada Shinwoo, bukannya berfokus pada orang yang tengah berpresentasi. Terlihat jelas kalau Sungchan menghindari tatapan Ayah kandungnya sendiri dan sedang menyembunyikan sesuatu.
Begitu rapat berakhir dan para karyawan sudah bubar dari ruang aula tersebut, Jaehyun meraih tangan anaknya yang hendak pergi bersama Shinwoo lalu menariknya keluar bersama. Mereka berakhir di tangga darurat, tempat di mana yang sepi dan senyap.
"Sungchan."
"Ya, Wakil Direktur Jung?" kata Sungchan, dengan senyum dan nada sok formal.
Mata Jaehyun seketika menyipit dengan tajam, tampak jelas tak suka dengan sikap anaknya saat ini. "Sedang apa kau di sini?"
"Ah, aku ..." Bola mata Sungchan berotasi dengan jenaka, senyum jahilnya pun begitu kentara. "Aku sedang bertugas di sini."
Dahi Jaehyun kian mengerut lantaran jawaban Sungchan yang terlampau santai tidak membuat rasa penasarannya musnah begitu saja.
"Maksudku, ya ..." Sungchan mengusap tengkuknya sambil menunduk. "Baba memberiku penawaran yang bagus. Kalau aku berhasil training dalam waktu beberapa tahun ini, aku bisa mengambil alih bisnisnya dan menjadi penerus Papa. Jadi, Baba dan Papa mungkin bisa beristirahat dengan tenang atau keliling dunia atau bermain golf." Ia berkata seolah-olah dirinya tertarik akan bisnis.
Tawaran macam apa itu? Sejak kapan mereka jadi kompak? Ia ingat pertama kali Sungchan bertemu dengan Ayahnya, dan anak itu ketakutan. Jaehyun semakin tidak mengerti dan memandang anaknya dengan curiga.
"Baba sudah sangat tua. Dia gampang lelah. Aku memaklumi itu." Sungchan menjelaskan sambil tertawa dan menepuk pundak Jaehyun beberapa kali demi mengenyah keraguan dalam benak pria itu. "Papa jangan khawatir. Aku bisa melakukannya dengan baik dan akan membuatmu bangga."