Warning!
Lapak bxb, mpreg
Bagi yang tidak suka, bisa menyingkir ^^
➳ Ini kisah tentang Lee Sungchan dan Jung Beomgyu yang bertemu di suatu lomba olahraga mewakili sekolah mereka. Kemiripan wajah keduanya membuat geger satu tempat, benar-benar mirip...
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Seoul, Korea Selatan 17 years ago
Tak hanya sekali ternyata, Taeyong menemukan tanda bekas lipstik yang kemerahan itu dalam kemeja Jaehyun. Beberapa malam berikutnya, ia menemukan sang suami yang ketiduran di ruang tengah usai pulang bekerja. Saat Taeyong mendekat untuk membantu menanggalkan pakaian, ia pun mengetahui ada aroma alkoho yang melekat pada tubuh Jaehyun.
Tidak biasanya Jaehyun mabuk, ia pikir. Jika ada acara minum-minum dengan teman kantor, pasti Jaehyun akan memberitahunya karena pulang terlambat. Namun, selama beberapa hari terakhir, sang suami tak pernah mengabarinya lagi akan pulang jam berapa. Hal inilah yang membuat Taeyong merasa cemas dan takut. Bahkan ada noda lipstik, kali ini tak hanya di kemeja yang dikenakan Jaehyun, tapi di lehernya juga.
Taeyong mulai takut, lagi.
Jaehyun adalah pria yang sangat ia cintai. Belahan jiwanya. Jaehyun adalah separuh jiwanya.
Taeyong merasa tidak siap untuk kehilangan Jaehyun. Namun, sakit yang diperolehnya membuatnya tak sanggup untuk bertahan.
Alhasil, Taeyong pun meminta bantuan pada adiknya, Sejun. Karena hanya dialah yang bisa Taeyong percaya. Ia meminta bantuan pada Sejun untuk mencari tahu apa yang sedang Jaehyun lakukan di luar, hanya untuk memastikan apakah suaminya benar-benar telah berpaling darinya atau tidak.
Ketakutannya benar-benar terjadi.
Seminggu kemudian, Sejun datang pada ke rumahnya dengan wajah prihatin. Saat itu, Jaehyun sedang bekerja seperti biasanya, jadi Taeyong hanya bersama Minhyung dan Jeno. Ia tampak khawatir dan sempat ragu mengatakannya, namun karena Taeyong yang mendesak, akhirnya Sejun mengeluarkan bukti kalau beberapa hari belakangan, Jaehyun terlihat bepergian bersama seorang gadis muda. Mereka sering menghabiskan waktu bersama. Di bar, kantor, bahkan pernah kepergok masuk hotel bersama. Sejun menjelaskan dan menunjukkan buktinya berupa foto yang ia ambil dari ponsel.
Taeyong hancur. Hatinya sakit sekali.
Ia tak mau menangis di hadapan anaknya, apalagi mengganggu tidur siangnya Jeno. Namun, perasaan sakit itu tak bisa ditahan. Jaehyun benar-benar berpaling darinya. Apa cinta Jaehyun telah hilang termakan waktu? Apa semua ujaran cinta Jaehyun di masa lalu hanyalah janji manis semata untuk memikatnya? Taeyong tak tahu, jelas ia hancur sekali.
Di hari itu pula, Sejun mengusulkan untuk meninggalkan Jaehyun dan dengan senang hati mengulurkan tangan untuk membantunya. Ia siap menerima Taeyong dan membantunya agar Ayah mereka mau menerimanya kembali di rumah, menampungnya bersama dua anak yang masih sangat kecil itu.
Taeyong pun benar-benar pergi meninggalkan rumah, membawa kedua anaknya dan beberapa pakaian serta barang penting. Ia tak bisa menemui Jaehyun setelah mengetahui semua hal ini. Ia perlu waktu. Untuk menyembuhkan lukanya sendiri dan menyiapkan diri berbicara dengan Jaehyun. Bahkan, ia tidak mau terlihat lemah di saat seperti ini.