Chapter 33 ❀ Traitor?

2.5K 165 60
                                        

Seoul, South Korea Five years ago

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seoul, South Korea 
Five years ago

Hari di mana liburan musim panas telah dimulai, Jung Minhyung menunggu dengan berdiri di hadapan bangunan kecil  berwarna kuning cerah, memperlihatkan kesan ceria dan nuansa yang khas dengan musim panas. Jangan lupakan ada papan nama yang menggantung di atas pintu utama. Rainbow Ice Cream, adalah identitas dari bangunan kecil tersebut, yang digantungkan dengan papan kayu bercat putih. Seorang wanita paruh baya mengelola sebuah toko es krim yang menjadi tempat kesukaan Minhyung. Ini adalah tempat terakhir yang ia kunjungi bersama Jaehyun sebelum berpisah. 

Tempat ini memiliki banyak kenangan, meski tidak terkenal seperti tempat lainnya. Minhyung ingat bagaimana Jaehyun menceritakan kalau ia sering berkencan dengan Taeyong di sini dan kadang mendapat bonus cookies karena sudah akrab dengan pemiliknya. Dulu, mereka berempat juga sering makan es krim di sini. Minhyung mengingat bagaimana kenangan di masa lalu kembali terbuka; mengingatkannya ketika mereka masih berkumpul, di hari Minggu setelah bersih-bersih, Jaehyun akan membawa mereka kemari kemudian bermain di taman. Oh, itu adalah kenangan yang paling menyenangkan untuknya.

Lamunan Minhyung terhenti manakala seseorang memeluk pinggangnya dari belakang, membuatnya terdorong ke depan dan nyaris terjatuh kalau ia tidak bisa menahannya. "Oh, kau sudah sampai?" Minhyung berkata sembari menolehkan kepala ke belakang sembari menyunggingkan senyum memandang adiknya, Jung Jeno yang akhirnya muncul dengan kaos berwarna hijau dan celana hitam. 

Pelukan terlepas dalam waktu beberapa detik karena begitu Minhyung membalikkan badan, Jeno langsung memeluknya lebih erat lagi dengan penuh semangat. "Selamat ulang tahun," bisiknya lembut.

"Terima kasih." Minhyung tersenyum lagi sembari membelai surai belakang adiknya. Puas berpelukan, mereka pun masuk ke dalam bangunan itu, memesan es krim coklat seperti biasa kemudian mencari tempat duduk.

Mereka berdua duduk berhadapan. Jeno mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisikan kue ulang tahun berukuran mini berhias sederhana dengan tulisan "Happy Birthday" di atasnya, tak sampai di situ, ia juga menyodorkan sebuah kotak lainnya yang berbungkus kertas warna merah ke atas meja. 

Minhyung mendengkus. "Apa ini? Aku bilang tidak perlu hadiah."

"Ini bukan karena Kakak ulang tahun, tapi aku ingin memberikannya," kata Jeno beralasan. Untuk beberapa saat lawan bicaranya itu diam, dan akhirnya Minhyung berdeham kecil tanda ia menerima alasan tersebut, kemudian membuka hadiahnya, memperlihatkan ada sebuah proyektor berukuran mini beserta dua flashdisk. Minhyung mendongak, menatap Jeno; meminta penjelasan.

"Itu.... aku sering merekam keseharian Sungchan selama kau tidak ada di rumah. Aku tidak ingin kau melewatkan perkembangannya, jadi setiap hari aku akan merekamnya lalu aku akan menghadiahkannya agar kau bisa melihatnya setiap hari."

Minhyung tercenung dengan hati yang meluruh mendengar alasan tersebut. Senyum kecil terpampang jelas, dengan kedua bola mata yang berbinar cerah. Bahu Jeno seketika menaik karenanya. "Disitu... aku juga memasukkan foto-foto Papa dan Bubu saat kita masih kecil. Aku tidak ingin kehilangan ini, karena itu aku meng-copy fotonya untuk Kakak simpan," ujarnya sembari mengusap kedua tangan. "Tentu saja, aku akan merahasiakannya."

『 Twin's Missions 』 ✿ Jaeyong FamsWhere stories live. Discover now