31 - Meresahkan

70.6K 5.6K 531
                                    

Masuk rumah segera menuju kamar, Leona mendapati Ghava dan Anzel sudah tidur dalam posisi Ghava mengeloni Anzel. Mereka benar-benar seperti anak kembar yang terpisah jarak umur.

Tidak mau membangunkan Ghava, gadis itu membuka selimut yang baru ia beli tadi. Mengangkat satu tangan Ghava yang merangkul tubuh mungil Anzel, Leona menyelimutkan kain lembut itu pada Anzel.

Karena tubuhnya lumayan lembab dan pakaian sudah setengah basah, Leona memutuskan untuk mandi lagi.

Tidak lama kemudian Ghava terbangun dari tidurnya, cowok itu mengerjapkan mata meraba selimut yang melapisi tubuh Anzel.

"Leona udah pulang?" parau Ghava beringsut duduk.

Menguap lebar sembari meregangkan otot lengan, Ghava turun dari ranjang. Rasa ingin buang air kecil menuntun Ghava menuju kamar mandi. Dia pikir Leona ada di dapur atau ruangan lain, makanya tanpa ragu Ghava memutar knop pintu.

Begitu pintu terbuka....

"AARRRGHHH...!!!" Leona menjerit yang sontak membuat Ghava langsung menutup mata membanting pintu kembali.

"Kenapa gak dikunci, sih?!" balas Ghava dari depan pintu.

Leona hanya mematung, jantungnya berdebar hebat. Sebenarnya Leona sudah memakai baju, saat Ghava membuka pintu pun dia sedang mengusap rambut menggunakan handuk, hanya saja dia kaget dan reflek teriak.

Dengan kikuk gadis memakai baju tidur panjang warna merah muda itu keluar kamar mandi, dia lihat Anzel menangis kencang dan Ghava kebingungan menimang-nimang bayi itu dengan wajah panik.

Lari kecil, Leona menghampiri Ghava memasang wajah bersalah.

"Gara-gara gue, ya, Kak?"

"Gara-gara mak lampir!"

"Ya maap, abis lo ngagetin. Gue juga lupa kunci dari dalem."

"Ya-ya-yaa ... udah sana kasih susu kek atau apa kek, gue kebelet pipis ini!"

"Bawa sini," sahut Leona mengambil Anzel dari gendongan Ghava.

Tentu cowok itu segera lari untuk menuntaskan rasa kebeletnya. Dari Ghava masuk sampai keluar kamar mandi, Anzel masih belum bisa ditenangkan. Bayi lelaki itu terus menangis, sepertinya dia terlanjur ngambek karena dikagetkan oleh teriakan Leona tadi.

"Kak, gimana, nih? Anzel gamau minum susu."

Ghava melotot saat dia lihat tiba-tiba Anzel memuntahkan cairan berwarna putih ke bahu Leona. Leona yang merasakan cairan hangat itu tersentak cemas.

"Kak, Anzel kenapa?" histerisnya.

"Astagfirullaaahh ...." Mata Ghava berkaca takut.

RENZIO☠

Alghava Bigboss
|Woy gue harus gimana?
|Gue takut
|Anzel gimana?

Askar Piyik
|Baby Acel kenapa?

Mas Alien
|Kenapa?
|Acel kenapa?

Ngab Kenzy
|Gimana apanya woy?

Made
|Jelasin Ghav!

Yoshi
|Bang, kenapa?

ALGHAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang