53 - Masa Lalu Ethan

48.6K 4K 1.2K
                                    

"I masih bingung, Guys," ucap Askar bertopang dagu, ia duduk bersama anak Renzio yang lain di meja kantin.

"Bisa bingung juga lo?" tanya Ghava.

"Everyone pasti bingung, Ghav. Not confused-nya nanti kalo udah in Heaven. Quote by Aldi Tohir."

"Aldi Tohir, dikira ketua umum PSSI," sahut Kenzy.

"Erick Thohir!" ralat Ghava ngegas.

"So, Erick Thohir or Aldi Tohir, nih? Don't make me bingung dong," celoteh Askar.

Bibir Ghava ikut komat-kamit mengamati Askar berbicara. Dia comot dengan gemas bibir cowok di sampingnya itu.

"Kalo gue pukul lo pake benda tajam, lo marah gak, Kar? Gereget gue denger lo ngomong Inggris belepotan. Duit elite, les bahasa inggris sulit!"

Seisi meja tertawa oleh perkataan Ghava.

"Ya gimana ya ... i udah terlanjur nyaman berbahasa kek gini," jawab Askar nyengir kuda.

"So ... you bingung kenapa, my future son?" tanya Femas.

"Stop it! don't call me like that!"

"Aaaaarghh! Siapapun hentikan perbincangan dua tokek gurun ini!" seru Ghava tutup telinga. "Udah tinggal ngomong, lo bingung kenapa?"

"Oke-oke ...." Askar masih berusaha menghentikan tawa. "I bingung sama hukum nangis pas lagi puasa."

"Islam jadi-jadian lo," sahut Kenzy.

Setelah menjadi sosok pendiam selama beberapa waktu, akhirnya cowok itu mau bercanda lagi bersama teman-temannya yang lain.

"Emang you tau?"

"Jelas gak batal."

"Tau dari mana? 'Kan you non muslim?"

"Nyokap gue Islam, pas puasa sering nangis, dan katanya itu gak membatalkan puasa karena mata bukan termasuk bagian rongga tubuh," papar Kenzy.

"Y-ya jangan bawa-bawa nyokap dong, i jadi sedih inget nyokap you," sahut Askar, bibir cowok cengeng itu mulai bergetar.

"Udah cocok login, tuh," kata Femas memecah suasana.

"Bentar lagi. Sekarang pendekatan dulu sama calon Tuhan baru. Biar saling kenal, haha ...," jawab Kenzy enteng.

"Aamiin jangan?" teriak Ghava.

"Amiiiinnnn...!!!" sahut anak Renzio bersamaan.

"Kalo gak batal, tapi kok puasa kemaren Mas Alien bilang gue batal, ya?"

Elian menghentikan aktivitas membaca materi yang tadi telah diberikan oleh guru yang mengajar di kelasnya.

"Kapan?" tanya cowok berwajah kaku itu.

"Ituuuu ... yang waktu siang-siang i makan ayam geprek level setan sampe nangis. Terus tiba-tiba you bilang i batal puasa."

Elian menatap teman-teman yang lain. "Kalian nilai sendiri aja, deh."

Cowok itu kembali fokus pada bukunya.

"Ngadi-ngadi, si goblok!" kekeh Ghava menoyor kepala Askar.

"Bulan puasa nangis, gak batal. Tapi nangisnya karena makan ayam geprek. Mari kita hajar baginda satu ini!" kesal Kenzy.

"Tapi 'kan i makannya jam 12 siang."

"Diem lo, Kar!"

Sesaat kemudian terlihat Fikram dan Allea masuk kantin, sepasang kekasih itu memilih meja yang tak jauh dari Ghava dan teman-temannya.

ALGHAVAOnde histórias criam vida. Descubra agora