Part:11

24.1K 3.6K 278
                                    

Vote and commentnya jangan lupa..
....

Vino dan Vano sekarang berada di markas geng Aodra, mereka benar-benar memutuskan buat bolos karena tidak mau mengambil seragamnya ke mansion Oliver.

Saat sedang bermain game berdua, atensi mereka menatap Alex, Chiko dan anggota lainnya, ahh jangan lupakan juga Bella yang selalu ngintilin mereka masuk ke markas itu dan duduk di kursi di dekat Vano dan Vino.

"Keadaan kalian bagaimana?" Tanya Alex selaku ketua geng Aodra, dia sudah mendengar cerita dari Vano kalau Vino diserang oleh geng Warrior, musuh bebuyutan mereka.

"Baik aja sih" jawab Vino

"Apa perlu kita balas mereka, beraninya mengkeroyok wakil ketua Aodra" ujar Chiko tampak mengepalkan tangannya, dan disetujui oleh yang lainnya.

"Hmm nggak usah, ini awalnya salah Vano yang juga menghajar inti geng William"

"Jadi anggap aja impas" ucap Vino melirik kembarannya.

"Lo yakin?" Tanya Alex memastikan dan diangguki oleh Vino.

"Mau Bella obatin nggak kak lukanya" ujar Bella mengerjapkan matanya polos menatap Vino

"Udah gue obatin" jawab Vino malas dan melanjutkan permainan gamenya lagi.

"Kalau gitu, lo obatin gue aja" ucap Vano berujar senang, karena tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini. Bella tersenyum kemudian mengangguk, dan melangkah mengambil kotak P3K yang ada di sana.

"Bella obatin ya kak, pasti sedikit sakit" ucap Bella duduk dihadapan Vano dan mulai mengobati wajah rupawan Vano, sedangkan Vano dari tadi susah payah menormalkan detak jantungnya, apalagi sekarang wajahnya sangat dekat dengan sang pujaan hati.

"Huwaa jantung aman dong, jangan sampai lo lompat keluar"

"Benar-benar deh, Bella itu idaman banget, udah cantik, polos dan baik banget lagi" batin Vano berusaha menahan senyumnya.

"Ohh ya, kalian kenapa pake baju basket?"

"Kan nggak ada ekskul basket hari ini?" Ujar Vano menatap teman-temannya untuk mengalihkan perhatiannya, supaya tidak terlihat terlalu gugup.

"Ahh itu, tadi kita cari anggota buat pertandingan minggu depan" ucap Chiko dan langsung menatap Alex.

"Lex, kita nggak jengukin ketua osis gitu, dia gitu kan juga karena kita, kita terlalu maksa dia tadi nggak sih" ucap Chiko merasa bersalah

"Ketua osis? Aland, kenapa?" Tanya Vino menatap Chiko

"Itu tadi dia sampai pingsan gitu saat di lapangan, apa...."

"APA, PINGSAN?" teriak Vino langsung berdiri, saking kagetnya. Bahkan dia sampai memotong perkataan Chiko

"Tumben lo nggak nyante gitu?" Heran Chiko, karena biasanya kembaran Vano itu terlihat tenang dan kalem, tapi sekarang bisa-bisanya dia berteriak, apa info yang diberikannya sangat mengejutkan ya pikirnya.

Vino berdehem, dan menormalkan raut wajahnya kembali tenang, walaupun sekarang perasaannya terasa sangat tidak karuan.

"Hmm gapapa, apa kita jengukin dia aja, gue juga mau ngucapin terima kasih sama dia"

"Karena kemarin dia yang nolongin gue" ujar Vino, membuat Vano menatap padanya dan berdengus pelan.

"Wahh boleh juga tuh kak, setidaknya kita harus jenguk kak Aland kan"

"Kita bawa juga bingkisan buat dia, pasti dia capek sama tugas osisnya selama ini, kasihan kan" ujar Bella dengan raut wajah sedih.

"Gimana Lex?" Tanya Chiko pada Alex, Alex mengangguk sebagai jawaban kemudian dia berdiri.

Aland Leon O. (Pre ORDER)Where stories live. Discover now