Part:21

19.1K 3.1K 393
                                    

Doubel Up yee...
Jangan lupa  vote and commentnya...

.......

Aland menatap bingung melihat kedua pemuda yang sedang dipelukannya ini malah menangis, dia tidak suka dan dengan cepat dia langsung melepaskan pelukan kedua pemuda itu.

"Jangan nangis, Aland nggak suka liat kalian nangis" ujar Aland menghapus air mata Vino dan juga Azka.

"ALAND BILANG JANGAN NANGIS" teriak Aland membuat Azka dan Vino kaget

"Maaf bang, ini nggak nangis lagi kok" ucap Vino menghapus air matanya cepat dan tersenyum.

"Bagus, kalau senyum gini kan jadi keren kayak Aland" ucap Aland tersenyum dan memperhatikan sekitar ruangan itu.

"Bang, makan lagi ya" ujar Azka dan diangguki oleh Aland kembali menerima suapan dari Azka hingga habis.

"Minum obatnya bang" ucap Vino dan dituruti lagi oleh Aland.

"Makasih ya, Aland senang" ucap Aland dan kembali rebahan

"Gue senang kalau abang senang" ujar Azka mengecup singkat pipi Aland

"Hehe, kalian baik sama kayak Candra dan Sky"

"Aland jadi kangen mereka, mereka kemana kok ninggalin Aland sendiri"

"Mereka udah nggak sayang sama Aland lagi ya" ucap Aland dengan mata yang berkaca-kaca.

"Abang mau nelpon mereka?" Tanya Vino cepat, dia akan membuat abangnya tetap tenang seperti perkataan Candra dan Sky.

Karena kalau Aland sedih, dia akan mengamuk dan melukai dirinya sendiri, jadi mereka berpesan kepada Azka dan Vino untuk terus menghibur Aland.

Yahh walaupun mereka khawatir sama Aland, Candra dan Sky tetap membawa Aland ke mension Oliver sebagai permintaan Hendry.

Hendry tidak terlalu menjelaskannya kepada mereka, yang Hendry bilang kalau Aland tidak pulang dia pasti akan dimarahi dan dihukum lagi, makanya Sky dan Candra tidak punya pilihan karena tidak mau Aland terluka lagi.

"Emangnya mereka kemana, kok harus ditelpon sih" ujar Aland tampak kesal

"Bang Candra sama Bang Sky lagi ada urusan bang, jadi kita yang nemani abang ya" ujar Azka dan diangguki mengerti oleh Aland

"Ini bang" ucap Vino memberikan ponselnya pada Aland membuat Aland langsung duduk kembali.

"Huwaa Sky hiks, kok ninggalin Aland" ujar Aland melihat Sky dari layar ponselnya itu.

"Hy kenapa nangis hmm, anak baik nggak boleh nangis" ujar Sky

"Aland mau Sky sama Candra hiks, tapi kata Vino, kalian sedang ada urusan ya" ujar Aland dengan bibir manyun.

"Maaf ya dek, kita nggak bisa nemanin adek"

"Adek jangan nakal ya, jangan sakiti diri adek sendiri, kan ada Azka sama Vino di sana"

"Adek nggak mau diikat lagi kan" ujar Candra dan dibalas gelengan ribut oleh Aland

"Jangan ikat Aland, Aland nggak akan nakal kok" ucap Aland menatap Azka dan Vino berharap

Azka menggigit bibir bawahnya dan rebahan di paha Aland sambil memeluk perut Aland

"Abang jangan nakal aja pokoknya" ucap Azka membenamkan wajahnya di perut Aland dengan air mata yang sudah mengalir, begitu juga Vino yang sudah memalingkan wajahnya dan menghapus air matanya cepat.

"Yaudah deh, Aland juga senang sama mereka hehe"

"Mereka baik sama Aland" ucap Aland tersenyum mengelus rambut Azka

Aland Leon O. (Pre ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang