Part:12

23.7K 3.6K 292
                                    

Vote and comment juseyo..
.....

Si kembar dan teman-temannya menuju parkiran rumah sakit, tapi saat hendak menaiki motor masing-masing, Vino melihat daddynya yang baru saja keluar dari mobil dan mendekati mereka.

"Vano, Vino" panggil Hendry

"Apa?" Tanya Vano tampak kesal melihat daddynya itu.

"Pulang" ucap Hendry membuat Vano berdecak kesal.

"Nggak mau" tolak Vano

"Kalian pulang, atau daddy blokir kartu kalian" ancam Hendry, membuat Vano dan Vino langsung menatap Hendry diam dan tajam.

"Sampai segitunya daddy mau bersama wanita itu haa"

"Daddy bahkan nggak ada waktu sama kita, tapi bisa-bisanya daddy bawa wanita itu ke mansion"

"Kita nggak butuh sosok ibu baru, yang kita inginkan cuma daddy bisa meluangkan waktu bersama kitta" ujar Vano mengepalkan tangannya emosi, jangan lupakan matanya yang sudah berkaca-kaca. Sedangkan Vino hanya diam sambil menunduk, enggan menatap daddynya itu, karena apa yang mau dia bilang sudah disampaikan oleh Vano.

Hendry menghela nafasnya pelan, dan mengelus rambut kedua anak kembarnya itu.

"Kalian ikut daddy dulu, ada yang mau daddy sampaikan sama kalian"

"Huff baiklah" ujar Vino akhirnya dan menatap teman-temannya.

"Kalau gitu kita duluan" ujar Alex dan diangguki oleh Vano dan Vino.

"Ada apa ya, itu bukannya pria yang mama perlihatkan waktu itu"

"Jadi Vano sama Vino anaknya Om itu, tapi mereka nggak setuju Om Hendry nikah lagi ya, mama gagal dong dapatin om Hendry dan menguras harta Oliver"

"Huff, tapi nggak mungkin gagal sih, om Hendry pasti pertahanin mama, dan sebentar lagi gue bakalan jadi bungsu Oliver hihi" batin Bella membayangkan dia akan di kelilingi sama kemewahan nantinya.

"Ayo Bell" ujar Chiko yang melihat Bella malah diam dan memperhatikan Vano dan Vino.

"Ahh iya kak" ucap Bella dan menaiki motor Chiko, Alex membunyikan klakson motornya dan menatap si kembar.

"Kalian hati-hati" ujar Vino

"Tentu" jawab Chiko dan akhirnya Alex dan Chikopun menjalankan motornya meninggalkan Vano dan Vino bersama Hendry.

"Yang perempuan tadi siapa?" Tanya Hendry menatap si kembar.

"Kenapa?" Tanya Vino balik, mengangkat satu alisnya bingung, tumben daddynya itu menanyakan seseorang yang tidak penting baginya.

"Kenapa, gemesin ya dad" ujar Vano tersenyum lebar, sepertinya dia lupa kalau dia sedang kesal dengan daddynya itu.

"Kamu suka sama dia?" Tanya Hendry menatap Vano, dan dibalas cengiran dan raut wajah malu-malu kucingnya.

"Hehe dia baik banget dad, polos, cantik lagi, rasanya Vano pengen ngelindungi dia saking terlihat rapuhnya" ucap Vano bersemangat.

"Apa kamu yakin dia benar-benar seperti itu?" Tanya Hendry membuat Vano langsung mengernyitkan alisnya bingung.

"Maksud daddy?" Tanya Vano balik

Hendry menghela nafasnya pelan dan melangkah masuk ke rumah sakit itu, diikuti juga oleh si kembar.

"Belajar dari pengalaman daddy, perempuan yang terlihat baik-baik dan polos seperti itu, belum tentu baik" ucap Hendry semakin membuat Vano dan Vino bingung.

Hendry duduk di bangku koridor yang sepi, begitu juga si kembar.

"Wanita yang daddy kenalin sama kalian hari itu, kelihatannyanya sangat baik tapi ternyata dia seorang jalang" ujar Hendry menggeram marah, membuat Vano dan Vino kaget, bingung dan juga senang. Senang karena hal itu, daddy mereka tidak jadi menikah lagi.

Aland Leon O. (Pre ORDER)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora