Part:26

16.6K 2.7K 333
                                    

Double Up yee...
Vote and commentnya jangan lupa...
....

Pagi harinya Aland benar-benar tidak bisa keluar dari mansion itu padahal dia sudah berniat berangkat lebih pagi dari sebelumnya supaya bisa kabur dan pergi ke sekolah.

Tapi baru selangkah dia keluar dari pintu mansion itu, sudah ada yang menahannya dan dengan terpaksa Aland kembali ke kamarnya setelah mendapat ancaman dari kakek tua itu.

"Hey boy, sarapan dulu" ucap Hendry mendekati Aland yang sedang termenung di balkon kamarnya.

"Nggak mau ketemu sama tuan besar Oliver" ucap Aland menghela nafasnya pelan

"Yaudah, nanti daddy suruh maid bawakan makanan untuk kamu ke sini" ujar Hendry dan dibalas deheman oleh Aland.

Setelah memastikan Hendry keluar dari kamarnya, Aland langsung turun melalui balkon kamarnya itu. Bagaimanapun caranya dia harus bisa kabur dari sana untuk sementara waktu, menghindari acara yang sudah dipersiapkan oleh keluarga Oliver.

Perasaan Aland sesak, dia tidak suka mengetahui fakta kalau dirinya malah diperkenalkan sebagai anak angkat, dan yang paling dia tidak suka adalah dipaksa, apalagi harus menuruti semua perkataan tuan besar Oliver itu.

Aland tidak tau apa yang sudah direncanakan oleh tuan Bimo, yang Aland tau kalau Bimo sangat menyebalkan dan suka memaksa Aland untuk menuruti semua perkataannya. Sedikit saja Aland membuat kesalahan, dia akan marah dan berakhir menghukumnya. Dan Aland benar-benar muak dengan semua itu.

Setelah berhasil keluar dari mansion itu dengan perjuangan panjang, Aland langsung masuk ke dalam taksi yang sudah dia pesannya terlebih dahulu.

"Gue harus menghapus jejak" gumam Aland dan meretas CCTV yang ada di mansion itu menggunakan Laptop yang dia bawa.

Setelah berhasil, Aland tersenyum puas melihat para Oliver itu tengah emosi dan terlihat panik tentunya. Apalagi Bimo yang sudah menghancurkan sebagian kamar Aland karena emosi.

"Maafin gue ya dek, gue cuma mau bernafas lega, dan keluar dari mansion mewah tapi sangat menyesakkan buat gue" gumam Aland melihat Azka tampak khawatir dan ditenangkan oleh Vino.

Setelah menghapus rekaman CCTV itu, Aland segera menutup Laptopnya dan menyimpannya kembali saat dia sudah sampai di alamat tujuannya.

"Terima kasih pak" ucap Aland dan keluar dari taksi itu menggunakan topi dan masker yang sudah dia siapkan.

Aland masuk ke dalam hotel yang sudah dia pesannya melalui Aplikasi, dia mengikuti seorang pelayan yang mengantarnya ke dalam kamar pesanannya, kemudian segera rebahan di kasur yang ada di sana setelah pelayan itu pergi.

"Sepertinya gue harus sedikit bermain" ucap Aland tersenyum smirk dan hendak meretas saham milik Bimo.

"Anjirlah susah banget ternyata, perusahaan besar memang beda ya, atau gue yang belum terlalu ahli" kesal Aland dan akhirnya menyerah karena malah dia yang diserang balik.

"Ck, gue ambil uang di perusahaan Hendry aja kalau gitu" monolog Aland dan akhirnya beralih meretas saham diperusahaan Hendry dan selang beberapa menit uang sebesar 10M masuk ke rekeningnya.

"Kamu mengambil terlalu sedikit boy" ujar Hendry ketika bawahannya mengabari kalau lagi-lagi Aland meretas uang di perusahaannya. Yahh Hendry selama ini tau apa yang dilakukan putranya itu, dan Hendry hanya diam saja karena Aland bebas mengambil uangnya berapapun dia mau.

"Kemampuan kamu masih jauh di bawah daddy boy" batin Hendry tersenyum smirk karena berhasil mengembalikan rekaman CCTV yang sempat dihapus oleh Aland dan sekarang dia sudah tau dimana Aland berada.

Aland Leon O. (Pre ORDER)Where stories live. Discover now