Part:24

18.1K 2.8K 462
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Hendry dan yang lainnya baru sampai di mansion dan langsung masuk ke dalam mansion.

"Bang" ucap Hendry, membuat Haris, Lucas, Kevin dan yang lainnya langsung menatap ke arah sumber suara.

"Sini Ndry" ujar Haris tersenyum menatap adeknya itu.

"Kalian juga" lanjut Haris pada keponakannya itu.

Mereka mengangguk dan duduk di sofa kosong yang ada di sana.

"Gimana bang?" Tanya Hendry

"Papa serangan jantung kecil karena mendengar ada masalah sedikit di kantor tadi" jelas Haris, membuat mereka sedikit kaget dan juga bingung tentunya.

"Tangan kanannya berkhianat dan membuat perusahaan papa rugi sebesar 10 Triliun" lanjut Haris dan diangguki mengerti oleh Hendry

"Terus sekarang gimana bang?"

"Untuk tangan kanan papa udah di serahkan ke kantor polisi, tapi uangnya tidak bisa kembali lagi"

"Dan sekarang papa, masih belum sadarkan diri" ucap Haris membuat Hendry menghela nafasnya lega. Setidaknya Aland untuk sekarang aman, karena memang mereka pulang hampir larut malam.

Dia takut karena Aland malah bermain dan keluar dari mansion, pasti papanya itu marah dan menghukum Aland walaupun Aland bermain bersamanya.

"Kalian nggak khawatir?" Tanya Aland heran melihat Haris dan Hendry terlihat santai, padahal situasinya sekarang seperti itu.

"Untuk apa mengkhawatirkan dia, anggap aja itu karma buat dia" ujar Lucas

"Maksudnya apa bang?" Tanya Azka heran

"Jangan dipikirkan, lebih baik sekarang kalian istirahat, besok sekolah kan" ucap Hendry mengelus rambut Azka.

Aland mengangkat bahunya acuh, dia bukannya peduli sama Bimo itu, tapi dia cuma heran saja melihat mereka tampak tidak peduli pada Bimo.

"Yuk Vin" ucap Aland berdiri dan merangkul bahu Vino, sedangkan Vino tersenyum senang dan menjulurkan lidahnya mengejek Azka.

"Kita mau nonton apa bang?" Tanya Vino menatap Aland

"Horor mau?" Tanya Aland dan dibalas anggukan oleh Vino.

"Abang duluan aja ke kamar, gue siapin camilan dulu ya" ujar Vino

"Baiklah" ucap Aland mengacak-acak rambut Vino

"Saya ke kamar dulu, selamat malam" ucap Aland dan tersenyum menatap Azka yang tampak kesal, karena memang dia kalah dari Vino saat mengejar Aland di pantai tadi.

"Jangan ngambek dong dek, besok kita nonton bareng" ujar Aland terkekeh pelan dan mengacak-acak rambut Azka

"Iya tuh masa ngambek, terima aja sih kalau kalah dari gue" timpal Vino dan memeluk erat tangan Aland, sekaligus memanas-manasi Azka

"Gue nggak ngambek karena kalah ya, muka lo nyebelin banget seriusan" kesal Azka menatap Vino dan pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya, semakin membuat Vino dan Aland tertawa.

"Imutnya" gemes Aland terkekeh pelan

"Gue duluan ke kamar kalau gitu Vin" ujar Aland mengelus rambut Vino

"Ehh bang, kita nonton di kamar gue aja gimana, camilan di kamar gue banyak tuh hehe"

"Hmm boleh juga sih" ucap Akand manggut-manggut, membuat Vino tersenyum senang.

"Jadi ceritanya mau nonton berdua aja nih, abang nggak diajak" ucap Lucas

"Sorry ya bang, tapi gue mau quality time sama abang kesayangan gue dulu, kalian semua nggak diajak" ucap Vino menarik tangan Aland lembut menuju kamarnya

Aland Leon O. (Pre ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang