Part:27

16.8K 2.7K 311
                                    

Vote and comment jusyo..
.....

Hahaha...

Hendry dan Bimo menatap bingung melihat Aland yang tertawa setelah mendengarkan ucapan Bimo, kalau Bimo ingin Aland yang mewarisi perusahaannya.

"Ini bukan main-main dan tidak lucu" ujar Bimo membuat Aland menghentikan tawanya dan seketika raut wajahnya langsung berubah datar.

"Lo mau perkenalkan gue sebagai anak angkat dan mau gue mengurus perusahan lo?" Tanya Aland

"Jaga cara bicara kamu Aland, saya bukan teman kamu" geram Bimo mendengar perkataan tidak sopan dari Aland itu.

"Nyenyenye, jawab aja kenapa sih" ucap Aland dengan tangan bersidekap dada

"Ck bisa-bisanya gue baru nyadar tangan gue dirantai gini, dikira gue hewan apa" kesal Aland melirik kedua tangannya yang terpasang rantai kemudian menghela nafasnya pelan.

Terdengar helaan nafas kasar dari Bimo, sedangkan Hendry mengelus rambut Aland seraya memberikan kenyamanan untuk Aland.

Kruyuk-kruyuk

Aland berdengus pelan, dia baru sadar kalau dia belum makan dari siang tadi dan sekarang dia benar-benar merasa kelaparan

"Baiklah, saya akan menceritakan semuanya sama kamu, sekarang kamu makan dulu" ucap Bimo duduk di sofa yang ada di kamar Aland itu, sedangkan Hendry berinisiatif menyuapi Aland tapi makanan itu langsung direbut olehnya.

"Gue marah sama lo" ujar Aland menatap Hendry tajam

"Pergi sana" usir Aland dan akhirnya memakan makanannya, mengabaikan Hendry yang terus menatapnya.

Setelah beberapa menit Aland selesai makan, dia akhirnya berdiri dan menyusul Bimo untuk duduk di sofa itu juga, masih untung rantai yang dipasang di tangannya panjang, dia masih bisa jalan-jalan di kamarnya itu.

Begitu juga Hendry yang juga ikutan duduk di samping Aland.

"Jadi...?" Ujar Aland dengan satu alisnya yang terangkat

"Yahh sesuai perkataan kamu tadi, sejak kamu kecil saya sudah bisa melihat jiwa pemimpin dan keahlian dari kamu, maka dari itu saya selalu menahan kamu di sini ketika Hendry hendak mengusir kamu"

"Karena saya ingin kamu mewarisi perusahaan saya dan melanjutkannya"

"Jadi karena saya aib keluarga ini, makanya anda membuat Drama anak angkat ini, supaya orang-orang tau kalau saya juga bagian dari Oliver dan tidak heran ketika saya mengurus perusahaan anda nanti?" Ujar Aland dengan tatapan datarnya dan diangguki oleh Bimo.

Aland menghela nafasnya kasar kemudian menatap Hendry.

"Kalian bego" sinis Aland membuat Bimo menggeram marah

"Kalian mau membuat saudara saya semakin membenci saya haa, saya yang cuma aib ini tapi malah mewarisi perusahaan besar Oliver"

"Bagaimana tanggapan bang Lucas, Kevin, Vano, Vino, mereka cucu anda dari rahim yang sah bukan saya yang hanya aib ini"

"Saya nggak mau karena hal itu, mereka semakin membenci saya, hubungan saya baru bisa membaik dengan mereka"

"Terus bagaimana tanggapan orang-orang kalau anda memperkenalkan sebagai anak angkat tapi malah mewarisi perusahan utama Oliver"

"Kalian nggak mikir sampai ke sana" marah Aland kemudian menghela nafasnya kasar.

"Tenanglah boy" ujar Hendry melihat tangan Aland gemetaran

"Saya tidak ingin menerima kebencian lagi karena keegoisan kalian, ini bukan salah saya"

"Tapi kenapa saya yang harus menerima kebencian itu, ini nggak adil" ucap Aland dengan mata yang memerah karena marah dan juga berkaca-kaca ingin menangis.

Aland Leon O. (Pre ORDER)Where stories live. Discover now