Part:14

23.2K 3.3K 278
                                    

Vote and comment juseyo..
.....

BRAK...

Suara pintu di dobrak sangat kuat, membuat orang-orang yang sedang rapat di ruang osis langsung menatap sang pelaku.

"Abang, abang ngehindarin gue ya" ujar Azka tampak kesal menatap Aland, sedangkan Aland yang ditatap hanya menghela nafasnya pelan dan menatap anggota osisnya.

"Kalian sudah paham tugas masing-masing bukan?" Tanya Aland dan diangguki oleh mereka semua.

"Baiklah, karena acaranya akan dilaksanakan seminggu lagi, jadi mari kita lakukan yang terbaik" lanjut Aland

"Semangat" ucap Sky

"SEMANGAT" kompak mereka semua

Aland tersenyum tipis dan menatap Azka yang masih setia menatapnya dengan raut wajah kesal. Bagaimana tidak, sedari Aland kembali lagi ke sekolah Azka bahkan tidak ada waktu untuk berbicara dengan Aland.

Aland selalu saja sibuk dan itu sangat aneh menurut Azka, seberapa sibuknya Aland sampai tidak bisa bicara sama dia sedikitpun, pikirnya.

"Kalian bisa memulai tugas kalian mulai sekarang" ujar Aland

"Siap" jawab mereka kembali kompak, Aland lagi-lagi tersenyum tipis

"Lo, ikut gue" ucap Aland menatap Azka datar dan melangkah menuju ruang istirahatnya yang ada di ruang osis itu, diikuti juga oleh Azka.

Sehingga membuat anggota osis yang melihat itu bertanya-tanya ada hubungan apa Aland dan Azka. Yang mereka tau tidak boleh ada yang masuk ke ruangan itu kecuali Aland, Sky dan Candra, karena memang ruangan itu dibuat khusus oleh Sky selaku anak pemilik sekolah untuk Aland.

Tapi Azka yang adek kelas mereka, bisa masuk ke sana, bahkan Candra dan Sky hanya diam tanpa melarang Azka sedikitpun.

"Kalian jangan urusin urusan orang lain, lebih baik urusin aja tuh urusan kalian" ujar Candra menatap mereka yang masih saja bergosip itu.

"M-maaf kak" ujar Siswi itu dan melanjutkan tugasnya.

Sedangkan di ruangan Aland, terjadi keheningan antara Aland dan Azka. Aland yang hanya diam duduk di kasurnya enggan menatap Azka, dan Azka yang menatap Aland intens.

"Abang" ujar Azka lembut dan duduk di samping abangnya itu.

"Lo ngapain sih tadi, nggak sopan tau nggak" ucap Aland

"Gue greget sama abang, abang selalu ngehindari gue"

"Gue kangan sama abang tau" ucap Azka memanyukan bibirnya dan hendak memeluk Aland, tapi Aland langsung saja berdiri.

"Gue sibuk Azka, kalau mau ngomong hal nggak penting, lo pergi aja sana" usir Aland

"Hal nggak penting" beo Azka tersenyum miris

"Jadi menurut abang, gue kangen sama abang itu bukan hal yang penting haa"

"Gue terus khawatirin abang setiap hari, gue bahkan nggak bisa tidur nyenyak karena selalu mikirin keadaan abang yang hilang bak ditelan bumi"

"Tapi saat abang kembali ke sekolah, abang bahkan ngehindari gue"

"Menurut abang itu nggak penting haa, gue khawatir sama abang" ujar Azka

"Iya nggak penting" ujar Aland membuat Azka kaget dan menatap Aland dengan mata berkaca-kaca.

"Azka, nggak penting khawatirin anak haram dan stress kayak gue"

"Itu cuma buang-buang waktu lo aja"

"Lebih baik lo nikmati waktu bersama keluarga lo, mereka sudah menyesal bukan"

Aland Leon O. (Pre ORDER)Where stories live. Discover now