7. Membuat Rencana

98 63 4
                                    

annyeong💐

һᥲ⍴⍴ᥡ 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

___


"Beliin gue somay, bakso, cake oreo, milkshake, teruss lo mau apa Er?"

"Jus aja"

"Noh, jadi 5 aitem, jangan sampe salah!"

"Baik kak, uangnya?" pinta gadis itu.

Ghia mengangkat sudut bibirnya "Yah pake uang lo lah, cupu!!"

"Tap--"

"Apa? Lo ga punya uang? Dasar miskin!!" dengan prilaku tidak bijak, Ghia melemparkan uang ke wajah Shireen.

Gadis itu tak berani membantah atau membela dirinya, dia pun memilih pergi untuk memesan makanan untuk kakak kelasnya itu.

Karena tak sengaja menyenggol Ghia saat di Koridor dia harus dapat hukuman berupa menjadi babu Ghia selama satu hari. Dan untungnya itu hanya sehari saja, jadi ia harus sabar.

Dari pintu masuk Tasya yang memerhatikan itu menghela napasnya, entah kapan gadis itu tobat untuk tidak memperbuda anak orang.

"Cih! Dia marah-marah adeknya kena bully tapi dia sendiri ngelakuin itu ke orang lain, dasar ga punya hati!" cibir Zitha. "Segala nuduh gue gituh, udah nuduh ga mau minta maaf!" lanjutnya.

Tempo hari mereka sudah memberikan bukti rekaman cctv itu pada Ghia, untuk membuktikan jika Zitha tidak salah. Namun, bukannya meminta maaf karena sudah menunduh Zitha, Ghia malah menghinanya.

"Udah. Kita kesini buat makan bukan ngurusin orang" ucap Julva mengajak kedua temannya untuk duduk di meja pojok yang biasa mereka tempati.

"Mau pesen apa?" tanya Zitha.

"Biasa aja" jawab Tasya.

"Gue jus aja" jawab Julva.

Zitha pun langsung pergi ke sten makanan. "Ck! Rame banget dah," gerutnya yang harus mengantrin dulu.

Melihat siapa yang berdiri di barisan kedua, Zitha pun langsung tersenyum cemerlang.

"Saka!" sapanya dengan menepuk pundak cowo itu. "Sekalian dong pesenin buat gue, dua porsi yah, plss!" mohon nya. Zitha tidak ingin mengantri karena mengantri itu akan menunggu waktu lama.

"Pesen sendiri!"

"Ih! Sekalian lo yang pesen, tenang gue bayar sendiri kok. Gue harus pesen makanan lain, ya ya yah! Ayo dong lo kan ketos baik hati yang suka menolong"

Dengan malas Sakara mengagukinya. Mendapatkan anggukan itu membuat Zitha tersenyum senang, "Oke, kalau udah tolong anterin ke meja itu yah!"

Setelah mengatakan itu Zitha berlalu pergi ke sten minuman yang tidak terlalu ramai.

"Bu Jus mangga 1, es tehnya satu sama air mineral 1 yah" pesannya.

"Siap neng, tunggu sebentar yah!" jawab Bu Mia penjaga sten minuman.

Zitha mengangguk, sembari menunggu ia memainkan ponselnya lebih dulu. Asik melihat-lihat pakaian di aplikasi oren, kemudian ia terganggu dengan kedatangan para siswa rusuh.

"Bu! Es teh 5 yah!"

"Anying! Es teh terus, kali-kali jus napa!"

"Yeh, botak! Udah dikasih gratis, malah ngelunjak. Beli sendiri kalau mau jus mah!"

"Ck! Ambekan lo!"

"Bacot! Sanah pesen makanan!"

Zitha berdecak kecil tidak suka dengan kedatangan mereka. Siswa biang onar.

Friendship of the Heart (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang