27. Teman lama

51 23 1
                                    

Annyeong💐

Happy Reading

*
*

Koridor pagi ini sudah ramai dengan segerombalan siswa-siswi yang sedang menyaksikan keributan.

Keributan yang terjadi itu di lakukan oleh Tasya dan juga Erika, sudah di bilangkan jika mereka bertemu pasti pertengkaran akan terjadi.

Kali ini masalahnya hanya sepele, Tasya tidak sengaja menabrak Erika saat berbelok di koridor tadi. Yang namanya Erika hobinya membesarkan masalah dan juga Tasya yang tidak mau kalah akhirnya diantara keduanya terjadi pentengkaran dengan saling menjabak satu sama lain.

"Lo yang selalu cari masalah sama gue!"

"Lo nyet, lo yang selalu cari masalah sama gue, inget gue ga pernah ngampunin siapa pun yang berani sama gue. Termasuk lo Tasya, lo selalu ikut campur urusan gue!"

Erika mendorong Tasya dengan kuat sampai gadis itu tersungkur ke lantai. Dengan satu lirikkan, Erika menyuruh kedua temannya untuk menahan Tasya.

"Dan gue, gue belum ampunin lo soal yang terjadi di lapangan waktu itu! Haah...ini waktu yang tepat buat bales perbuatan lo, seret dia!" perintah Erika dan kedua temannya itu langsung menyeret Tasya mengikuti kemana Erika pergi.

Tidak ada yang berani menolong, karena mereka takut kena masalah.

Erika membawanya ke toilet yang rusak yang ada di ujung. Sampai disana dia mendorong Tasya hingga terbentur dinding.

Tasya meringis, dia menatap tajam Erika dkk. Mencoba berdiri namun Erika tidak memberikan kesempatan, gadis itu menginjak betis Tasya tanpa perasaan.

Erika berjongkok di hadapan Tasya, tangannya mencengkram kuat dagu Tasya. "Dasar gadis licik! Lo udah rebut posisi gue dan sekarang lo curi perhatian orang-orang. Belaga sok pahlawan, lo lupa dulu lo gimana hah?! Lo ga beda jauh sama Shireen, lo tuh cupu!!"

Mata sayu itu menatap sorot mata tajam Erika. Terlintas ingatannya mengingat hari itu, hari dimana ia mengenal Erika.

Ketika itu saat Tasya pertama kali menginjaki kaki di SMA Dareksa sebagai siswa baru. Sekolah ini cukup luas membuatnya kebingungan saat pertama kali masuk ke dalam sekolah ini.

Anggota OSIS yang menyambutnya di depan menyuruhnya untuk masuk ke kelas, namun Tasya bingung kelas mana yang di maksud.

Terus melangkah hingga saat di belokkan tangga dia tidak sengaja menabrak seseorang yang berlawanan arah dengannya.

"Maaf, maaf aku ga sengaja."

"Maaf? Liat baju gue jadi kotor gini, mana ini baju baru gue lagi!"

Tasya menunduk tidak enak hati, jika dilihat dari penampilan gadis di hadapannya ia menebak jika dia adalah kakak tingkatnya.

"Udah len, dia kayanya anak baru, ga usah di perpanjang. Yuk ah, kita harus siap buat demo ekskul" ujar temannya itu.

Tasya bernapas lega, kali ini ia bisa selamat. Sedikit membungkukkan kepalanya saat kakak tingkatnya itu pergi.

"Hey! Kenapa masih disini, kelas kamu di sana. Cepat masuk taruh tas, abis itu langsung ke aula yah!" beritahu anggota OSIS yang melihatnya, Tasya mengangguk patih dia pun bergegas pergi.

Singkat cerita, setelah acara di Aula mereka langsung digiring ke lapangan untuk melihat aksi demo ekskul yang akan di mulai.

Tasya duduk di baris paling depan, dia sangat menantikan kegiatan ini.

Friendship of the Heart (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang