15. Camping

70 44 5
                                    

𝑨𝒏𝒏𝒚𝒆𝒐𝒏𝒈💐

*
*

𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 rᥱᥲძіᥒg

B

us rombongan SMA Dareksa akhirnya sampai di tempat tujuan dengan selamat.

Semua peserta camping langsung diarahkan oleh Pak Raihan selaku pembina acara camping selama 4 hari 5 malam untuk menuju ke sebuah lapangan yang luas.

Mereka langsung diperintahkan untuk mendirikan tenda bersama kelompok yang sudah ditentukan.

Tempat kemah antara putra dan putri tentu di pisah dengan tenda Guru yang menjadi batasannya.

Setelah mendirikan tenda mereka kembali di kumpulkan untuk pemberitahuan tata tertib selama kegiatan yang akan di lakukan. Selain itu, mereka diberi tahu apa saja yang akan mereka lakukan selama kegiatan berlangsung.

"Saya mohon selama kegiatan berlangsung kalian harus tetap kompak, saling menjaga dan satu hal yang terpenting...Jangan melanggar aturan! Karena jika salah satu dari kalian yang melanggar maka teman kelompok kalian juga yang akan menjadi imbasnya!..... MENGERTII???" tegas Pak Raihan berbicara dengan pengeras suara.

"MENGERTII PAKK!!" jawab mereka dengan kompak.

"Sebelum kami bubarkan... ada tambahan dari saya...selama perkemahan berlangsung saya mohon tidak ada yang pergi dari area perkemahan ini....apa lagi masuk ke dalam hutan...jika ada yang nekat pergi lalu tersesat itu di tanggung sendiri!" tambah Pak Elga---guru Biologi yang terkenal akan kilernya.

"Huu! Jahat banget Pak Elga..." ucap Zitha, untungnya dia berbaris paling belakang jadinya tidak terdengar sampai depan sanah.

"Kurang keceng Zit... Coba kencengin suara lo supaya Pak Elga denger....auto lo di suruh lari lapangan ini" timpal Raya.

Zitha mengidik ngeri jika mendapatkan hukuman itu, pasalnya lapangan ini sangatlah luas melebihi lapangan yang ada di GBK.

"... Sekali lagi, jika ingin pepergian harus mendapatkan izin dahulu... Izin ke saya, Pak Elga dan Sakara... Mengerti?" ucap Pak Reihan sekali lagi sebelum di bubarkan.

"MENGERTI PAK!!"

Dan sehabis itu mereka langsung dibubarkan untuk istirahat sejenak sebelum memulai acara setelah maghrib nanti.

Tasya, Zitha, Julva, Raya dan beberapa anak kelasnya semua berkumpul di tenda Rafa, Baim dkk.

"Anjir! Kenapa jadi kumpul disini dah, sono lo pergi....pada punya tenda sendiri juga!!" usir Rafa karena merasa sumpek semuanya berkumpul di tendanya.

"Tenda gue kaga ada makanan, nyet!" sahut Raya dengan seenaknya meraih snack milik Rafa.

"Dih! Ketua kelas elit, makanan sulit" cibir Rafa.

"Bacot lo!"

"Ih! Rafa, kok lo ada kasur sih..." celetuk Zitha yang melihat di dalam tenda terdapat kasur lipat.

"Oh iya dong, gue tuh orang kaya... Ga bisa tidur ngampar gituh jadi gue bawa kasur" ucap Rafa dengan angkuhnya.

"Idih! Orang kaya monyet lo mah" ledek Raya.

"Iri bilang babu!"

Disaat mereka saling melontarkan candaan berbeda dengan Tasya yang hanya diam saja duduk sembari melamun.

"Eh, Zit... Temen lo napa tuh... Diam-diam bae" ucap Baim sembari menunjuk Tasya dengan bibirnya.

"Si Tasya kalau diem gituh serem anjir..." celetuk Raya.

Friendship of the Heart (Tamat) Where stories live. Discover now