26. Teknik Marketing

8.1K 544 5
                                    

Hari ini aku bosan, seharian di Moa Bakery tidak melakukan apapun sama sekali. Akhirnya aku menghampiri Aliya yang tengah memegang ponselnya sambil berbicara entah dengan siapa.

"Kenapa bu Mon? Mukanya asem banget," Katanya melirikku. Aku menatap sinis kearahnya.

"Biasa aja, kamu lagi ngapain?"

Aliyah mengarahkan ponselnya kepadaku, menampakkan siaran live Instagram yang tengah ia lakukan, segera kututup wajahku sendiri. Aliyah ini sembarangan mengarahkan kameranya kepadaku. Bikin kesal saja.

"Bisa-bisanya ya kamu live waktu kerja," Gerutuku. Ia cekikikan.

"Ih ini udah bukan jam kerjaku kali bu, kan shiftku udah selesai," Katanya.

"Helo guys, tadi itu bos aku, namanya bu Amona, kalian pasti ga asing dong sama dia," Ujarnya di depan ponsel. Ku putar bola mata malas. Kembali Aliya berbicara kepada viewers nya itu.

"Emang ada yang nonton apa?" Cibirku.

"Ih adaa, lumayan bu, 1500-an orang, otw jadi selebgram saya," Katanya dengan nada jumawa.

"Ohiya, Moa Bakery ada varian rasa baru, masih ada promonya sampai senin ke depan,"

"Makasih ya semua yang udah datang ke Moa Bakery, kalo liat aku lagi kerja kalian bisa samperin aku gapapa, kita bisa temenan."

Aku sempat tersenyum ketika secara tidak langsung Aliya mempromosikan kafe ku, wah harus dikasih bonus ini.

"Hari ini Moa Bakery buka sampai jam 9 malem ya guys,"

"Ohiya, aku masih di sini, ini lagi ditemenin sama bu bos," Kemudian Aliya mengarahkan ponsel padaku.

"Bu, sapa followers aku bu," Katanya kepadaku. Aku menggelengkan kepala tak minat, tapi Aliya tetap memaksaku untuk menyapa penontonnya.

"Eh haloo," Ucapku dengan senyum kaku. Aliya puas dengan itu kemudian kini ia menyejajarkan duduknya disampingku. Wajah kami terpampang jelas di kamera. Aku sempat menggeser agar tidak masuk kamera, tapi aliya melotot tajam, menyuruhku tetap diam.

"Bu, kita promosiin Moa Bakery biar lebih rame, ibu kalo mau untung banyak nurut sama saya," Katanya memersuasiku.

Parah... Kenapa Aliya semakin berani saja kepadaku. Pasrah, aku menurut saja. Memang kurang ajar karyawanku yang satu ini.

Tapi ada benarnya juga sih ketika ia melakukan live Instagram seperti ini, nyatanya penonton live Aliya sekarang langsung tembus 3 ribu orang.

Aliya membaca komentar-komentar netizen yang mulai ramai menanyakan keberadaanku di sini.

"Guys satu-satu ya jawabnya, tadi kan aku udah bilang bu Mona itu yang punya Moa Bakery, kalian juga udah tau kan?"

"Bu sapa mereka dong," Perintahnya lagi.

"Halo followers nya aliya," Ucapku kaku sambil tersenyum canggung. Aliya tertawa terbahak.

"Moa Bakery masih di satu tempat guys, tapi sebentar lagi bakal buka cabang di samping hotel grand wahid itu,"

"Ohh, tenang aja, masih ramah di kantung pelajar."

"Ya emang bu Mona ini kan yang lagi deket sama Valeron Dirgantara,"

Aku melototkan mata terkejut, bisa-bisanya Aliya berujar segampang itu di live. Aliya beralih menatapku, lalu menutup mulutnya yang dengan lantang berucap seperti itu, tapi sedetik kemudian dia kembali tersenyum manis.

"Teknik marketing ini bu,"

Kembali gadis remaja disampingku ini membaca komentar-komentar yang masuk. Masalahnya hubunganku dengan Valeron kan sedang berada d8 ujung jurang. Ishhhh.

"Oh biasanya Valeron sering kesini sih pesen cake gitu,"

"Iya bener, ada yang pernah liat Valeron ke Moa Bakery ga?"

"Tuhkan, makanya kalau kalian pengen ketemu sama artis-artis, ke sini aja,"

"Selain Valeron masih ada banyak lagi kok yang sering kesini, kayak Gia pemain sinetron itu, terus Zaenal penyanyi dangdut, ada juga Melisa selebgram terkenal yang sering kesini."

"Tapi kalau kalian ketemu mereka jangan buru-buru minta foto atau ganggu privasi mereka ya, nanti kalau sampai ganggu kenyamanan pengunjung lain bakal langsung di tindak sama Moa Bakery,"

"Intinya sih kalian ramein terus Moa Bakery, selain banyak artis yang datang kesini, cake-cake di Moa juga enak-enak, kalian liat reviewnya Tasya Farasya aja pas nyoba croissant dari Moa,"

Aku senang melihat Aliya begitu lincah dan sangat persuasif mempromosikan Moa Bakery.

"Oh resep croissant dan cake-cake lain awalnya dibuat langsung sama bu Mona ya, dia ini lulusan tata boga dari Universitas terkenal di Prancis, bener ga bu?"

Aku mengangguk dengan enggan, sombong sekali keliatannya.

"Bu Mona jangan diem aja dong,"

"Ya aku harus gimana Al," Tanyaku skeptis.

"Bu ada yang nanya nih, 'habis liburan dari Lombok ya', gitu tu."

Aku membaca ulang komentar itu kemudian mengangguk. Pasti orang ini juga salah satu followers yang melihat postinganku beberapa hari lalu.

"Iya, aku habis liburan ke Lombok beberapa waktu lalu," Kataku kalem.

"Oleh-olehnya kalian dateng langsung aja ya ke Moa Bakery, kalian coba varian baru dari Moa, itu buatan bu Mona yang terinspirasi pas masih ada di Lombok," Lanjut Aliya dengan mengada-ada. Apaan tu, aku di Lombok ya full liburan, ga ada tuh kepikiran buat resep cake baru.

"Ga bener ya, jangan di percaya ucapan Aliya," Sanggahku.

"Ih bu, ini tu teknik marketing,"

"Ya tapi jangan kasih opini yang ga bener dong,"

"Aduh guys, dimana-mana kalo mau promosiin jualan itu ya harus bisa menarik pelanggan biar tertarik kan, salah satunya ya sedikit melebih-lebihkan fakta, tapi memang dasarnya bu Mona ini rada kaku jadi gitu deh,"

Aku menatap Aliya jengah. Gadis disampingku ini kembali membaca komentar-komentar.

"Hubungan bu Mona sama Valeron gimana bu?" Tanyanya kemudian kepadaku sambil mengerlingkan matanya tanda menggoda.

"Ga gimana-gimana," Singkatku.

"Tapi liburan bareng ke Lombok," Celetuk Aliya dengan nada santai.

Kucubit pahanya pelan, "aw aw aw, guyss aku habis aja di cubit bu Mona nih, kalian jangan nanya hal-hal pribadi ya, nanti aku kena getahnya,"

Senyum riang ditampilkan Aliya, karyawan ku satu ini harus diberi kenaikan gaji atau tidak ya, walaupun dia dengan senang hati mempromosikan Moa Bakery tapi disamping lain ia juga membocorkan kehidupan pribadiku ke khalayak umum.

"Udah-udah, katanya kamu mau kuliah sore, kenapa masih live aja sih,"

"Ohiya guys aku lupa kalau hari ini ada kuliah sore, sebelum aku akhirin kalian jangan lupa follow Instagramku, follow instagram Moa Bakery sama follow instagram bu Mona ya, habis ini aku bakal reupload live hari ini terus aku lampirin ig Moa Bakery dan ig Bu Mona, assalamu'alaikum, babai... ,"

Aliya mematikan live instagram nya, kemudian mulai memasukkan ponsel ke dalam tas, aku mengamati semua gerak-geriknya. Ia terlihat canggung dan kaku dengan kegiatannya sendiri.

"Bu plis jangan pecat saya, tadi saya ga sengaja keceplosan bu," Katanya kemudian sambil menampakkan ekspresi sedih yang dibuat-buat, aku hanya mendengus.

"Tadinya saya mau ngasih bonus ke kamu, tapi karena kejadian barusan kayaknya bonusnya ditunda dulu," Ucapku datar lalu meninggalkan gadis itu yang kini terduduk dengan lesu.

Physical Attack √Where stories live. Discover now