ekstra lagi nih

1.8K 227 13
                                    

"Siapa yang suka duluan," Kata Valeron ketika membaca sebuah komentar dari fans nya.

Jadi kemarin malam ia baru saja memberitahu kepada fansnya kalau kita akan buka sesi Q&A ala-ala selebgram. Nah pesan yang masuk itu banyak sekali, hampir 4 ribuan dan tadi pagi manager Valeron yang memilih mana saja pertanyaan yang akan dijawab oleh kita berdua.

Saat ini, di gazebo rumahku, kita sedang membuat vlog untuk pertama kalinya setelah hampir 11 bulan kita menikah.

Valeron menatapku setelah melontarkan pertanyaan tadi, "Jujur aja gasi guys, pertama kali kalian liat Amona gimana? Cantik kan? Dari kecil dia udah cantik emang, boong banget kalo ga ada yang suka dia," Jawab Valeron ambigu, membuat Alden yang berada dibelakang kamera mendengus kesal.

Aku hanya memutar bola mata malas, "to the point aja sih, Valeron yang suka Amona duluan," Singkatku, sedang lelaki tersebut menampilkan senyumnya membuatku mengalihkan wajah.

"Pertanyaan selanjutnya kamu yang baca," Kata dia yang kuangguki untuk mempercepat semuanya.

"Dari zulkifli_aila33, katanya kalian tuh tetanggaan dari kecil ya, nah pas kecil Amona udah tau belum kalau Valeron tu suka sama Amona,"

Aku berpikir sejenak, lalu menatap Valeron yang juga sedang menatapku, "Engga dong, Valeron nyebelin banget, darimana bisa tau kalo dia suka sama aku kan, ga betah kalo ada dia, moodku langsung anjlok, jadi ga pernah kepikiran kalo Valeron suka sama aku," Jujurku, lelaki disampingku ini memberengut kesal, Alden malah terkikik geli.

"Jahat banget," Cicitnya yang langsung ku hadiahi pelototan tajam tak terima, "Jahat mana sama kamu yang dengan entengnya buang sepatuku ke atas genteng sekolah, ngumpetin mukena aku, matahin piala aku, jahat mana, kamu mau aku tunjukin satu-satu kejahatan kamu waktu kecil? Aku udah sabar-sabar ya, dari TK-SMA kamu ngintilin mulu sekolahnya bikin enek tau ga?" Cecar ku panjang lebar yang membuat Valeron menunduk lesu, bibirnya mencebik, suamiku kok lucu ya? Kutahan bibirku agar tidak tersenyum melihat wajahnya yang seperti itu.

"Iya maaf, pertanyaan selanjutnya gih baca,"

"Ini dari xuhrew_654, Kak Valeron itu sebenernya romantis engga sih kak?"

Aku terdiam berpikir, menyenggol Valeron mencoba meminta bantuan tapi lelaki itu hanya mengedikkan bahu tak mau tahu.

"Emm.., romantis sih engga tapi apa ya, cara dia ngetreat aku udah aku anggep romantis sih, emang romantis yang sebenernya tu gimana sih?"

Kekehan keluar dari bibir Alden yang sedari tadi sibuk merekam kegiatan kami, "Yakali effort nya segede itu lo ga luluh kak," Sahutnya menambahi jawabanku tadi. Valeron tersenyum pongah.

"Sikat Al, jelasin seberapa effort gue ngejar kakak lo, " timpal Valeron bersemangat. Aku mendengus.

"Dari kecil karna kita tetangga-an ya dan sama-sama cowo, ya gue paham lah apa yang dirasain sama bang Vale, pengennya deket dan dapet perhatian dari cewek yang kita suka, tapi menurut gue cara bang Vale tu norak banget, suka ngejailin kakak gue, kayak apasi aneh banget. Tapi ketika gue mulai suka sama cewek, gue juga ngerasain apa yang dirasain bang Vale, terus ya gue biarin aja kan dia jailin kakak gue, sampe akhirnya kakak gue muak, gue inget banget waktu gue masuk SMP dan mereka mau lulus SMA, piala kakak gue diancurin sama bang Vale, kata gue mah itu udah fatal banget sih, dan kakak gue bener-bener marah gamau ketemu bang Vale, terus nyari beasiswa ke luar, dan dapet, dan kalian tau apa? Bang Vale nangis kejer di rumah tapi ditenangin sama bunda, kamar tamu dirumah dijadiin kamar bang Vale. Terus disitu bang Vale ambis banget belajarnya biar bisa masuk ke Univ impian, dia juga jadi melow dan sering bikin lagu-lagu, eh lagunya laku. Udah ah capek, minum mana minum," Jelas Alden panjang kali lebar yang membuat aku sedikit tersentuh dan tak sadar mataku mulai berkaca-kaca.

Masa sih? Kataku denial dalam hati.

Valeron yang melihatku mulai berkaca-kaca segera memeluk tubuhku. Alden tertawa terbahak-bahak, Valeron mengelus-elus punggungku memberikan ketenangan.

"Ya gimana mau sadar orang doi gaweannya suka jailin aku," Kataku seperti berbisik.

"Udah-udah Alden berlebihan, aku ga se effort itu kok," Kata Valeron, tanganku reflek memukul dadanya.

"Oke-oke pertanyaan selanjutnya....," Suara Alden terdengar keras.

"Dari Xaviero29_, Apa yang Valeron sebelin dari sikap Amona," Lanjut Alden membaca pesan tersebut, aku keluar dari kungkungan Valeron dan duduk semula seperti tadi sambil mengusap ingus ku dengan kaos yang Valeron pakai kebetulan aku memang sedang flu, terserah dia mau protes bagaimana. 

"Banyak, nih salah satu contohnya, peperin ingus ke baju orang, terus ga peka, gatau dah, emang dianya ga peka apa pura-pura ga peka, pokoknya nyebelin," Kata dia sambil menjauhkan kepalaku yang sedang mengusapkan ingus ke kaosnya.

"Lanjut Al,"

"Gue lagi nih yang baca?"

"Iya sekalian,"

"Dari Fsrida_ert098, nyesel enggak sih nikah sama Kak Amona, kalau nyesel masih ada aku kak yang setia nunggu bang vale,"

"Pertanyaannya MasyaAllah sekali woi, nyesel sih sempet nyesel," Ucap Valeron sambil mengerlingkan matanya menatapku yang ku hadiahi dengan senyuman sinis.

"Nyeselnya tuh, kenapa gue ga nikahin Amona dari dulu, kenapa baru beberapa bulan ini, ternyata nikah semenyenangkan itu. Kalian daripada cuma pacaran kayak Alden buang-buang waktu, mending langsung nikah aja deh, pacaran lama belum tentu nikah juga, bisa jadi ditengah jalan putuskan? Jadi sekarang putusin pacar kalian hahahahaha... " Jawab Valeron yang diakhiri dengan tawa menggelegar, aku menggelengkan kepala heran, image cool yang kemarin-kemarin ia bangun kenapa sekarang menghilang setelah menikah.

"Lanjut Al,"

"Selanjutnya dari dia_dara65, pertanyaan buat kalian berdua, gimana malam pertamanya, gimana rasanya ada orang yang tidur satu ranjang?" Baca Alden sambil tertawa mengejek kearahku dan Valeron. Suasana mendadak canggung tapi Valeron dengan santainya menjawab.

"Ini yang gue maksud, daripada kelamaan pacaran terus ngelakuin zina, mending cepet-cepet nikah. Malam pertama enak banget," Jawabnya lagi dengan antusias, aku bergidik ngeri melihat tingkahnya.

"Tapi jangan buru-buru nikah juga, siapin semuanya dari mental, ekonomi, dan lain-lain, nikah engga cuma soal aku dan kamu menjadi satu, tapi nikah tu sesuatu yang sakral, yang gabisa dibuat mainan, apalagi nikah itu menyatukan 2 keluarga juga kan?" Tambahku dengan sok bijak.

"MasyaAllah istriku," Bisik Valeron tepat ditelingaku.

"Selanjutnya dari Zerhy_543, rencana pengen punya debay berapa?"

Kami saling tatap, lalu Valeron seperti menerawang.

"Satu dulu deh, kalo satu anak kita didik dengan baik dan sekiranya mampu, nanti kita nambah lagi," Jawab Valeron kalem, aku mengangguk setuju.

"Tuhan mau ngasih berapapun ga masalah selama ngedidiknya bener sih, gamau gegabah buat punya anak banyak tapi bikin kita keteteran dan ga ngurus anak kita sendiri dengan baik, jadi pelan-pelan aja. Kita juga baru pertama kali mau ngerasain jadi orang tua kan?" Tambahku menimpali jawaban Valeron.

Physical Attack √Место, где живут истории. Откройте их для себя