Bab 1

6.9K 429 14
                                    

Matahari bahkan belum muncul dan menggantikan tugas bulan hari ini. Tapi suara muntahan sudah terdengar sedari tadi didalam kamar mandi mewah itu.

Haechan terus saja memustahkan isi perutnya. Yang hanya tersisa cairan bening saja yang keluar. Terduduk lemas didekat closet dengan renjun yang setia menemani.

"sudah sayang? Masih mual ga?" tannya nya dengan tangan setia memijat dengan lembut tengkuk sang istri.

"masih mas, tapi aku udah lemes banget. Gakuat" lirihnya. Sumpah demi apapun dia sudah lemas tapi rasa mual itu masih ada.

"kita ke rumah sakit aja ya? Aku gamau kamu kenapa napa." renjun sebenarnya sudah sedari tadi memaksa haechan untuk kerumah sakit saja. Tapi haechan trus saja menolak.

"gapapa gausah mas, aku gapapa kok. Cuma lemes aja."

Renjun hanya bisa menghela nafasnya pasrah. Dia tidak mau memaksa juga kalau haechan tidak mau.

"yaudah gapapa. Sekarang gimana masih mual?"

"udah enggak."

"ayo kita bersihkan dulu." dengan segera renjun mengendong tubuh lemas haechan.



Renjun bawa sang istri untuk berbaring kembali diranjang. Dan renjun mendudukkan bokongnya disisi kasur, setelahnya dia usap lembut perut haechan dengan tangan masuk kedalam baju tidur sang istri, untuk bersentuhan langsung dengan permukaan perut haechan.

"sayang udah ya, kasian bunda. Kamunya rewel trus dari tadi."renjun mencoba berbicara dengan sang anak. Mungkin sang janin belum bisa mendengarnya tapi taapa.

Haechan memejamkan matanya menikmati elusan tangan renjun diatas perutnya.

"aku bikinin kamu teh hangat dulu ya." baru saja renjun beranjak dari kasur tapi haechan kembali menarik tangannya. Dan membuat renjun kembali duduk.

"gausah, aku mau tidur lagi aja. Tapi kamu peluk ya?" dengan mata yang berkaca kaca haechan bicara pada renjun.

Haechan bergeser sedikit untuk memberikan ruang sang suami untuk berbaring. Dengan segera renjun merebahkan tubuhnya dan menarik pinggang sang istri dengan lembut untuk dia peluk.

"yudah sekarang kamu tidur lagi aku temenin, aku peluk sampe pagi."

Haechan dengan segera memejamkan matanya, dan membenamkan mukanya pada dada bidang renjun.

Renjun peluk dan usap lembut punggung haechan. Tak lama renjun juga ikut melanjutkan tidurnya karna jam baru menunjukkan jam 4pagi.









Dengan perlahan renjun buka matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk pada matanya. Ini sudah pagi saatnya dia bangun dan bersiap untuk kekantor. Akan tetapi sepertinya dia akan bekerja dari rumah saja, dia tidak akan tenang meningalkan haechan dirumah hanya dengan maid jika keadannya sedang seperti ini.

Cup
Cup

Renjun kecup lembut kedua mata haechan. Setelahnya dia mencoba untuk bangun dan membersihkan dirinya terlebih dahulu, haechan dia biarkan tidur lebih lama lagi.

"aku mandi dulu ya sayang, dan baby jangan rewel lagi ya biarkan bunda istirahat." segera renjun beranjak kekamar mandi setelah tadi menyempatkan mengelus lembut perut haechan.

Renjun keluar sudah rapi dengan baju rumahannya. Turun kebawah untuk melihat apakah anak pertamanya itu sudah siap apa belum dengan seragam sekolahnya.

"loh, kok anak ayah masih pakai baju tidur sih. Emangnya kamu ga sekolah kak?."

"jiji gamau sekolah kalau ga dianter bunda"

Renjun menghela nafas lelah. Begini nih kalau manjanya kumat. Apa apa harus sama bunda, sekolah aja harus dianter bunda. Padahal udah gede udah masuk smp dan mau jadi kaka masih aja manja sama bunda.

"sama ayah aja ya kesekolahnya, bunda baru bisa tidur lagi tadi jam setengah lima. Biarin bunda tidur sampe siang. " balasnya dengan mendudukan dirinya dikursi meja makan.

"emangnya bunda kenapa yah?"

"bunda tadi abis morning sickness, kasian bunda kalau harus nganter kamu kesekolah, sama ayah aja ya?"

"dedeknya rewel lagi ya yah? Yaudah deh jiji siap siap dulu nanti berangkat nya sama ayah aja." setelahnya jisung beranjak dari dapur untuk naik lagi keatas letak kamarnya berada untuk bersiap kesekolah.

Renjun cuma bisa mengelengkan kepalanya melihat kelakuan sang anak.






Setelah sarapan selesai renjun bersiap untuk pergi mengantarkan jisung sekolah.

"semuanya udah beres kan? Gaada yang ketinggalan" tannyanya.

"udah kok ayah."

"yaudah sekarang kita berangkat. Bi, nanti kalau haechan bangun dan mencari saya. Bilangin ya saya antar jisung kesekolah dulu"

"iya tuan. Hati hati"

"iya"

Setelahnya renjun pergi untuk mengantar jisung sekolah.

Mereka berdua sudah sampai disekolah. Jisung turun dari mobil.

"belajar yang rajin ya anak ayah. Jangan bandel." renjun berbicara pada jisung dengan kaca mobil yang dia turunkan.

"iya. Ayah hati hati pulangnya, jagain bunda ya yah dan bilangin tadi jiji ga sempet cium bunda dulu" sesalnya.

"yaudah nanti ayah sampaikan, sekarang sana masuk" setelahnya mobil renjun pergi meninggalkan area sekolah jisung untuk kembali kerumah.



Tbc.

Nyambung ga sih ceritanya??😭












Renhyuck family || S1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang