Bab 11

1.8K 141 1
                                    

Sekarang jam menunjukkan pukul 5pagi. Dan renjun kembali terangsang melihat tubuh berisi haechan yang sedang tidur menghadap padanya tanpa sehelai benang pun.

"sial. Kenapa juga harus tegang lagi sih."

Renjun bangun dan berjalan untuk berpindang pada sisi ranjang yang lain. Dan bergabung kembali dengan haechan. Dia peluk haechan dari belakang.

"maaf babe." setelahnya tanpa aba aba renjun masukan kembali penisnya pada lubang hangat haechan.

"akh mas?!" haechan kaget dan dia langsung terbangun dibuatnya.

"satu kali lagi saja ya?"

Renjun diamkan penisnya dia harus mendapat izin dulu. Haechan yang mendengarnya pasrah saja dan memberikan perintah untuk renjun bergerak. Toh sudah dimasukan, dan dia kan jadi terangsang juga.

Dengan segera renjun bergerak dengan pelan. Dan terus saja mengenai titik manis haechan. Setiap tusukannya sangat dalam dan pelan itu membuat haechan tersiksa dengan kenikmatan.

"ahhh ahhh ouhhhh"

"sedikitthhh lebihhh cepattthhhh masshhh"

Renjun yang mendengrnya langsung menambah tempo tusukannya. Dia usap lembut perut haechan dan naik keatas kearea dada haechan. Dia tekan dan pelintir puting merah muda itu. Haechan yang mendapatkan serangan dari segala arah terus saja mendesah.

Renjun dan haechan mencapai putihnya bersama. Setelahnya renjun keluarkan penisnya dan membalik haechan menghadap padanya.

"sekarang aku mau nen ya?"

Haechan iyakan saja karna dia masih lemas pasca pelepasan tadi. Dan dia juga mengantuk sebenarnya. Dan dia biarkan saja renjun menyusu bak seorang bayi padanya.








Saat haechan bangun jam sudah menunjukkam pukul 10siang. Dan sepertinya renjun sempat membersihkan badannya terlebih dahulu terlihat dari dia sudah memakai bajunya. Dan seprai merekapun sudah diganti. Mungkin haechan saking pulasnya tidak terganggu sama sekali pas renjun membersihkannya dan menganti seprainya.

Dia mencoba bangun tapi tidak bisa bagian bawahnya sangat sakit sungguh.

"sshh, sakit banget."

Haechan berdesis sakit dibuatnya. Terus kalau udah kayak gini gimana dia mau turun kebawah, dia haus dan air yang dinakas abis.

Cklek

Pintu terbuka dan menampakkan renjun diambang pintu. Haechan baralih menatap pintu kamarnya dan melihat renjun tersenyum padanya.

"loh, kamu ga kerja mas?" ucapnya.

"engga, aku kerja di rumah hari ini. Aku tahu pasti bagian bawah kamu sakit jadi ga mungkin bisa jalan kebawah sendiri."

Renjun hampiri haechan dan kecup sekilas pelipis sang istri. Setelahnya mendudukkan bokongnya disisi haechan.

"ck. Kamu sih, sakit banget tahu kayaknya lecet deh."

"nanti aku bantuin olesin salep. Sekarang kamu makan dulu, kasian adeknya dari pagi belum makan ya? Kamu juga pasti udah laper."

Dengan segera renjun suapi haechan dengan makanan yang dia bawa tadi dari dapur. Setelah semuanya udah habis dia bantu haechan mandi kembali karna katanya gerah.

"sini aku olesin salep ya?"

"awas aja kalau mulai nakal tangganya. Udah sakit banget ini." omelnya pada renjun.

"iya iya, aku bantu olesin doang. Sekarang kamu baring aja"

Haechan berbaring menghadap renjun yang berjongkok disisi ranjang. Mengangkang lebar pada renjun.

"mas ih ayo dong, malah diem aja."

Renjun langsung tersadar dari lamunannya. Sumpah demi apapun dia jadi tegang kembali melihatnya. Sesek banget ini.

Setelah semuanya selesai renjun segera beranjak dan pergi kekamar mandi. Untuk menuntaskan yang dibawahnya.

"dasar mesum." sebalnya.










Kita beralih pada jisung yang sedang istirahat dikantin dengan jeno.

"kak, nanti temenin aku beli buku mau ga?"

"boleh, nanti minta supir aku aja yang anter ke toko nya. Sekalian nanti pulangnya di anter juga."

Setelahnya mereka kembali memakan makanan nya. Semuanya masih biasa biasa saja sebelum si pengacau datang menganggu ketenangan mereka.

"berduaan aja, nanti yang ketiganya setan lo." ucap jaemin yang dengan seenak jidatnya duduk di dekat jisung.

"kamu setannya." ketusnya.

"aku ganteng gini dibilang setan." cemberutnya.

"jijik jaem. Mending pergi sana ganggu aja." ucap jeno yang bergidik ngeri melihat jaemin cemberut dan berbicara sok imut pada jisung.

"yeh diem sipit." kesalnya.

"dasar kelinci rawa" balas jeno

"emang ada kelinci rawa kak?"

"haha, ada kok ji."

"tuh yang duduk pingir kamu kelinci rawa" lanjut jeno nunjuk jaemin.

"emang kamu kelinci rawa?" polos jisung.

Jeno sama jaemin dia udah tahan tawa aja. Napa sih polos bener.

"AHAHAHHAAA" sumpah jeno udaha gatahan dia jadinya meledak tuh tawanya.

"malah ketawa" ucap jisung malas.


Tbc.

Aneh gak part nya?
Kalau aneh gajelas maaf ya 😭

Renhyuck family || S1&2 Where stories live. Discover now