Bab 7

2.1K 163 1
                                    

Pagi menyapa akan tetapi lagi lagi suara muntahan itu terdengar. Padahal sudah memasuki trimester kedua, tapi morning sikcness haechan masih ada. Tidak sesering waktu timester awal memang tapikan tetap saja ini menyiksa. Apalagi sempat masuk rumah sakit kala itu walaupun tidak sampai dirawat.

"udah sayang?"

"udah mas, tapi mau gendong lemes banget." ucapnya.

Dengan segera saja renjun gendong haechan bridal style dan membawanya kembali kekamar.

Sekarang haechan sudah kembali berbaring diranjang dengan renjun yang juga ikut berbaring menyamping pada haechan.

Dia usap keringat yang ada dikening sang istri. Renjun turun dan menyingkap baju tidur haechan. Dia kecup perut buncit itu setelahnya dielus lembut perut haechan.

Dan dia juga kecup sekilas kening sang istri setelahnya.

"mas aku mau duduk aja."

Segera renjun bangkit dan membantu haechan bangun dan menumpuk bantal untuk menjadi bantalan haechan bersandar pada kepala ranjang.

"terimakasih ayah."kekehnya.

"sama sama sayang." balasnya dengan senyum yang terukir dibibirnya.

Setelahnya renjun kembali berbaring dan menghadap pada perut buncit haechan.

"adek mulai nakal lagi nih sama bunda. Kan udah janji sama ayah gabakal nakal lagi." ucapnya dengan mendekatkan wajahnya pada perut haechan. Dia kecup berulang kali perut sang istri.

"sshh" haechan berdesis nyeri kala sang anak memberikan tendangan didalam perutnya.

"adek jangan nakal ya, nanti ga ayah kasih pesanan yang semalem." ucapnya.

"gabisa gitu dong!."

Renjun kaget dibuatnya. Tiba tiba saja haechan berteriak padanya.

"hehe, bercanda yang. Tadikan lagi bujuk adek aja, iya nanti mas beliin kok." dia kan niatnya cuma bercanda doang malah istrinya sewot. Jadi panik kan kalau tadi dia ga buru buru kasih alasan.

Tadi malam haechan minta dibelikan makanan semacam kue pasar gitu yang pernah bibi yeni belikan untuknya. Niat nya mau renjun beliin pas haechan bangun jam 4tadi dan ngidam mau itu. Tapi haechan menolak katanya nanti aja, emang terbaik ni bunda haechan ngidam bisa ditunda ye haha.

"sekarang kita mandi dan bersiap buat nyari makanan nya ya, Apa mau bibi aja yang beli? Kan pastinya bibi lebih tahu makanan kue pasar." tanyanya.

"terserah kamu aja, yang penting aku bisa makan kue itu."

"nanti aku bilangin sama bibi."

Setelahnya renjun bawa haechan untuk kekamar mandi. Niatnya mau mandi bareng dan tahu lah yaa hehe. Tapi diusir dia sama echan, kasian deh HAHA.

Yaudah renjun jadinya keluar dan minta bibi buat kepasar cariin makanan yang istrinya mau.







Sekarang kita beralih pada ruangan sebelah. Yaitu kamar sisulung, jisung sudah rapi dengan baju sekolahnya dan sedang memakai dasinya.

"nanti pulang nya kamu emang bener mau main dulu kesini? Kalau iya nanti aku bilangin sama bunda, biar disiapin cemilan yang kayak biasa bunda bikin." ucapnya panjang lebar dengan tangan sibuk memakai dasi sekolahnya.

"iya, nanti aku pulangnya main dulu. Ada titipan juga dari mommy buat bunda."

"yaudah nanti aku bilangin sama bunda dulu."

Setelahnya dia matikan telponnya dengan jeno. Yap tadi dia sedang vidio call dengan jeno, menanyakan kebenaran soal semalam yang jeno bilang mau main.

Jisung sudah siap buat turun kebawah dan memulai sarapan paginya sebelum berangkat kesekolah.

Setelah diujung tangga bawah jisung melihat sang ayah yang sedang duduk diruang keluarga. Yang memang dekat dengan tangga.

"ayah kok belum siap siap?" jisung hampiri sang ayah dan bertanya kenapa renjun masih pakai baju tidurnya kan biasanya udah rapi. Apalagi ini hari senin yang pasti biasanya renjun udah berangkat.

"ayah berangkat ke kantor nya siang."

"tumbenan berangkat siang? Biasanya jam segini udah berangkat." herannya.

"biarin sih kantor kantor ayah ini, kok kamu yang repot." ketusnya.

"lah aku kan cuma nanya, kok ayah malah marah marah gajelas dih." dengan muka julidnya jisung segera pergi kedapur untuk sarapan. Ternyata disana juga sudah ada bundanya.

"bunda, ayah kenapa sih? Jisung tanya malah sewot." ucapnya menanyakan ada apa gerangan sang ayah masih pagi sudah misuh.

"udah biarin aja, lagi males mungkin. Mending sekarang jiji sarapan supaya kesekolahnya ga kesiangan ya."

Setelahnya haechan memberikan roti yang sudah diberi selai kesukaan jisung dan susu coklat pada jisung.

"nanti berangkatnya dianter pa sandi aja ya? Bunda gabisa nganter kamu hari ini." ucapnya.

"iya gapapa nanti jiji sama pa sandi aja. Oh iya, tadi jeno bilang pulangnya mau kesini dulu. Mau ngasih titipan dari mommy katanya buat bunda." ucapnya susah payah dengan megunyah rotinya.

"kalau mau bicara ditelen dulu makanannya sayang, yaudah nanti bunda bikin cemilan kayak biasany buat kalian ya."

"hehe, okee bunda."












Mari kita flasback sedikit kenapa bisa renjun udah badmood pagi pagi.

Flasback

Setelah tadi berbicara pada bi yeni untuk meminta tolong membelikan kue yang diinginkan sang istri. Renjun naik lagi keatas dan melihat apakah haechan sudah selesai apa belum mandinya.

Pintu kamar terbuka tapi tidak terlihat haechan sudah ada dikamar. Renjun memutuskan untuk masuk kekamar mandi saja mungkin haechan belum selesai.

Dengan tanpa dosanya dia masuk dan melihat haechan telanjang bulat dibawah sower.

"KAMU NGAPAIN MASUK?!!" setelah haechan berbalik dia kaget ada renjun disana sedang memperhatikan nya.

"hehe, kita mandi bareng aja ya sayang? Aku juga mau nen sebentar." pintanya.

Renjun tergoda saat melihat puting merah muda itu yang mencuat mungkin karna dingin juga.

"apaan sih keluar sana! Aku belum selesai mandinya, gaada nyusu pagi ini sana keluar!!" marahnya pada renjun.

"sebentar aja sayang ya ya." melasnya.

"gaada. Sana keluar!"

Renjun dengan kesal segera berbalik dan keluar dari sana, dan kembali kebawah.

Flasback off

Sebab itulah bapak satu ini sewot pagi pagi. Karna gadapet jatah nyusu haha.

Tbc.

Renhyuck family || S1&2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang